Sufmi Dasco Anggap Jokowi Hanya Ingin Memacu Kinerja Menteri
Rabu, 08 Juli 2020 - 11:43 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan Keuangan (Korekku) Sufmi Dasco Ahmad melihat bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang tidak secara langsung berbicara akan melakukan reshuffle kabinet. Menurutnya, Jokowi ingin para pembantunya bisa bekerja lebih maksimal lagi, terutama dalam hal penanganan Covid-19 .
"Ketika Pak Jokowi bicara tegas tentang pemakaian dana Covid kemudian kalau nggak bener ada menteri yang lambat kemudian mau direshuffle, kan rencana," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, tujuan dari pernyataan Jokowi yang cukup tegas itu adalah untuk memacu kinerja para pembantunya di kabinet serta memastikan bahwa dana Covid-19 yang sudah dialokasikan itu bisa terdistribusi dengan baik dan cepat ke masyarakat. "Kalau dimonitor kinerjanya jadi baik, buat apa juga reshuffle," ujarnya. ( ).
Soal menteri yang mengklaim berkinerja baik, Dasco menegaskan tidak bisa menteri itu menilai sendiri karena evaluasi itu harus dari presiden. Dan, Jokowi pasti memiliki parameter sendiri untuk menilai kinerja para menterinya, apakah baik, kurang, atau cukup.
"Semua kembali kepada presiden yang mempunyai hak prerogatif. Saya pikir begitu. Kalau menteri menilai kinerjanya sendiri tentu dia bilang 'poin saya 8-10'. Tapi kalau Pak Presiden ngeliat kita nggak tahu, kan itu tergantung Presiden," tandasnya.
"Ketika Pak Jokowi bicara tegas tentang pemakaian dana Covid kemudian kalau nggak bener ada menteri yang lambat kemudian mau direshuffle, kan rencana," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, tujuan dari pernyataan Jokowi yang cukup tegas itu adalah untuk memacu kinerja para pembantunya di kabinet serta memastikan bahwa dana Covid-19 yang sudah dialokasikan itu bisa terdistribusi dengan baik dan cepat ke masyarakat. "Kalau dimonitor kinerjanya jadi baik, buat apa juga reshuffle," ujarnya. ( ).
Soal menteri yang mengklaim berkinerja baik, Dasco menegaskan tidak bisa menteri itu menilai sendiri karena evaluasi itu harus dari presiden. Dan, Jokowi pasti memiliki parameter sendiri untuk menilai kinerja para menterinya, apakah baik, kurang, atau cukup.
"Semua kembali kepada presiden yang mempunyai hak prerogatif. Saya pikir begitu. Kalau menteri menilai kinerjanya sendiri tentu dia bilang 'poin saya 8-10'. Tapi kalau Pak Presiden ngeliat kita nggak tahu, kan itu tergantung Presiden," tandasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda