Perubahan Iklim hingga Pandemic Fund Bisa Jadi Kesepakatan Strategis dari KTT G20
Rabu, 16 November 2022 - 02:23 WIB
JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 digelar selama dua hari di Bali pada 15-16 November 2022. Lalu apa saja poin-poin strategis dari pertemuan 17 kepala negara di seluruh dunia itu?
Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi membeberkan sejumlah poin strategis yang bisa disepakati dalam pelaksanaan KTT G20 di Bali. Poin-poin strategis itu adalah soal paket-paket kebijakan dalam hal penanganan Covid-19 seperti akses vaksinasi, pencegahan, juga mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim sesuai kemampuan negara-negara anggota yang hampir menguasai 65% pasar dunia.
Selain itu, kata dia, hal lain di bidang perdagangan, ekonomi, serta teknologi. Bobby mengatakan, hal menarik dalam KTT G20 adalah Presidensi G20 akan memimpin dibentuknya pandemic fund sebesar USD1,4 miliar yang berasal dari donor 20 negara dan kebijakan secara institusi terhadap akses vaksinasi.
"Ini yang khas dari Presidensi G20 tahun 2022," kata Bobby, Selasa 15 November 2022.
Dia menambahkan, Presidensi G20 di Indonesia diakui dunia dengan hadirnya hampir semua pimpinan negara anggota dan tercapainya banyak kesepakatan-kesepakatan yang akan menjadi legacy yang baik untuk diteruskan pada perhelatan G20 berikutnya di tengah isu besar perang Rusia-Ukraina. Dia berpendapat, manfaat dari kegiatan ini terhadap masyarakat tentu banyak.
Contohnya, secara non substansi adalah perhelatan yang melibatkan industri dan partisipasi lokal, secara substantif dengan kebijakan-kebijakan yang akan dibuat tentu banyak sekali terkait dengan hal-hal pengelolaan negara untuk kesejahteraan masyarakat melalui klaster-klaster kesepakatan di KTT G20.
"Saya sebagai anggota Komisi 1 DPR beri apresiasi kinerja pemerintah dalam Presidensi G20 ini, semoga sukses," kata politikus Partai Golkar ini.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi membeberkan sejumlah poin strategis yang bisa disepakati dalam pelaksanaan KTT G20 di Bali. Poin-poin strategis itu adalah soal paket-paket kebijakan dalam hal penanganan Covid-19 seperti akses vaksinasi, pencegahan, juga mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim sesuai kemampuan negara-negara anggota yang hampir menguasai 65% pasar dunia.
Selain itu, kata dia, hal lain di bidang perdagangan, ekonomi, serta teknologi. Bobby mengatakan, hal menarik dalam KTT G20 adalah Presidensi G20 akan memimpin dibentuknya pandemic fund sebesar USD1,4 miliar yang berasal dari donor 20 negara dan kebijakan secara institusi terhadap akses vaksinasi.
"Ini yang khas dari Presidensi G20 tahun 2022," kata Bobby, Selasa 15 November 2022.
Dia menambahkan, Presidensi G20 di Indonesia diakui dunia dengan hadirnya hampir semua pimpinan negara anggota dan tercapainya banyak kesepakatan-kesepakatan yang akan menjadi legacy yang baik untuk diteruskan pada perhelatan G20 berikutnya di tengah isu besar perang Rusia-Ukraina. Dia berpendapat, manfaat dari kegiatan ini terhadap masyarakat tentu banyak.
Contohnya, secara non substansi adalah perhelatan yang melibatkan industri dan partisipasi lokal, secara substantif dengan kebijakan-kebijakan yang akan dibuat tentu banyak sekali terkait dengan hal-hal pengelolaan negara untuk kesejahteraan masyarakat melalui klaster-klaster kesepakatan di KTT G20.
"Saya sebagai anggota Komisi 1 DPR beri apresiasi kinerja pemerintah dalam Presidensi G20 ini, semoga sukses," kata politikus Partai Golkar ini.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
(mhd)
tulis komentar anda