Fatayat NU Launching Film Pendek KECELE Cegah Perkawinan Anak

Kamis, 07 April 2022 - 20:57 WIB
Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini memberikan sambutan saat peluncuran film pendek berjudul KECELE di Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2022). FOTO/IST
JAKARTA - Pengurus Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama meluncurkan film pendek berjudul KECELEdi Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2022). Film ini mengampanyekan bahaya perkawinan anak.

Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini dalam sambutannya menyatakan, film pendek berdurasi sekira 13 menit itu tergarap berkat kerja sama Fatayat NU dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Kita terus menerus mengampanyekan bahaya perkawinan anak. Salah satunya lewat film pendek berjudul KECELE ini. Mudah-mudahan film ini disenangi dan menginspirasi film-film selanjutnya," kata Anggia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/4/2022).

Anggia yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR itu mengaku miris banyaknya kasus perkawinan anak yang masih tetap terjadi dan terekspose di media sosial. "Kita lihat di medsos, di desa, di sejumlah wilayah kasus mengajak nikah muda banyak sekali beredar. Nah film ini adalah salah satu counter," ujar Anggia.

Anggia juga menepis banyaknya asumsi yang beredar di tengah masyarakat bahwa perkawinan anak adalah solusi terbaik untuk menjauhi praktik zina. Ia dengan tegas menyatakan zina memang tidak boleh, tapi menikah saat masih anak-anak punya dampak negatif yang sangat besar.



"Banyak yang bilang perkawinan anak lebih baik daripada terjerembab ke dalam perzinahan, ini saya nyatakan tidak sepenuhnya benar. Oke, berzina memang tidak boleh, titik, tapi bukan berarti perkawinan anak jadi solusi karena memang bahayanya juga sangat besar," kata Anggia.

Baca juga: Pembunuh Ibu dan Anak Gadis yang Bajunya Dilucuti Teridentifikasi Lewat Sketsa Wajah



Menurut Anggia, menikah bukan hanya menghalalkan hubungan laki-laki dan perempuan, tetapi lebih pada kemampuan membangun nilai yang bisa diterima oleh anak-anaknya sebagai fondasi menatap masa depan. "Di Mataram ada satu pesantren yang diasuh Mbak Baiq, di sana angka pernikahan anak sangat tinggi. Beliau sebagai Bu Nyai berusaha sekuat tenaga menahan santri-santrinya saat ingin dinikahkan dini oleh keluarganya," urai Anggia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More