Menko PMK Sebut Pernikahan Dini Berpotensi Lahirkan Rumah Tangga Miskin Baru
Kamis, 10 November 2022 - 14:55 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan jika pernikahan dini berpeluang melahirkan rumah tangga miskin baru.
“Peluang pernikahan dini melahirkan rumah tangga miskin baru sangat besar hampir 50%. Akibat pernikahan dini. Karena itu, ini harus dicegah betul jangan sampai melahirkan generasi yang lebih buruk dari yang sekarang,” kata Muhadjir, Kamis (10/11/2022).
Muhadjir yang pada kesempatan itu menghadiri Sentra Terpadu Kartini, di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, mengapresiasi keberadaan layanan Atensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di bawah Kementerian Sosial (Kemensos).
Diketahui, Sentra Terpadu Kartini dibawah ATENSI menjadi sentra multi layanan yang melaksanakan pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan melaksanakan layanan perlindungan dan jaminan sosial. “Saya senang sekali melihat langkah yang dilakukan Kemensos untuk merubah pelayanan terpadu yang dulu terkotak-kotak menjadi satu dan lebih efisien,” ucapnya.
Selain berkonsentrasi pada penyandang disabilitas, di Sentra Terpadu Kartini juga memberikan pembimbingan, pendampingan, pelatihan kerja, dan pemberdayaan ekonomi pada pasangan muda. Menurutnya hal itu bagus untuk membantu para pasangan muda yang belum mapan supaya bisa mandiri.
“Saya mengapresiasi langkah-langkah Kemensos untuk segera ikut mengambil bagian dalam upaya kita untuk memberikan pelayanan terhadap masalah sosial, termasuk masalah perkawinan dini, penyandang disabilitas, dan kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.
Dia juga menyebut, sentra terpadu yang ada di Temanggung bisa menjadi percontohan bagi sentra terpadu Kemensos yang ada di seluruh Indonesia.
Menurut Muhadjir, pelatihan dan modal yang diberikan pemerintah kepada pasangan muda adalah hal yang bisa membantu para pasangan muda supaya bisa hidup normal dan bisa memiliki kemandirian ekonomi, dan tidak terjebak pada kemiskinan.
“Karena itu Pak Dirjen (Kemensos) menyerahkan bantuan ATENSI. Supaya mereka bisa mencoba berkehidupan yang layak dan secara normal, untuk menyelamatkan supaya sampai pasangan usia muda ini terjebak ke dalam kondisi miskin sehingga menambah angka kemiskinan rumah tangga baru,” paparnya.
“Peluang pernikahan dini melahirkan rumah tangga miskin baru sangat besar hampir 50%. Akibat pernikahan dini. Karena itu, ini harus dicegah betul jangan sampai melahirkan generasi yang lebih buruk dari yang sekarang,” kata Muhadjir, Kamis (10/11/2022).
Muhadjir yang pada kesempatan itu menghadiri Sentra Terpadu Kartini, di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, mengapresiasi keberadaan layanan Atensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di bawah Kementerian Sosial (Kemensos).
Diketahui, Sentra Terpadu Kartini dibawah ATENSI menjadi sentra multi layanan yang melaksanakan pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan melaksanakan layanan perlindungan dan jaminan sosial. “Saya senang sekali melihat langkah yang dilakukan Kemensos untuk merubah pelayanan terpadu yang dulu terkotak-kotak menjadi satu dan lebih efisien,” ucapnya.
Baca Juga
Selain berkonsentrasi pada penyandang disabilitas, di Sentra Terpadu Kartini juga memberikan pembimbingan, pendampingan, pelatihan kerja, dan pemberdayaan ekonomi pada pasangan muda. Menurutnya hal itu bagus untuk membantu para pasangan muda yang belum mapan supaya bisa mandiri.
“Saya mengapresiasi langkah-langkah Kemensos untuk segera ikut mengambil bagian dalam upaya kita untuk memberikan pelayanan terhadap masalah sosial, termasuk masalah perkawinan dini, penyandang disabilitas, dan kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.
Dia juga menyebut, sentra terpadu yang ada di Temanggung bisa menjadi percontohan bagi sentra terpadu Kemensos yang ada di seluruh Indonesia.
Menurut Muhadjir, pelatihan dan modal yang diberikan pemerintah kepada pasangan muda adalah hal yang bisa membantu para pasangan muda supaya bisa hidup normal dan bisa memiliki kemandirian ekonomi, dan tidak terjebak pada kemiskinan.
“Karena itu Pak Dirjen (Kemensos) menyerahkan bantuan ATENSI. Supaya mereka bisa mencoba berkehidupan yang layak dan secara normal, untuk menyelamatkan supaya sampai pasangan usia muda ini terjebak ke dalam kondisi miskin sehingga menambah angka kemiskinan rumah tangga baru,” paparnya.
(cip)
tulis komentar anda