Duet Puan-Ganjar Punya Peluang Besar, Pengamat: Apa PDIP Berani?
Rabu, 03 Agustus 2022 - 17:08 WIB
JAKARTA - Partai politik saat ini masih membaca arah manuver parpol lain menjelang Pemilu Presiden ( Pilpres) 2024 . Tiga tokoh utama dalam poros utama koalisi yakni, Puan Maharani, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto, belum ada yang memiliki elektabilitas memadai, sebaliknya beberapa tokoh dengan elektabilitas mumpuni tidak punya kendaraan parpol.
"Konteks Mba Puan, Pak Prabowo, Airlangga, fakta pemegang kunci koalisi bukan pemilik elektabilitas memadai. Yang punya elektabilitas faktanya tidak punya kunci," kata Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam dalam diskusi daring yang bertajuk "Mengukur Peluang 3 Figur Poros Utama di Pilpres 2024: Puan, Prabowo, dan Airlangga" pada Rabu (3/8/2022).
Umam melihat meski belum memiliki elektabilitas memadai, tetapi Puan memiliki kendali politik yang lebih jelas. PDIP adalah satu-satunya parpol yang mencukupi 20% presidential threshold. Selain itu, PDIP juga merupakan parpol yang relatif tidak terjadi dinamika internal, berbeda dengan Partai Golkar yang bisa saling menguatkan, mengintai atau menjatuhkan.
"Beda dengan Golkar yang ada banyak kekuatan yang kadang saling menguatkan, mengintai, atau menjatuhkan. Kenapa enggak ada angin hujan Pak Bamsoet bilang Pak Airlangga capres? Ini politik," ujarnya.
Umam menjelaskan, Puan cenderung kuat jika dilihat dari PDIP yang memiliki pemilih loyal, bukan sebagai individu. Apalagi, PDIP memiliki jargon 'Jangan Patah Akar' sebagaimana yang sering disampaikan Soekarnois. Ditambah dengan fakta bahwa PDIP merupakan parpol yang memiliki elektabilitas dominan ketimbang parpol lain.
"kalau politik praktis, elektabilitas tertinggi saat ini PDIP. Dan tunjukan menguatkan dominasi. Yaitu PDIP dalam basis teritorial, jumlah kepala daerah. Jumlahnya relatif besar," ungkapnya.
Meskipun instrumen negara tidak dikuasai parpol tertentu, kata dia, harus dilihat juga bahwa ada 271 kepala daerah yang diisi oleh penjabat (Pj) yang ditentukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini semakin menguatkan PDIP.
Baca juga: Elektabilitas Puan Maharani Masih Tiarap, Effendi Simbolon Ungkap Penyebabnya
"Di level ini PDIP ada potensi kekuatan besar di wilayah. Bagaimana pendekatannya wallahualam (rahasia Allah)," imbuh Umam.
Faktor lainnya, Umam menambahkan, pencalonan Puan akan ditentukan oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri, di mana ada juga faktor Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi. Dia pun memahami bahwa ada kelompok di PDIP yang mencoba menyerang Ganjar.
Agar kekuatan elektabilitas tokoh-tokoh PDIP tidak dimanfaatkan pihak luar, kata Umam, PDIP perlu mengkomunikasikan potensi duet Puan-Ganjar yang membuka peluang besar. Namun, masalahnya apakah PDIP berani memutuskannya.
"Bagaimana pun positioning Mba Puan-Ganjar kalau bisa dikomunikasikan bisa buka peluang besar. Apa PDIP berani maju tinggal dengan bekal 20% atau koalisi ini akan ditentukan Bu Mega," kata Umam.
"Konteks Mba Puan, Pak Prabowo, Airlangga, fakta pemegang kunci koalisi bukan pemilik elektabilitas memadai. Yang punya elektabilitas faktanya tidak punya kunci," kata Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam dalam diskusi daring yang bertajuk "Mengukur Peluang 3 Figur Poros Utama di Pilpres 2024: Puan, Prabowo, dan Airlangga" pada Rabu (3/8/2022).
Umam melihat meski belum memiliki elektabilitas memadai, tetapi Puan memiliki kendali politik yang lebih jelas. PDIP adalah satu-satunya parpol yang mencukupi 20% presidential threshold. Selain itu, PDIP juga merupakan parpol yang relatif tidak terjadi dinamika internal, berbeda dengan Partai Golkar yang bisa saling menguatkan, mengintai atau menjatuhkan.
"Beda dengan Golkar yang ada banyak kekuatan yang kadang saling menguatkan, mengintai, atau menjatuhkan. Kenapa enggak ada angin hujan Pak Bamsoet bilang Pak Airlangga capres? Ini politik," ujarnya.
Umam menjelaskan, Puan cenderung kuat jika dilihat dari PDIP yang memiliki pemilih loyal, bukan sebagai individu. Apalagi, PDIP memiliki jargon 'Jangan Patah Akar' sebagaimana yang sering disampaikan Soekarnois. Ditambah dengan fakta bahwa PDIP merupakan parpol yang memiliki elektabilitas dominan ketimbang parpol lain.
"kalau politik praktis, elektabilitas tertinggi saat ini PDIP. Dan tunjukan menguatkan dominasi. Yaitu PDIP dalam basis teritorial, jumlah kepala daerah. Jumlahnya relatif besar," ungkapnya.
Meskipun instrumen negara tidak dikuasai parpol tertentu, kata dia, harus dilihat juga bahwa ada 271 kepala daerah yang diisi oleh penjabat (Pj) yang ditentukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini semakin menguatkan PDIP.
Baca juga: Elektabilitas Puan Maharani Masih Tiarap, Effendi Simbolon Ungkap Penyebabnya
"Di level ini PDIP ada potensi kekuatan besar di wilayah. Bagaimana pendekatannya wallahualam (rahasia Allah)," imbuh Umam.
Faktor lainnya, Umam menambahkan, pencalonan Puan akan ditentukan oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri, di mana ada juga faktor Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi. Dia pun memahami bahwa ada kelompok di PDIP yang mencoba menyerang Ganjar.
Agar kekuatan elektabilitas tokoh-tokoh PDIP tidak dimanfaatkan pihak luar, kata Umam, PDIP perlu mengkomunikasikan potensi duet Puan-Ganjar yang membuka peluang besar. Namun, masalahnya apakah PDIP berani memutuskannya.
"Bagaimana pun positioning Mba Puan-Ganjar kalau bisa dikomunikasikan bisa buka peluang besar. Apa PDIP berani maju tinggal dengan bekal 20% atau koalisi ini akan ditentukan Bu Mega," kata Umam.
(abd)
tulis komentar anda