Kecam Keras KKB, Moeldoko: Negara Tak Pernah Tolerir Siapa Pun Penyebar Teror

Rabu, 20 Juli 2022 - 19:29 WIB
Peristiwa ini pun mendapat sorotan tajam KSP Moeldoko dan mengecam keras aksi brutal KKB tersebut. Foto/Ist
JAKARTA - Aksi kejam dan brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dinilai telah meninggalkan duka mendalam. Terbaru, KKB Papua melakukan tindakan keji dengan menyerang 12 warga sipil, 10 di antaranya meninggal, di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Sabtu 16 Juli 2022.

Peristiwa ini pun mendapat sorotan tajam dari Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang langsung mengecam keras aksi brutal tersebut.

"Secara pribadi saya menyampaikan duka mendalam atas peristiwa ini," kata KSP Moeldoko di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (19/7/2022).





Moeldoko juga meminta Komnas HAM menindaklanjuti dan menyelidiki kasus serangan KKB terhadap warga sipil itu. "Kekerasan yang dilakukan KKB sudah menimbulkan korban jiwa meninggal dunia. Tidak ada seorang pun yang boleh menghilangkan hak hidup orang," ucapnya.

"Untuk itu, Komnas HAM harus turun untuk memastikan apakah ada pelanggaran HAM dalam peristiwa itu," tambah Moeldoko.

Sementara Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), melalui ketuanya, Nurkhasanah, mengutuk pembantaian 12 warga sipil, 10 di antaranya meninggal dunia, yang dilakukan kawanan teroris KKB Papua.

Nurkhasanah menyatakan, pelaku pembantaian itu layak untuk ditangkap dan diadili sebagai kriminal keji berdarah dingin, yang sama sekali tak menghargai nyawa sesama manusia.

AMMI juga menyatakan dukungannya kepada pemerintah diwakili KSP Moeldoko yang tanggap untuk segera menangkap para pelaku tindakan sadis dan keji tersebut.

"Pernyataan tegas KSP yang menjanjikan pemerintah melalui aparat Kepolisian akan segera menangkap para pelaku tindakan keji dan brutal tersebut, memberikan harapan bahwa para teroris KKB tidak akan dibiarkan semena-mena menghinakan hukum dan keadilan di negeri kita," kata Nurkhasanah.

AMMI menyatakan, terus mendorong komitmen pemerintah untuk bertindak cepat dan memproses kejahatan tersebut dengan adil, sehingga hukum di Indonesia bisa ditegakkan.

"Kami juga mendukung tuntutan KSP Moeldoko agar Komnas HAM turun untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM dalam pembantain tersebut," tegas Nurhasanah.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More