Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Jokowi: Insyaallah, Saya akan Hadir
Jum'at, 16 September 2022 - 17:40 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menghadiri Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang akan dilaksanakan di Stadion Manahan, Surakarta, pada November 2022.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menerima Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 16 September 2022. "Menerima Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Istana Merdeka, siang ini. Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 akan diselenggarakan pada bulan November 2022 di Surakarta. Insyaallah, jika tak ada aral melintang, saya akan hadir," dikutip dari akun Twitternya @jokowi, Jumat (16/9/2022).
Usai pertemuan tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengapresiasi Presiden Jokowi yang akan menghadiri dan membuka Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 itu.
“Alhamdulillah Bapak Presiden menyampaikan kesediaannya hadir dan membuka Muktamar. Maka dengan ini kami Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah mempermaklumkan pada publik bahwa Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tanggal 18-20 November 2022 di Surakarta akan dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden,” kata Haedar.
Menurut Haedar, sejumlah materi yang akan dibahas pada muktamar nanti telah dipersiapkan PP Muhammadiyah, seperti materi tentang risalah Islam berkemajuan sebagai pandangan agama yang damai, menyatukan, dan memajukan kehidupan bangsa. Di samping itu, isu-isu strategis keumatan dan kebangsaan juga turut menjadi topik pembahasan di dalam acara tersebut.
“Kami juga akan membahas masalah-masalah penting strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan, selain program dan pemilihan pimpinan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini, menyampaikan pihaknya akan menyajikan pedoman mengenai risalah perempuan berkemajuan dalam muktamar yang akan dihadiri oleh 3.500 peserta dari Aisyiyah. Siti berharap pembahasan materi tersebut dapat mendorong perempuan Indonesia untuk maju dan turut mengisi Indonesia menjadi lebih kuat.
“Kami ingin terus mendorong warga atau perempuan untuk maju dan mengisi Indonesia ini menjadi Indonesia yang kuat, bermartabat, berkeadilan yang dilandaskan pada nilai-nilai ajaran agama yang oleh Rasullah sendiri telah diteladankan bagaimana perempuan harus maju,” ucap Siti.
Selanjutnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menjelaskan pada muktamar tahun ini Muhammadiyah akan memanfaatkan teknologi informasi dalam serangkaian kegiatan Muktamar ke-48, termasuk pada pemilihan pimpinan Muhammadiyah.
“Jadi tidak lagi milih dengan garis-garis begitu, tapi sudah dengan _e-voting_ karena kami menunjukkan lewat muktamar ini bagaimana Muhammadiyah menggunakan teknologi sebagai bagian dari indikator bahwa kami adalah gerakan Islam yang berkemajuan,” kata Abdul Muti.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menerima Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 16 September 2022. "Menerima Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Istana Merdeka, siang ini. Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 akan diselenggarakan pada bulan November 2022 di Surakarta. Insyaallah, jika tak ada aral melintang, saya akan hadir," dikutip dari akun Twitternya @jokowi, Jumat (16/9/2022).
Usai pertemuan tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengapresiasi Presiden Jokowi yang akan menghadiri dan membuka Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 itu.
“Alhamdulillah Bapak Presiden menyampaikan kesediaannya hadir dan membuka Muktamar. Maka dengan ini kami Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah mempermaklumkan pada publik bahwa Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tanggal 18-20 November 2022 di Surakarta akan dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden,” kata Haedar.
Menurut Haedar, sejumlah materi yang akan dibahas pada muktamar nanti telah dipersiapkan PP Muhammadiyah, seperti materi tentang risalah Islam berkemajuan sebagai pandangan agama yang damai, menyatukan, dan memajukan kehidupan bangsa. Di samping itu, isu-isu strategis keumatan dan kebangsaan juga turut menjadi topik pembahasan di dalam acara tersebut.
“Kami juga akan membahas masalah-masalah penting strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan, selain program dan pemilihan pimpinan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini, menyampaikan pihaknya akan menyajikan pedoman mengenai risalah perempuan berkemajuan dalam muktamar yang akan dihadiri oleh 3.500 peserta dari Aisyiyah. Siti berharap pembahasan materi tersebut dapat mendorong perempuan Indonesia untuk maju dan turut mengisi Indonesia menjadi lebih kuat.
“Kami ingin terus mendorong warga atau perempuan untuk maju dan mengisi Indonesia ini menjadi Indonesia yang kuat, bermartabat, berkeadilan yang dilandaskan pada nilai-nilai ajaran agama yang oleh Rasullah sendiri telah diteladankan bagaimana perempuan harus maju,” ucap Siti.
Selanjutnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menjelaskan pada muktamar tahun ini Muhammadiyah akan memanfaatkan teknologi informasi dalam serangkaian kegiatan Muktamar ke-48, termasuk pada pemilihan pimpinan Muhammadiyah.
“Jadi tidak lagi milih dengan garis-garis begitu, tapi sudah dengan _e-voting_ karena kami menunjukkan lewat muktamar ini bagaimana Muhammadiyah menggunakan teknologi sebagai bagian dari indikator bahwa kami adalah gerakan Islam yang berkemajuan,” kata Abdul Muti.
(cip)
tulis komentar anda