Pengamat: Upaya Jokowi Jadi Juru Damai Konflik Ukraina-Rusia Tak Bisa Sekali Jalan
Kamis, 30 Juni 2022 - 19:12 WIB
JAKARTA - Pengamat Hubungan Internasional Dino Patti Djalal menilai upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai juru damai antara Ukraina dan Rusia tidak dapat dijalankan hanya melalui sekali kunjungan ke kedua negara tersebut.
Mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat yang mendirikan Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), ormas hubungan internasional terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara tersebut mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjalankan langkah lanjutan demi tercapainya perdamaian.
“Setelah kembali dari Rusia dan Ukraina, Presiden Jokowi perlu berkomunikasi dengan Sekjen PBB, Presiden Turki, Presiden Biden, Presiden Tiongkok Xi Jin Ping, maupun European Council Von Leyen. Dia juga perlu menulis surat kepada seluruh pimpinan ASEAN untuk memberikan briefing mengenai hasil kunjungan. Ini pasti akan diapresiasi para pemimpin Asia Tenggara,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (30/6/2022).
Pada akhirnya, lanjutnya, Indonesia perlu memikirkan apakah misi mendamaikan Ukraina-Rusia merupakan suatu hal yang one off (hanya sekali) atau upaya yang berkelanjutan. “Kalau Indonesia serius sebagai juru damai, maka Presiden Jokowi perlu menunjuk seorang special envoy yang bisa secara khusus dan secara fokus mengurus hal ini.”
Dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/06/2022), Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Ukraina merupakan perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.
“Saya sampaikan ke Presiden Zelenskyy bahwa kunjungan ini saya lakukan sebagai manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Zelenskyy selepas pertemuan.
Jokowi menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Meskipun masih sangat sulit dicapai, Presiden Jokowi juga tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur.
“Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera,” imbuhnya.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak perang bagi kemanusiaan. Dengan kemampuan yang ada, rakyat, dan Pemerintah Indonesia berusaha memberikan kontribusi bantuan termasuk obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.
Mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat yang mendirikan Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), ormas hubungan internasional terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara tersebut mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjalankan langkah lanjutan demi tercapainya perdamaian.
“Setelah kembali dari Rusia dan Ukraina, Presiden Jokowi perlu berkomunikasi dengan Sekjen PBB, Presiden Turki, Presiden Biden, Presiden Tiongkok Xi Jin Ping, maupun European Council Von Leyen. Dia juga perlu menulis surat kepada seluruh pimpinan ASEAN untuk memberikan briefing mengenai hasil kunjungan. Ini pasti akan diapresiasi para pemimpin Asia Tenggara,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (30/6/2022).
Pada akhirnya, lanjutnya, Indonesia perlu memikirkan apakah misi mendamaikan Ukraina-Rusia merupakan suatu hal yang one off (hanya sekali) atau upaya yang berkelanjutan. “Kalau Indonesia serius sebagai juru damai, maka Presiden Jokowi perlu menunjuk seorang special envoy yang bisa secara khusus dan secara fokus mengurus hal ini.”
Dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/06/2022), Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Ukraina merupakan perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.
“Saya sampaikan ke Presiden Zelenskyy bahwa kunjungan ini saya lakukan sebagai manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Zelenskyy selepas pertemuan.
Jokowi menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Meskipun masih sangat sulit dicapai, Presiden Jokowi juga tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur.
“Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera,” imbuhnya.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak perang bagi kemanusiaan. Dengan kemampuan yang ada, rakyat, dan Pemerintah Indonesia berusaha memberikan kontribusi bantuan termasuk obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.
tulis komentar anda