Wapres Minta Pemuda Jadi Ujung Tombak Perawat Kebinekaan
Kamis, 30 Juni 2022 - 19:14 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berharap agar para pemuda menjadi ujung tombak dalam merawat kebinekaan . Kemajemukan bagi bangsa Indonesia merupakan sebuah realitas yang disadari betul oleh para pendahulu dan pendiri bangsa untuk menegakkan kemerdekaan.
Para founding fathers bangsa ini tidak hanya berjuang demi kepentingan kelompok, hingga kini jejak perjuangannya telah menyatu dengan perjuangan seluruh komponen bangsa. "Tak ada satu pun pihak yang dapat menyangkal besarnya peran dan kontribusi seluruh golongan suku maupun agama dalam perjuangan kemerdekaan," kata Ma’ruf Amin saat meresmikan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) XV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Ballroom Hotel Prime Park, Mataram, Kamis (30/6/2022).
Dia melanjutkan, lahirnya Pancasila sebagai hasil kesepakatan luhur segenap elemen bangsa, sekaligus titik temu dari segala perbedaan suku, ras, dan agama. "Pancasila sebagai dasar negara dapat menyatukan kebinekaan," tegasnya.
Dia menambahkan, Pancasila adalah filter bagi paham-paham dan nilai-nilai dari bangsa lain. Maka itu, pemahaman atas falsafah Pancasila dinilai perlu ditanamkan dengan kuat kepada para pemuda Indonesia agar mampu menyaring paham-paham negatif yang dapat merusak nilai dan tatanan bangsa ini yang luhur.
"Sebagai warga dunia, kita merasakan bersama bagaimana arus informasi dan teknologi berkembang sangat pesat. Budaya-budaya baru pun masuk dengan mudah dan dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita," tuturnya.
Dia juga mengingatkan mengenai banyaknya pemikiran, ajaran, dan nilai-nilai asing yang saat ini semakin sulit dibendung akibat arus informasi dan teknologi berkembang sangat cepat. "Tentu kemajuan dunia modern boleh dinikmati, hanya saja generasi muda perlu membangun kewaspadaan agar tidak larut dan lupa jati diri. Jangan sampai nasionalisme terkikis oleh hal-hal yang bukan mencerminkan identitas bangsa Indonesia," imbuhnya.
Wapres juga meminta para pemuda sebagai pewaris dan perawat kebinekaan agar terus memperkuat dasar, memperkokoh fondasi diri sebagai satu bangsa dan satu negara. "Pemuda yang tangguh bukan yang mampu menguasai yang lain, melainkan yang mampu merawat persatuan dan kesatuan sehingga bangsa ini dapat hidup dalam kedamaian dan kerukunan," pungkasnya.
Para founding fathers bangsa ini tidak hanya berjuang demi kepentingan kelompok, hingga kini jejak perjuangannya telah menyatu dengan perjuangan seluruh komponen bangsa. "Tak ada satu pun pihak yang dapat menyangkal besarnya peran dan kontribusi seluruh golongan suku maupun agama dalam perjuangan kemerdekaan," kata Ma’ruf Amin saat meresmikan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) XV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Ballroom Hotel Prime Park, Mataram, Kamis (30/6/2022).
Dia melanjutkan, lahirnya Pancasila sebagai hasil kesepakatan luhur segenap elemen bangsa, sekaligus titik temu dari segala perbedaan suku, ras, dan agama. "Pancasila sebagai dasar negara dapat menyatukan kebinekaan," tegasnya.
Baca Juga
Dia menambahkan, Pancasila adalah filter bagi paham-paham dan nilai-nilai dari bangsa lain. Maka itu, pemahaman atas falsafah Pancasila dinilai perlu ditanamkan dengan kuat kepada para pemuda Indonesia agar mampu menyaring paham-paham negatif yang dapat merusak nilai dan tatanan bangsa ini yang luhur.
"Sebagai warga dunia, kita merasakan bersama bagaimana arus informasi dan teknologi berkembang sangat pesat. Budaya-budaya baru pun masuk dengan mudah dan dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita," tuturnya.
Dia juga mengingatkan mengenai banyaknya pemikiran, ajaran, dan nilai-nilai asing yang saat ini semakin sulit dibendung akibat arus informasi dan teknologi berkembang sangat cepat. "Tentu kemajuan dunia modern boleh dinikmati, hanya saja generasi muda perlu membangun kewaspadaan agar tidak larut dan lupa jati diri. Jangan sampai nasionalisme terkikis oleh hal-hal yang bukan mencerminkan identitas bangsa Indonesia," imbuhnya.
Wapres juga meminta para pemuda sebagai pewaris dan perawat kebinekaan agar terus memperkuat dasar, memperkokoh fondasi diri sebagai satu bangsa dan satu negara. "Pemuda yang tangguh bukan yang mampu menguasai yang lain, melainkan yang mampu merawat persatuan dan kesatuan sehingga bangsa ini dapat hidup dalam kedamaian dan kerukunan," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda