Peringatan Hari Buruh, Pemerintah Diminta Gerak Cepat Tuntaskan 7 ABK WNI Hilang di Mauritius

Minggu, 01 Mei 2022 - 12:34 WIB
Pengamat Maritim Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa. Foto: Ist
JAKARTA - Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2022 juga harus memperhatikan nasib 7 buruh Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang hilang saat bekerja di kapal ikan asing.

Enam buruh ABK menjadi kru di kapal ikan Wei Fa dan satu buruh ABK di Kapal De Hai. Kedua kapal itu berbendera Taiwan. Wei Fa disebut angkat jangkar dari dermaga Mauritius pada 26 Februari 2021 sebelum dinyatakan hilang di laut oleh aparat keamanan Mauritius.

Baca juga: Tabrak Bangkai Kapal, KM Mina Rejeki Tenggelam dan 1 ABK Hilang



Pada 2 Maret 2021, dengan segala daya aparat keamanan Mauritius berhasil menarik kembali kapal itu ke Ibu Kota Port Louis. Namun, 7 ABK WNI tidak ditemukan di kapal tersebut. Hingga saat ini, peristiwa tersebut sudah terjadi satu tahun lebih, tapi nasib 7 ABK WNI tak kunjung jelas.

Pengamat Maritim yang juga pendiri Dewan Pimpinan Pusat Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKKMI) Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi 7 ABK yang hilang dari kapal ikan Wei Fa tersebut.

Menurut dia, langkah Pemerintah Indonesia dan lembaga bantuan hukum dan HAM Padma Indonesia yang mewakili salah satu pihak keluarga korban kepada aparat keamanan Mauritius sudah cukup baik.

"Langkah Pemerintah Indonesia dan Lembaga Bantuan Hukum dan HAM Padma Indonesia untuk mengetahui kejelasan kasus hilangnya 7 ABK WNI di perairan Mauritius sudah cukup baik. Ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap WNI yang bekerja sebagai pekerja migran di luar negeri. Sudah sepatutnya pemerintah menagih kejelasan kasus ini ke pihak aparat keamanan Mauritius," ujar Capt Hakeng, Minggu (1/5/2022).

Dengan semangat Hari Buruh, dia meminta pemerintah bisa bergerak cepat mengingat kasus ini sudah berjalan satu tahun lebih. Jangan sampai rakyat menilai pemerintah lamban dan kurang peduli dengan nasib buruh yang merupakan pekerja di atas kapal di luar negeri.

“Saya mengusulkan dibentuk tim investigasi lintas instansi. Tim dibentuk guna mendapatkan informasi lebih akurat dan update terkait hilangnya 7 ABK Pekerja Migran Indonesia (PMI)," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More