Kisah Omar Dhani, Panglima Angkatan Udara RI yang Lolos Hukuman Mati

Rabu, 22 Juni 2022 - 14:24 WIB
Omar Dhani merupakan pimpinan tertinggi TNI AU termuda sepanjang sejarah Indonesia. Foto/wikipedia
JAKARTA - Di masa Orde Baru , nama Omar Dhani tenggelam ditelan bumi. Dalam berbagai narasi sejarah, Omar Dhani yang merupakan loyalis Soekarno, lebih dikenal sebagai sosok pengkhianat. Dia bahkan dijatuhi hukuman mati gara-gara peristiwa G30S/PKI.

Ketika peristiwa itu terjadi, Omar Dhani menjabat sebagai Panglima Angkatan Udara Republik Indoesia (AURI) berpangkat Marsekal. Pada masa itu kekuatan udara Indonesia cukup disegani di dunia. Dengan 60 pesawat canggih Mig-15 dan Mig-17 buatan Rusia, 40 pesawat pembom Il-20 dan Tu-16, serta beberapa Mig-20, kekuatan udara Indonesia sangat diperhitungkan, khususnya di kawasan Asia.

Omar Dhani lahir di Surakarta pada 23 Januari 1924. Dibesarkan di keluarga pegawai pemerintah, Omar Dhani berutung dalam mengenyam pendidikan mulai Hollandsch Inlandsche School (HIS) Klaten pada 1937, Meer Uitgebreid Lager Onderwids (MULO) pada 1940, dan Algemeene Middlebare School (AMS) Yogyakarta pada tahun 1942.





Pada 1950, Omar Dhani mendaftar masuk AURI. Kariernya di AU sangat moncer. Setelah lolos masuk Omar Dhani bergabung ke dalam 60 kadet penerbang AURI yang dikirim ke Academy of Aeronautics TAOLA, California, Amerika Serikat. Sementara kadet sebagian kadet kembali ke Indonesia sethun kemudian, Omar Dhani baru kembali Juni 1952 karena belajar di sekolah instruktur.

Sepulangnya ke Indonesia, Dani menjadi co-pilot pesawat angkut Dakota di Pangkalan Udara Cililitan (Halim Perdanakusumah) dengan pangkat letnan muda AURI. Setahun kemudian dia menjadi captain pilot, dengan pangkat letnan dua. Di tahun 1954, Omar Dani sudah jadi Komandan Skuadron 2 di Cililitan, dengan pangkat letnan satu.

Dua tahun berselang, pangkat Omar Dhani menjadi acting kapten. Dia kembali dikirim ke luar negeri, kali ini ke Andover, Inggris untuk belajar di Royal Air Force Staff College. Sepulang dari Inggris inilah Omar Dhani terlibat dalam operasi PRRI/Permesta. Jabatannya waktu itu adalah Asisten Perwira Staf bidang Operasi. Dia sendiri yang memimpin operasi udara di Sumatera.

Sebagai loyalis Soekarno, pangkat dan jabatan Omar Dhani benar-benar melesat bak meteor. Pada 1960, dia menyandang posisi Direktur Operasi AURI dengan pangkat letnan kolonel. Setahun kemudian, pangkatnya naik lagi menadi kolonel udara.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More