Perkembangan Nasionalisme di Indonesia: Era Boedi Oetomo hingga Reformasi
Jum'at, 17 Juni 2022 - 04:30 WIB
JAKARTA - Perkembangan nasionalisme di Indonesia penting untuk kita ketahui. Ada proses panjang dalam perkembangan nasionalisme di Indonesia tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme berarti paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan. Selain itu nasionalime juga bermakna kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan.
Nasionalisme di Indonesia tumbuh dan berkembang melalui proses sejarah yang panjang. Ketika Indonesia dijajah, kondisi tersebut membangkitkan rasa nasionalisme pada masyarakat, sehingga mampu menciptakan negara yang merdeka.
Nasionalisme di Indonesia muncul dan berkembang dalam beberapa fase. Dikutip dari Nasionalisme, Bahan Ajar Latsar Gol III Angkatan ke-37 Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS 2019, diakses Kamis, 16 Juni 2022, ada lima fase nasionalisme. Berikut ini uraiannya:
Fase Pertama
Fase pertama diawali dengan terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Salah satu organisasi dalam gerakan kebangkitan nasional adalah Boedi Oetomo. Boedi Oetomo merupakan organisasi yang terbentuk pada 20 Mei 1908. Organisasi ini didirikan oleh Dr Soetomo serta para mahasiswa kedokteran STOVIA. Diketahui, School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda.
Boedi Oetomo mempunyai program yang mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran yang bersifat sosial. Hal ini karena pada saat itu Belanda masih melarang organisasi politik di Indonesia. Kelahiran organisasi Boedi Utomo ini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Fase Kedua
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme berarti paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan. Selain itu nasionalime juga bermakna kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan.
Nasionalisme di Indonesia tumbuh dan berkembang melalui proses sejarah yang panjang. Ketika Indonesia dijajah, kondisi tersebut membangkitkan rasa nasionalisme pada masyarakat, sehingga mampu menciptakan negara yang merdeka.
Nasionalisme di Indonesia muncul dan berkembang dalam beberapa fase. Dikutip dari Nasionalisme, Bahan Ajar Latsar Gol III Angkatan ke-37 Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS 2019, diakses Kamis, 16 Juni 2022, ada lima fase nasionalisme. Berikut ini uraiannya:
Fase Pertama
Fase pertama diawali dengan terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Salah satu organisasi dalam gerakan kebangkitan nasional adalah Boedi Oetomo. Boedi Oetomo merupakan organisasi yang terbentuk pada 20 Mei 1908. Organisasi ini didirikan oleh Dr Soetomo serta para mahasiswa kedokteran STOVIA. Diketahui, School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda.
Boedi Oetomo mempunyai program yang mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran yang bersifat sosial. Hal ini karena pada saat itu Belanda masih melarang organisasi politik di Indonesia. Kelahiran organisasi Boedi Utomo ini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Fase Kedua
Lihat Juga :
tulis komentar anda