PPATK Temukan Transaksi Keuangan Tembus Rp150 Triliun
Jum'at, 15 April 2022 - 21:13 WIB
JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK ) Ivan Yustiavandana mengaku dirinya telah 17 tahun bekerja di lembaga pemeriksa transaksi keuangan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa PPATK menemukan nilai transaksi senilai Rp150 triliun.
"Pencucian uang, saya 17 tahun di PPATK, bagaimana PPATK bekerja, PPATK salah satunya lembaga yang tidak terikat kerasnya perbankan. Nah yang repotnya kejahatan itu berlindung di balik kerasnya perbankan jadi PPATK satu jam menerima 45.000 laporan per jam," kata Ivan saat memberikan sambutan di acara penganugerahan sabuk hitam dari Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) di Honbu Dojo Inkai, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/4/2022).
"Dulu saya pikir transaksi 1-2 miliar di narkoba itu sudah besar. Tapi ternyata Rp1,5 triliun saya pikir sudah besar. Kita temukan terus Rp15 miliar, Rp28 miliar, Rp36 miliar, sekarang PPATK menemukan Rp150 triliun, kita temukan," katanya.
Ivan juga memaparkan terkait temuan investasi ilegal yang merugikan ratusan ribu masyarakat. "Akhirnya kita temukan masalah investasi ilegal yang merugikan ratusan ribu orang, kita dikejar masyarakat, wartawan, apa yang terjadi gitu. Nah pelaku pelaku itulah yang berlindung di balik transaksi perbankan. Triliunan pak, belum lagi narkoba, belum lagi pendanaan terorisme," ucapnya.
Kemudian, Ivan mengingat masa saat dirinya menimba ilmu karate 30 tahun silam. Ia mengaku tak canggung saat menggunakan seragam karateka. Pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi Ivan disematkan sabuk langsung oleh pendiri INKAI. Selain itu, prosesi disaksikan para pengurus INKAI dan juga atlet Pelatnas Karate Indonesia.
"Jadi saya ingat sekitar 30 tahun yang lalu saya di Barito itu terakhir kali saya menggunakan seragam ini. Jadi saya tidak canggung ya pakai seragam ini, tidak canggung. Tapi lambang ini (lambang INKAI) dulu saya idam-idamkan selalu melekat dengan kemampuan saya karate. Karena saya selalu kalau rebutan perempuan selalu kalah menarik di sekolah. Sehingga saya menggunakan lambang ini, saya tempel menggunakan inbon di tas saya, selalu begitu. Sekarang disematkan langsung oleh pendiri INKAI," katanya.
Baca juga: PPATK: Praktik Pencucian Uang Terbesar dari Korupsi, Kedua Narkoba
Ivan berjanji membawa kehormatan yang diberikan INKAI dan menerapkannya di PPATK guna melindungi NKRI. "Sekali lagi alhamdulillah hari ini saya dianugerahi kehormatan itu, senantiasa akan kami pegang di PPATK, modal kami bekerja untuk melindungi NKRI," tuturnya.
"Pencucian uang, saya 17 tahun di PPATK, bagaimana PPATK bekerja, PPATK salah satunya lembaga yang tidak terikat kerasnya perbankan. Nah yang repotnya kejahatan itu berlindung di balik kerasnya perbankan jadi PPATK satu jam menerima 45.000 laporan per jam," kata Ivan saat memberikan sambutan di acara penganugerahan sabuk hitam dari Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) di Honbu Dojo Inkai, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/4/2022).
"Dulu saya pikir transaksi 1-2 miliar di narkoba itu sudah besar. Tapi ternyata Rp1,5 triliun saya pikir sudah besar. Kita temukan terus Rp15 miliar, Rp28 miliar, Rp36 miliar, sekarang PPATK menemukan Rp150 triliun, kita temukan," katanya.
Ivan juga memaparkan terkait temuan investasi ilegal yang merugikan ratusan ribu masyarakat. "Akhirnya kita temukan masalah investasi ilegal yang merugikan ratusan ribu orang, kita dikejar masyarakat, wartawan, apa yang terjadi gitu. Nah pelaku pelaku itulah yang berlindung di balik transaksi perbankan. Triliunan pak, belum lagi narkoba, belum lagi pendanaan terorisme," ucapnya.
Kemudian, Ivan mengingat masa saat dirinya menimba ilmu karate 30 tahun silam. Ia mengaku tak canggung saat menggunakan seragam karateka. Pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi Ivan disematkan sabuk langsung oleh pendiri INKAI. Selain itu, prosesi disaksikan para pengurus INKAI dan juga atlet Pelatnas Karate Indonesia.
"Jadi saya ingat sekitar 30 tahun yang lalu saya di Barito itu terakhir kali saya menggunakan seragam ini. Jadi saya tidak canggung ya pakai seragam ini, tidak canggung. Tapi lambang ini (lambang INKAI) dulu saya idam-idamkan selalu melekat dengan kemampuan saya karate. Karena saya selalu kalau rebutan perempuan selalu kalah menarik di sekolah. Sehingga saya menggunakan lambang ini, saya tempel menggunakan inbon di tas saya, selalu begitu. Sekarang disematkan langsung oleh pendiri INKAI," katanya.
Baca juga: PPATK: Praktik Pencucian Uang Terbesar dari Korupsi, Kedua Narkoba
Ivan berjanji membawa kehormatan yang diberikan INKAI dan menerapkannya di PPATK guna melindungi NKRI. "Sekali lagi alhamdulillah hari ini saya dianugerahi kehormatan itu, senantiasa akan kami pegang di PPATK, modal kami bekerja untuk melindungi NKRI," tuturnya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda