Jokowi Tunjuk Prabowo Urus Lumbung Pangan, Pengamat: Nyaman atau Ngetes?
Jum'at, 10 Juli 2020 - 08:57 WIB
JAKARTA - "Kemesraan" Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto kembali ditampilkan ke publik. Kali ini terliaht saat keduanya meninjau Food Estate atau lumbung pangan di Pulau Pisang, Kalimantan Tengah. Bahkan, Jokowi memberikan tugas baru kepada Prabowo untuk mengurusi masalah cadangan pangan.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, secara politik Jokowi ingin "mengetes" loyalitas Prabowo, dan ingin tahu kemampuan Prabowo dalam mengurus persoalan pangan.
"Walaupun itu akan tumpang tindih dengan tugas Mentan (Menteri Pertanian)," kata Ujang kepada SINDOnews, Jumat (10/7/2020).( u)
Selain itu, Ujang menganggap bisa jadi Jokowi semakin nyaman dengan Prabowo. Kendati demikian dia menilai keduanya diikat dengan kepentingan politik, yaitu kepentingan politik koalisi dan rekonsiliasi.
"Juga kepentingan politik, soal Prabowo yang kan nyapres lagi di 2024. Sedangkan Jokowi nantinya sebagai mantan presiden akan butuh back-up politik dari Prabowo," tuturnya.
Dia yakin kedekatan keduanya bukan kedekatan permanen karena basisnya hanya kepentingan. Selain karena hubungan atasan dan bawahan, presiden dan menterinya, keduanya juga akan saling mengamankan dari sisi politik.
Menurut Dosen Universitas Al Azhar ini, Prabowo bisa mengamankan Jokowi hingga akhir jabatan. Dan sebaliknya, Prabowo jika nanti menjadi presiden bisa "amankan" Jokowi ketika sudah tak lagi menjadi presiden.
"Secara politik juga Jokowi ingin mengatakan pada publik. Hubungan Jokowi dan Prabowo baik dan terjaga. Di pilpres boleh gontok-gontokan. Tapi pasca pilpres, mereka rangkul-rangkulan," tuturnya.
Lihat Juga: Momen Prabowo Temui Raja Charles III di Buckingham Palace Bicarakan Pelestarian Lingkungan
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, secara politik Jokowi ingin "mengetes" loyalitas Prabowo, dan ingin tahu kemampuan Prabowo dalam mengurus persoalan pangan.
"Walaupun itu akan tumpang tindih dengan tugas Mentan (Menteri Pertanian)," kata Ujang kepada SINDOnews, Jumat (10/7/2020).( u)
Selain itu, Ujang menganggap bisa jadi Jokowi semakin nyaman dengan Prabowo. Kendati demikian dia menilai keduanya diikat dengan kepentingan politik, yaitu kepentingan politik koalisi dan rekonsiliasi.
"Juga kepentingan politik, soal Prabowo yang kan nyapres lagi di 2024. Sedangkan Jokowi nantinya sebagai mantan presiden akan butuh back-up politik dari Prabowo," tuturnya.
Dia yakin kedekatan keduanya bukan kedekatan permanen karena basisnya hanya kepentingan. Selain karena hubungan atasan dan bawahan, presiden dan menterinya, keduanya juga akan saling mengamankan dari sisi politik.
Menurut Dosen Universitas Al Azhar ini, Prabowo bisa mengamankan Jokowi hingga akhir jabatan. Dan sebaliknya, Prabowo jika nanti menjadi presiden bisa "amankan" Jokowi ketika sudah tak lagi menjadi presiden.
"Secara politik juga Jokowi ingin mengatakan pada publik. Hubungan Jokowi dan Prabowo baik dan terjaga. Di pilpres boleh gontok-gontokan. Tapi pasca pilpres, mereka rangkul-rangkulan," tuturnya.
Lihat Juga: Momen Prabowo Temui Raja Charles III di Buckingham Palace Bicarakan Pelestarian Lingkungan
(dam)
tulis komentar anda