Agama Islam Kini Berkembang Pesat di Eropa, Wapres Ungkap Penyebabnya
Rabu, 08 Juni 2022 - 21:24 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan saat ini agama Islam kini tengah berkembang pesat di Eropa. Salah satu penyebabnya yakni Islam membawa ajaran yang universal dan selalu relevan dengan situasi dan kondisi apa pun dan di manapun. Sehingga, Islam diharapkan bisa menjadi solusi dalam mengatasi berbagai tantangan dan dinamika dari krisis global tersebut.
Selain itu, manusia modern seperti di Eropa ternyata juga masih membutuhkan agama. Terutama kebutuhan untuk mencari makna hidup yang sesungguhnya, mencari kembali Tuhan untuk hidup yang lebih damai.
“Manusia modern ternyata masih membutuhkan agama. Dalam kehidupan liberal yang mengejar nilai-nilai materialistis, pandangan tersebut justru meninggalkan kekosongan hati dan ketidak tenangan batin,” ujar Wapres saat pembukaan Konferensi Internasional Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda secara virtual, Rabu (8/6/2022).
“Tidak heran, saat ini agama Islam berkembang pesat di Eropa karena kebutuhan manusia untuk mencari makna hidup yang sesungguhnya, mencari kembali Tuhannya untuk hidup yang lebih damai,” paparnya.
Wapres pun mengatakan bahwa umat juga perlu kembali merefleksikan agama sebagai sumber perdamaian. “Rasulullah SAW telah menjadi teladan bagaimana Islam hidup berdampingan dengan umat lain di Madinah. Piagam Madinah (Mitsaqul Madinah) menjadi bukti bahwa Islam bisa bersanding dan berdampingan secara damai dengan umat agama lain,” tuturnya.
Para ulama, kata Wapres, telah merumuskan bahwa tujuan syariat Islam (maqaasidus syariah) adalah untuk kemaslahatan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam hal ini, para ulama juga menetapkan tentang prinsip-prinsip yang membawa kemaslahatan itu adalah hifzhud-din (menjaga agama), hifzhun-nafs (menjaga keselamatan jiwa), hifzhul-aql (menjaga akal), hifzhun-nasl (menjaga keturunan), dan hifzhul-maal (menjaga harta). Baca juga: Kunjungi Kampung Cibuluh, Wapres Borong 17 Batik Khas Bogor
“Menurut saya, ada dua prinsip yang juga termasuk dalam maqaasidus-syariah yang perlu ditambahkan yaitu hifzhul-amni was-salam (menjaga keamanan dan kedamaian) dan hifzhul-bi’ah (menjaga lingkungan) dari ancaman kerusakan lingkungan. Kedua hal ini sangat erat hubungannya dengan terbangunnya kemaslahatan umat manusia secara global,” tutupnya.
Selain itu, manusia modern seperti di Eropa ternyata juga masih membutuhkan agama. Terutama kebutuhan untuk mencari makna hidup yang sesungguhnya, mencari kembali Tuhan untuk hidup yang lebih damai.
“Manusia modern ternyata masih membutuhkan agama. Dalam kehidupan liberal yang mengejar nilai-nilai materialistis, pandangan tersebut justru meninggalkan kekosongan hati dan ketidak tenangan batin,” ujar Wapres saat pembukaan Konferensi Internasional Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda secara virtual, Rabu (8/6/2022).
“Tidak heran, saat ini agama Islam berkembang pesat di Eropa karena kebutuhan manusia untuk mencari makna hidup yang sesungguhnya, mencari kembali Tuhannya untuk hidup yang lebih damai,” paparnya.
Wapres pun mengatakan bahwa umat juga perlu kembali merefleksikan agama sebagai sumber perdamaian. “Rasulullah SAW telah menjadi teladan bagaimana Islam hidup berdampingan dengan umat lain di Madinah. Piagam Madinah (Mitsaqul Madinah) menjadi bukti bahwa Islam bisa bersanding dan berdampingan secara damai dengan umat agama lain,” tuturnya.
Para ulama, kata Wapres, telah merumuskan bahwa tujuan syariat Islam (maqaasidus syariah) adalah untuk kemaslahatan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam hal ini, para ulama juga menetapkan tentang prinsip-prinsip yang membawa kemaslahatan itu adalah hifzhud-din (menjaga agama), hifzhun-nafs (menjaga keselamatan jiwa), hifzhul-aql (menjaga akal), hifzhun-nasl (menjaga keturunan), dan hifzhul-maal (menjaga harta). Baca juga: Kunjungi Kampung Cibuluh, Wapres Borong 17 Batik Khas Bogor
“Menurut saya, ada dua prinsip yang juga termasuk dalam maqaasidus-syariah yang perlu ditambahkan yaitu hifzhul-amni was-salam (menjaga keamanan dan kedamaian) dan hifzhul-bi’ah (menjaga lingkungan) dari ancaman kerusakan lingkungan. Kedua hal ini sangat erat hubungannya dengan terbangunnya kemaslahatan umat manusia secara global,” tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda