Beban Rakyat Makin Tinggi, Demokrat Minta Pemerintah Tak Hanya Pikirkan Gunting Pita
Kamis, 13 Oktober 2022 - 06:57 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pemerintah diminta meningkatkan kinerjanya dalam menciptakan kesejahteraan untuk rakyat dan tidak hanya memikirkan seremonial gunting pita saja. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat , Herzaky Mahendra Putra.
"Saya meminta pemerintah dan elit politik nasional pendukung pemerintah, lebih baik fokus bekerja saja. Rakyat sedang susah, jangan malah elite politik pendukung pemerintah sibuk mengaku-aku punya prestasi, padahal rakyat tidak merasakan manfaat apa yang dilakukan para elite itu," ujar Herzaky, Rabu (12/10/2022).
Rakyat kata Herzaky menyampaikan ke Partai Demokrat, kalau pemerintahan di era Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jauh lebih baik dibandingkan sekarang.
"Harga-harga kebutuhan pokok naik terus sekarang, belum lagi listrik, gas, bensin juga ikut berkejaran naik. Lebih baik fokus saja bekerja yang memberikan manfaat untuk rakyat, jangan sibuk memikirkan kapan lagi bisa gunting pita," tutur Herzaky.
Baca juga: AHY Sindir Tinggal Gunting Pita, Ini Tanggapan KSP
Herzaky merasa sedih dan menyayangkan kualitas senior elit parpol penguasa, pendukung pemerintah sekarang, apalagi anggota parlemen yang terhormat, sampai memberikan pernyataan dan mengutip data layaknya buzzer.
"Tidak melihat data secara utuh dan hanya memotong-motong data agar terlihat bagus prestasinya, padahal tidak demikian kenyataannya. Padahal, seharusnya beliau-beliau itu menjadi teladan untuk kami, para politisi muda. Tapi, kalau begini, apa yang bisa kami pelajari, selain bersyukur bukan bagian dari mereka-mereka," tegas Herzaky.
Ia berharap senior-senior elite pemerintah lainnya, lebih fokus membantu Presiden Jokowi bekerja untuk rakyat untuk mewariskan pembangunan yang memberikan fundamental kuat untuk pemerintahan selanjutnya.
"Seperti yang dilakukan pemerintahan SBY, pemerintahan Mega, dan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Bagaimanapun, pembangunan memang harus berkelanjutan dan memberikan perubahan berupa manfaat untuk rakyat. Bukan untuk elite," tutup Herzaky Mahendra Putra.
"Saya meminta pemerintah dan elit politik nasional pendukung pemerintah, lebih baik fokus bekerja saja. Rakyat sedang susah, jangan malah elite politik pendukung pemerintah sibuk mengaku-aku punya prestasi, padahal rakyat tidak merasakan manfaat apa yang dilakukan para elite itu," ujar Herzaky, Rabu (12/10/2022).
Rakyat kata Herzaky menyampaikan ke Partai Demokrat, kalau pemerintahan di era Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jauh lebih baik dibandingkan sekarang.
"Harga-harga kebutuhan pokok naik terus sekarang, belum lagi listrik, gas, bensin juga ikut berkejaran naik. Lebih baik fokus saja bekerja yang memberikan manfaat untuk rakyat, jangan sibuk memikirkan kapan lagi bisa gunting pita," tutur Herzaky.
Baca juga: AHY Sindir Tinggal Gunting Pita, Ini Tanggapan KSP
Herzaky merasa sedih dan menyayangkan kualitas senior elit parpol penguasa, pendukung pemerintah sekarang, apalagi anggota parlemen yang terhormat, sampai memberikan pernyataan dan mengutip data layaknya buzzer.
"Tidak melihat data secara utuh dan hanya memotong-motong data agar terlihat bagus prestasinya, padahal tidak demikian kenyataannya. Padahal, seharusnya beliau-beliau itu menjadi teladan untuk kami, para politisi muda. Tapi, kalau begini, apa yang bisa kami pelajari, selain bersyukur bukan bagian dari mereka-mereka," tegas Herzaky.
Ia berharap senior-senior elite pemerintah lainnya, lebih fokus membantu Presiden Jokowi bekerja untuk rakyat untuk mewariskan pembangunan yang memberikan fundamental kuat untuk pemerintahan selanjutnya.
"Seperti yang dilakukan pemerintahan SBY, pemerintahan Mega, dan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Bagaimanapun, pembangunan memang harus berkelanjutan dan memberikan perubahan berupa manfaat untuk rakyat. Bukan untuk elite," tutup Herzaky Mahendra Putra.
(maf)
tulis komentar anda