BKSAP DPR Tekankan Pentingnya Kerja Sama Internasional untuk Berdayakan Sektor UMKM
Senin, 31 Oktober 2022 - 19:52 WIB
JAKARTA - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyuarakan pentingnya kerja sama internasional untuk memberdayakan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ). Sebab sektor ini paling terdampak pandemi Covid-19 namun juga terbukti potensial bagi upaya pemulihan ekonomi.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana dalam sidang Komite Pembangunan Berkelanjutan di Kigali, Rwanda, Jumat 14 Oktober 2022. Di mana kerja sama internasional pascapandemi Covid-19, khususnya di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Usaha Mikro (UMi) menjadi topik utama dalam Inter-Parliamentary Union (IPU).
Dalam acara yang dihadiri oleh lebih dari 165 parlemen dari berbagai belahan dunia itu, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana berbagi pengalaman bagaimana sektor UKM, UMKM, dan UMi berkontribusi bagi perekonomian nasional Indonesia, dengan menghasilkan 61% dari total PDB. Sektor ini berperan sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara karena telah berhasil menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia.
Politisi Partai Demokrat ini mencontohkan, sektor pariwisata dan industri kreatif di Bali sangat terdampak pandemi Covid-19. Guna merespons ini, masyarakat Bali mengedepankan prinsip gotong royong melalui kerja sama yang tangguh antarpemangku kepentingan di tingkat daerah sampai nasional, melalui serangkaian program penguatan kapasitas dan stimulus finansial. Sehingga, perekonomian Bali mulai merangkak naik menuju normal seperti sedia kala, dan UKM, UMKM, serta UMi berperan jadi penggerak roda ekonomi di daerah.
“Di masa pandemi, sektor ini menjadi tulang punggung bagi ekonomi nasional. Maka, kita harus berupaya memperkuat upaya melalui kolaborasi, kerja sama, dan koordinasi bukan hanya di tingkat nasional namun juga internasional, untuk melakukan penguatan kapasitas bagi komunitas lokal penggerak UKM, UMKM, dan UMi di daerah karena pembangunan ekonomi adalah hak bagi seluruh individu,” kata Putu, Senin (31/10/2022).
Menurut legislator asal Bali ini, Pemerintah Indonesia telah berupaya memberikan stimulus finansial sebagai wujud dukungannya bagi sektor UKM, UMKM, dan UMi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang realisasinya telah mencapai Rp112, 84 triliun. Putu menegaskan, literasi adalah hal yang paling utama dalam mendorong terwujudnya pemulihan ekonomi berkelanjutan melalui peran sektor UKM, UMKM, dan UMi. Khususnya literasi di bidang digital, keuangan, dan strategi pemasaran yang sangat dibutuhkan dalam menyiapkan setiap individu agar mampu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan ke-8 yaitu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pekerjaan yang layak bagi semua.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana dalam sidang Komite Pembangunan Berkelanjutan di Kigali, Rwanda, Jumat 14 Oktober 2022. Di mana kerja sama internasional pascapandemi Covid-19, khususnya di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Usaha Mikro (UMi) menjadi topik utama dalam Inter-Parliamentary Union (IPU).
Dalam acara yang dihadiri oleh lebih dari 165 parlemen dari berbagai belahan dunia itu, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana berbagi pengalaman bagaimana sektor UKM, UMKM, dan UMi berkontribusi bagi perekonomian nasional Indonesia, dengan menghasilkan 61% dari total PDB. Sektor ini berperan sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara karena telah berhasil menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia.
Politisi Partai Demokrat ini mencontohkan, sektor pariwisata dan industri kreatif di Bali sangat terdampak pandemi Covid-19. Guna merespons ini, masyarakat Bali mengedepankan prinsip gotong royong melalui kerja sama yang tangguh antarpemangku kepentingan di tingkat daerah sampai nasional, melalui serangkaian program penguatan kapasitas dan stimulus finansial. Sehingga, perekonomian Bali mulai merangkak naik menuju normal seperti sedia kala, dan UKM, UMKM, serta UMi berperan jadi penggerak roda ekonomi di daerah.
Baca Juga
“Di masa pandemi, sektor ini menjadi tulang punggung bagi ekonomi nasional. Maka, kita harus berupaya memperkuat upaya melalui kolaborasi, kerja sama, dan koordinasi bukan hanya di tingkat nasional namun juga internasional, untuk melakukan penguatan kapasitas bagi komunitas lokal penggerak UKM, UMKM, dan UMi di daerah karena pembangunan ekonomi adalah hak bagi seluruh individu,” kata Putu, Senin (31/10/2022).
Menurut legislator asal Bali ini, Pemerintah Indonesia telah berupaya memberikan stimulus finansial sebagai wujud dukungannya bagi sektor UKM, UMKM, dan UMi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang realisasinya telah mencapai Rp112, 84 triliun. Putu menegaskan, literasi adalah hal yang paling utama dalam mendorong terwujudnya pemulihan ekonomi berkelanjutan melalui peran sektor UKM, UMKM, dan UMi. Khususnya literasi di bidang digital, keuangan, dan strategi pemasaran yang sangat dibutuhkan dalam menyiapkan setiap individu agar mampu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan ke-8 yaitu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pekerjaan yang layak bagi semua.
(cip)
tulis komentar anda