HUT ke-77 RI, KNPI Ajak Pemuda Kembalikan Kejayaan Maritim Indonesia
Selasa, 16 Agustus 2022 - 20:08 WIB
JAKARTA - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengajak para pemuda turut andil dalam mengembalikan kejayaan Indonesia di bidang maritim . Dibutuhkan peran pemuda untuk membangun negeri agar bisa mencapai Indonesia Emas sebagaimana dicita-citakan.
"Di usia Indonesia yang ke-77 tahun, saya mengajak para pemuda di seluruh Indonesia untuk andil mengembalikan kejayaan Indonesia di bidang maritim. Ingatlah, founding father Indonesia, Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno dalam setiap kesempatan selalu menyerukan dan berpesan agar kita bisa kembali menjadikan Indonesia berjaya sebagai negara maritim," kata Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kemaritiman DPP KNPI Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa dalam keterangan persnya, Selasa (16/8/2022).
Capt Hakeng mengenang pidato kenegaraan pertama Presiden Joko Widodo pada 2014 di Gedung DPR/MPR. "Kita telah lama memunggungi samudera, laut, selat, dan teluk. Maka, mulai hari ini, kita kembalikan kejayaan nenek moyang sebagai pelaut pemberani. Menghadapi badai dan gelombang di atas kapal bernama Republik Indonesia." Pernyataan Jokowi itu, menurut Capt Hakeng, seharusnya bisa dijadikan sebagai pijakan mengubah paradigma Indonesia dari sebuah negara agraris dan kembali kepada jati diri sebagai negara maritim.
"Bagi saya sebagai seorang yang berkecimpung di dunia maritim, seruan Presiden tersebut sangat bagus. Apalagi Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Kita mempunyai lebih dari 17.500 pulau, yang disatukan oleh laut. Jadi tidak berlebihan bila Indonesia disebut sebagai negara maritim terbesar di dunia, dikarenakan 75% wilayah Indonesia adalah lautan," katanya.
Karena luasnya lautan yang dimiliki serta letaknya yang sangat strategis di jalur perdagangan dan perlintasan kapal-kapal dunia, maka Indonesia berpotensi menjadi poros maritim dunia. Dengan mengembalikan jati diri sebagai bangsa maritim, maka akan terwujud pemerataan ekonomi Indonesia.
"Ingat ada potensi Rp1.700 triliun kita dapatkan jika kita dapat mengelola lautan kita dengan tepat," katanya.
Baca juga: Megawati Tegaskan Indonesia Negara Maritim, Bukan Kontinental
Hakeng mengatakan, HUT Kemerdekaan RI tahun ini spesial karena Indonesia memegang tampuk Presidensi G20. Salah satu agenda pertemuan G20 adalah menginisiasi tata kelola kelautan, serta memastikan adanya dialog, strategi, dan kerja sama regional di bidang terkait. Presiden Jokowi juga jelas mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia akan mengangkat mengenai pentingnya ekonomi biru, karbon biru, dan juga penanganan sampah laut.
"Para pemuda bisa diajak berperan menangani persoalan marine debris atau sampah laut. Harus bisa digaungkan bahwa Laut tidak boleh lagi dijadikan lokasi pembuangan sampah, baik dari rumah tangga ataupun pabrik. Laut merupakan sumber pangan masa depan rakyat Indonesia," katanya.
Potensi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui pemanfaatan dan pemberdayaan ekonomi di sepanjang pesisir pantai juga penting. Peran strategis para pemuda yang dekat dengan pesisir pantai juga sangat penting, di mana mereka diharapkan mampu berperan aktif menjadi bagian roda penggerak ekonomi di bidang kemaritiman.
"KNPI akan membuat program pendampingan bagi pemuda pesisir untuk diberikan pemahaman tentang potensi daerahnya. Mengembangkan jiwa wirausaha dan industri kebaharian di kalangan pemuda dengan memanfaatkan laut dan pesisir pantai yang mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata atau olahraga nasional dan internasional," katanya.
Untuk meningkatkan kecintaan maritim di kalangan anak muda, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Di usia Indonesia yang ke-77 tahun, saya mengajak para pemuda di seluruh Indonesia untuk andil mengembalikan kejayaan Indonesia di bidang maritim. Ingatlah, founding father Indonesia, Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno dalam setiap kesempatan selalu menyerukan dan berpesan agar kita bisa kembali menjadikan Indonesia berjaya sebagai negara maritim," kata Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kemaritiman DPP KNPI Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa dalam keterangan persnya, Selasa (16/8/2022).
Capt Hakeng mengenang pidato kenegaraan pertama Presiden Joko Widodo pada 2014 di Gedung DPR/MPR. "Kita telah lama memunggungi samudera, laut, selat, dan teluk. Maka, mulai hari ini, kita kembalikan kejayaan nenek moyang sebagai pelaut pemberani. Menghadapi badai dan gelombang di atas kapal bernama Republik Indonesia." Pernyataan Jokowi itu, menurut Capt Hakeng, seharusnya bisa dijadikan sebagai pijakan mengubah paradigma Indonesia dari sebuah negara agraris dan kembali kepada jati diri sebagai negara maritim.
"Bagi saya sebagai seorang yang berkecimpung di dunia maritim, seruan Presiden tersebut sangat bagus. Apalagi Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Kita mempunyai lebih dari 17.500 pulau, yang disatukan oleh laut. Jadi tidak berlebihan bila Indonesia disebut sebagai negara maritim terbesar di dunia, dikarenakan 75% wilayah Indonesia adalah lautan," katanya.
Karena luasnya lautan yang dimiliki serta letaknya yang sangat strategis di jalur perdagangan dan perlintasan kapal-kapal dunia, maka Indonesia berpotensi menjadi poros maritim dunia. Dengan mengembalikan jati diri sebagai bangsa maritim, maka akan terwujud pemerataan ekonomi Indonesia.
"Ingat ada potensi Rp1.700 triliun kita dapatkan jika kita dapat mengelola lautan kita dengan tepat," katanya.
Baca juga: Megawati Tegaskan Indonesia Negara Maritim, Bukan Kontinental
Hakeng mengatakan, HUT Kemerdekaan RI tahun ini spesial karena Indonesia memegang tampuk Presidensi G20. Salah satu agenda pertemuan G20 adalah menginisiasi tata kelola kelautan, serta memastikan adanya dialog, strategi, dan kerja sama regional di bidang terkait. Presiden Jokowi juga jelas mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia akan mengangkat mengenai pentingnya ekonomi biru, karbon biru, dan juga penanganan sampah laut.
"Para pemuda bisa diajak berperan menangani persoalan marine debris atau sampah laut. Harus bisa digaungkan bahwa Laut tidak boleh lagi dijadikan lokasi pembuangan sampah, baik dari rumah tangga ataupun pabrik. Laut merupakan sumber pangan masa depan rakyat Indonesia," katanya.
Potensi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui pemanfaatan dan pemberdayaan ekonomi di sepanjang pesisir pantai juga penting. Peran strategis para pemuda yang dekat dengan pesisir pantai juga sangat penting, di mana mereka diharapkan mampu berperan aktif menjadi bagian roda penggerak ekonomi di bidang kemaritiman.
"KNPI akan membuat program pendampingan bagi pemuda pesisir untuk diberikan pemahaman tentang potensi daerahnya. Mengembangkan jiwa wirausaha dan industri kebaharian di kalangan pemuda dengan memanfaatkan laut dan pesisir pantai yang mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata atau olahraga nasional dan internasional," katanya.
Untuk meningkatkan kecintaan maritim di kalangan anak muda, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
(abd)
tulis komentar anda