Asosiasi Minta Pemerintah Sediakan 10.000 Kuota untuk Jamaah Haji Khusus
Selasa, 12 April 2022 - 09:33 WIB
JAKARTA - Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU) menginisiasi agar Indonesia mendapat kuota haji hingga 100.000 dari keputusan Kementerian Haji Saudi Arabia yang menetapkan 1 juta kuota haji pada tahun 1443/2022. Forum ini juga meminta agar pemerintah menyediakan 10.000 kuota untuk jamaah haji khusus.
Hal ini dibahas dalam kesempatan berbuka puasa bersama dengan Dirjen Haji Hilman Latief, Kepala BPKH Anggito Abimanyu dan Ali Ridho dari Komisi 8 DPR RI yang diselenggarakan Gabungan Perusahaan Haji dan Umrah Nusantara (GAPHURA) di Jakarta, beberapa waktu lalu. Inisiasi Forum SATHU pun disambut baik Dirjen Haji, Kepala BPKH dan Komisi 8 DPR RI.
"Kementerian Agama terus mengupayakan agar kuota haji Indonesia tidak kurang dari 100.000 serta memastikan acuan tanggal pembatasan usia di bawah 65 tahun, apakah saat tiba di Saudi atau saat Wukuf di Arafah ?"ujar Dirjen Haji Kemenag, Hilman Latief, Selasa (12/04/2022).
Senada, anggota Komisi 8 DPR RI Muhammad Ali Ridho menyatakan antusiasnya terhadap inisiatif tersebut. Dirinya pun mengatakan akan segera membahas hal itu bersama Kemenag dalam panja BPIH meski kini dalam masa reses.
"Karena pembahasan haji merupakan hal yang sangat penting, maka kami akan tetap mengadakan rapat secara marathon bersama Kemenag dan BPKH agar segera bisa ditetapkan jumlah kuota dan besaran BPIH" ujar dia.
Sementara itu, Forum SATHU berharap dengan optimalisasi hingga 10.000 kuota bagi jamaah haji khusus dapat menjadi langkah terbaik, setelah dua tahun Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji.
"Kami Forum SATHU terdiri dari 6 asosiasi travel haji yaitu, Amphuri, Kesthuri, Asphurindo, Gaphura, Mutiara Haji dan Ampuh bersepakat dengan Dirjen Haji Kemenag, Kepala BPKH dan Komisi 8 DPR untuk bekerja cepat dan cermat menyukseskan haji pertama setelah 2 tahun terhenti karena pandemi. Perhatian kami pada jumlah kuota dan biaya agar jamaah yang antusias berangkat bisa terakomodir"kata Sekjen FSATHU Artha Hanif.
Hal ini dibahas dalam kesempatan berbuka puasa bersama dengan Dirjen Haji Hilman Latief, Kepala BPKH Anggito Abimanyu dan Ali Ridho dari Komisi 8 DPR RI yang diselenggarakan Gabungan Perusahaan Haji dan Umrah Nusantara (GAPHURA) di Jakarta, beberapa waktu lalu. Inisiasi Forum SATHU pun disambut baik Dirjen Haji, Kepala BPKH dan Komisi 8 DPR RI.
"Kementerian Agama terus mengupayakan agar kuota haji Indonesia tidak kurang dari 100.000 serta memastikan acuan tanggal pembatasan usia di bawah 65 tahun, apakah saat tiba di Saudi atau saat Wukuf di Arafah ?"ujar Dirjen Haji Kemenag, Hilman Latief, Selasa (12/04/2022).
Senada, anggota Komisi 8 DPR RI Muhammad Ali Ridho menyatakan antusiasnya terhadap inisiatif tersebut. Dirinya pun mengatakan akan segera membahas hal itu bersama Kemenag dalam panja BPIH meski kini dalam masa reses.
"Karena pembahasan haji merupakan hal yang sangat penting, maka kami akan tetap mengadakan rapat secara marathon bersama Kemenag dan BPKH agar segera bisa ditetapkan jumlah kuota dan besaran BPIH" ujar dia.
Sementara itu, Forum SATHU berharap dengan optimalisasi hingga 10.000 kuota bagi jamaah haji khusus dapat menjadi langkah terbaik, setelah dua tahun Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji.
"Kami Forum SATHU terdiri dari 6 asosiasi travel haji yaitu, Amphuri, Kesthuri, Asphurindo, Gaphura, Mutiara Haji dan Ampuh bersepakat dengan Dirjen Haji Kemenag, Kepala BPKH dan Komisi 8 DPR untuk bekerja cepat dan cermat menyukseskan haji pertama setelah 2 tahun terhenti karena pandemi. Perhatian kami pada jumlah kuota dan biaya agar jamaah yang antusias berangkat bisa terakomodir"kata Sekjen FSATHU Artha Hanif.
(cip)
tulis komentar anda