Ini Alasan PDIP Bersuara Paling Keras Tepis Tudingan SBY soal Pemilu 2024 Tak Jurdil
Kamis, 22 September 2022 - 20:10 WIB
JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membeberkan alasan partainya paling bersuara keras menepis tudingan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) soal adanya tanda-tanda Pemilu 2024 akan berjalan tidak jujur dan adil.
"Karena Pak Presiden Jokowilah yang menjadi sasaran dari Pak SBY," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2022).
PDIP sebagai partai pengusung Presiden Jokowi harus segera meluruskan apa yang disampaikan SBY. Terlebih, Presiden ke-6 RI itu menyampaikan tudingannya di forum resmi, yakni Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat. "Sehingga kami memberikan berbagai bukti yang seharusnya itu juga dijawab dengan fakta-fakta," ujarnya.
Baca juga: Sebut Ada Tanda-tanda Pemilu 2024 Tidak Jurdil, SBY Putuskan untuk Turun Gunung
Hasto menjelaskan kembali bukti-bukti kecurangan dalam Pemilu yang dimaksud. Menurutnya, ada satu partai politik yang berhasil memperoleh kemenangan 300 kali lipat pada Pemilu 2009 lalu. Padahal, hal itu terjadi di era sistem kepemiluan yang multipartai.
"Bandingkan dengan kenaikan dari partai-partai yang lain dan zaman Orde Baru saja tidak ada yang langsung naik 300%," katanya.
Untuk diketahui, SBY menyebutkan ada tanda-tanda Pemilu 2024 akan berjalan tidak jujur dan adil (jurdil). Karena itu, dia berinisiatif turun gunung menghadapi pesta demokrasi tersebut. Hal itu disampaikan SBY saat Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (16/9/2022) pekan lalu.
SBY mengatakan, dirinya terpaksa turun gunung menghadapai Pemilu 2024 karena adanya tanda-tanda pemilu tidak jujur. "Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka. Dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," katanya dalam video akun TikTok Partai Demokrat.
"Karena Pak Presiden Jokowilah yang menjadi sasaran dari Pak SBY," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2022).
PDIP sebagai partai pengusung Presiden Jokowi harus segera meluruskan apa yang disampaikan SBY. Terlebih, Presiden ke-6 RI itu menyampaikan tudingannya di forum resmi, yakni Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat. "Sehingga kami memberikan berbagai bukti yang seharusnya itu juga dijawab dengan fakta-fakta," ujarnya.
Baca juga: Sebut Ada Tanda-tanda Pemilu 2024 Tidak Jurdil, SBY Putuskan untuk Turun Gunung
Hasto menjelaskan kembali bukti-bukti kecurangan dalam Pemilu yang dimaksud. Menurutnya, ada satu partai politik yang berhasil memperoleh kemenangan 300 kali lipat pada Pemilu 2009 lalu. Padahal, hal itu terjadi di era sistem kepemiluan yang multipartai.
"Bandingkan dengan kenaikan dari partai-partai yang lain dan zaman Orde Baru saja tidak ada yang langsung naik 300%," katanya.
Untuk diketahui, SBY menyebutkan ada tanda-tanda Pemilu 2024 akan berjalan tidak jujur dan adil (jurdil). Karena itu, dia berinisiatif turun gunung menghadapi pesta demokrasi tersebut. Hal itu disampaikan SBY saat Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (16/9/2022) pekan lalu.
SBY mengatakan, dirinya terpaksa turun gunung menghadapai Pemilu 2024 karena adanya tanda-tanda pemilu tidak jujur. "Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka. Dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," katanya dalam video akun TikTok Partai Demokrat.
(abd)
tulis komentar anda