Covid-19 Melonjak, Kemenkes Ajak Gaungkan Lagi Gerakan Vaksinasi
Jum'at, 04 November 2022 - 19:14 WIB
JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak belakangan ini seiring adanya sub varian Omicron XBB dan XBB.1. Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) pun mengajak masyarakat untuk menggaungkan lagi gerakan vaksinasi pencegahan dan perlindungan bersama.
Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril membeberkan ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir berdasarkan data Kemenkes per Kamis, 3 November 2022. Hanya ada empat provinsi yang mengalami penurunan kasus Covid-19.
Positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis, 3 November 2022 bertambah 4.951 kasus. Sedangkan positif Covid-19 di Indonesia pada Jumat, 4 November 2022 bertambah 5.303 kasus.
Syahril mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 memang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan saat munculnya sub varian BA.4 dan BA.5. Kendati demikian, masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Ini jadi catatan bagi kita semua bahwa pandemi masih ada di sekitar kita dan ada 28 negara yang mengalami kenaikan, termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan sub varian baru XBB dan XBB.1," tuturnya, Jumat (4/11/2022).
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster baru 27,62%, masih jauh dari target 50%. Adapun masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 87% dan dosis kedua 73%.
"Memang untuk booster masih jauh dari target 50% karena berbagai sebab. Kita akan menggerakan ulang lagi vaksinasi booster, karena kita yakin vaksinasi adalah upaya memberikan perlindungan ke masyarakat," kata Syahril.
Peningkatan vaksinasi booster juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk Indonesia bisa mengakhiri Covid-19. Syahril mengungkapkan ada enam langkah atau upaya Indonesia bisa bebas Covid-19.
Selain capaian booster, yakni meningkatkan edukasi ke masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan (prokes). "Protokol kesehatan jadi syarat, jangan dikendorkan dulu. Ini bagian dari pelindungan dan pencegahan kita," imbuhnya.
Selain itu, rumah sakit diminta agar tetap siaga. Kemudian, masyarakat dimita bersama-sama mengawal dan mengakhiri penularan Covid-19 dengan baik. "Tetap waspada, tapi jangan panik," pungkasnya.
Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril membeberkan ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir berdasarkan data Kemenkes per Kamis, 3 November 2022. Hanya ada empat provinsi yang mengalami penurunan kasus Covid-19.
Positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis, 3 November 2022 bertambah 4.951 kasus. Sedangkan positif Covid-19 di Indonesia pada Jumat, 4 November 2022 bertambah 5.303 kasus.
Syahril mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 memang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan saat munculnya sub varian BA.4 dan BA.5. Kendati demikian, masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Ini jadi catatan bagi kita semua bahwa pandemi masih ada di sekitar kita dan ada 28 negara yang mengalami kenaikan, termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan sub varian baru XBB dan XBB.1," tuturnya, Jumat (4/11/2022).
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster baru 27,62%, masih jauh dari target 50%. Adapun masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 87% dan dosis kedua 73%.
"Memang untuk booster masih jauh dari target 50% karena berbagai sebab. Kita akan menggerakan ulang lagi vaksinasi booster, karena kita yakin vaksinasi adalah upaya memberikan perlindungan ke masyarakat," kata Syahril.
Peningkatan vaksinasi booster juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk Indonesia bisa mengakhiri Covid-19. Syahril mengungkapkan ada enam langkah atau upaya Indonesia bisa bebas Covid-19.
Selain capaian booster, yakni meningkatkan edukasi ke masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan (prokes). "Protokol kesehatan jadi syarat, jangan dikendorkan dulu. Ini bagian dari pelindungan dan pencegahan kita," imbuhnya.
Selain itu, rumah sakit diminta agar tetap siaga. Kemudian, masyarakat dimita bersama-sama mengawal dan mengakhiri penularan Covid-19 dengan baik. "Tetap waspada, tapi jangan panik," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda