Aksi Heroik 4 Prajurit Marinir Ini Buat Nyali Angkatan Laut Inggris Ciut
Senin, 06 Juni 2022 - 06:10 WIB
JAKARTA - Korps Komando (KKO) Angkatan Laut (AL) yang kini bernama Korps Marinir kerap melahirkan prajurit-prajurit petarung yang hebat. Sebagai pasukan elite TNI AL, prajurit Korps Baret Ungu ini selalu menorehkan tinta emas dan meninggalkan kisah-kisah heroik di setiap palagan. Salah satunya dalam Operasi Dwikora pada 1962-1966.
Selama konfrontasi, prajurit KKO AL kerap membuat pasukan Inggris yang mendukung Malaysia kewalahan. Dalam beberapa pertempuran, prajurit-prajurit KKO seringkali melakukan aksi yang membuat ciut nyali musuh. Seperti yang dilakukan Prako Suratno bersama ketiga rekannya.
Dikutip dari Ensiklopedia Korps Marinir TNI AL diceritakan, untuk mengimbangi front Kalimantan Utara (Kolatarma), KKO AL memberangkatkan 1 Kompi pasukannya menuju Riau/Kolamaya dalam rangka menjalankan Operasi Siap Siaga. Operasi ini dilancarkan mengingat banyaknya pelanggaran, penyelundupan oleh Malaysia yang memasuki perbatasan wilayah perairan Indonesia.
Pada 24 Juli 1964 menjelang siang hari, sebuah motor boat KKO AL yang ditumpangi Kepala Regu Prako Suratno, Prako Wahadi, Prako Rijono dan Prako Muhani bergerak dari Nongsa untuk mengadakan patroli. Sayangnya, saat berada di tengah laut mesin kapal yang ditumpangi keempatnya mengalami kerusakan sehingga perahu terkatung-katung dan terbawa oleh arus laut ke arah Singapura. Upaya prajurit-prajurit KKO AL yang berjuang selama hampir 6 jam tidak mampu melawan kuatnya arus.
Menjelang malam, sekitar pukul 19.15 dalam suasana remang-remang tiba-tiba sebuah kapal perang cukup besar mendatangi perahu yang ditumpangi keempat prajurit KKO tersebut. Awalnya, mereka mengira jika kapal yang datang tersebut merupakan kapal milik Bea cukai. Namun dugaan itu meleset, ternyata yang mendekat adalah kapal perang Sri Selangor milik Inggris dengan persenjataan lengkap. Kapal perang tersebut kemudian mendekat sampai merapat ke dinding perahu.
Dari atas kapal perang tersebut bermunculah beberapa awak kapal. Tak lama kemudian terdengar suara teriakan dari kapal perang itu dengan nada pertanyaan “Awak Siapa?”
“KKO mau pulang,” jawab prajurit KKO AL
Selama konfrontasi, prajurit KKO AL kerap membuat pasukan Inggris yang mendukung Malaysia kewalahan. Dalam beberapa pertempuran, prajurit-prajurit KKO seringkali melakukan aksi yang membuat ciut nyali musuh. Seperti yang dilakukan Prako Suratno bersama ketiga rekannya.
Dikutip dari Ensiklopedia Korps Marinir TNI AL diceritakan, untuk mengimbangi front Kalimantan Utara (Kolatarma), KKO AL memberangkatkan 1 Kompi pasukannya menuju Riau/Kolamaya dalam rangka menjalankan Operasi Siap Siaga. Operasi ini dilancarkan mengingat banyaknya pelanggaran, penyelundupan oleh Malaysia yang memasuki perbatasan wilayah perairan Indonesia.
Pada 24 Juli 1964 menjelang siang hari, sebuah motor boat KKO AL yang ditumpangi Kepala Regu Prako Suratno, Prako Wahadi, Prako Rijono dan Prako Muhani bergerak dari Nongsa untuk mengadakan patroli. Sayangnya, saat berada di tengah laut mesin kapal yang ditumpangi keempatnya mengalami kerusakan sehingga perahu terkatung-katung dan terbawa oleh arus laut ke arah Singapura. Upaya prajurit-prajurit KKO AL yang berjuang selama hampir 6 jam tidak mampu melawan kuatnya arus.
Baca Juga
Menjelang malam, sekitar pukul 19.15 dalam suasana remang-remang tiba-tiba sebuah kapal perang cukup besar mendatangi perahu yang ditumpangi keempat prajurit KKO tersebut. Awalnya, mereka mengira jika kapal yang datang tersebut merupakan kapal milik Bea cukai. Namun dugaan itu meleset, ternyata yang mendekat adalah kapal perang Sri Selangor milik Inggris dengan persenjataan lengkap. Kapal perang tersebut kemudian mendekat sampai merapat ke dinding perahu.
Dari atas kapal perang tersebut bermunculah beberapa awak kapal. Tak lama kemudian terdengar suara teriakan dari kapal perang itu dengan nada pertanyaan “Awak Siapa?”
“KKO mau pulang,” jawab prajurit KKO AL
Lihat Juga :
tulis komentar anda