KPK Sebut Pendidikan di Indonesia Masih Berorientasi Uang

Selasa, 22 Maret 2022 - 16:57 WIB
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut pendidikan di Indonesia masih berorientasi uang. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron menyoroti maraknya orang berpendidikan mulai dari pejabat daerah hingga petinggi pemerintahan pusat yang melakukan tindak pidana korupsi. Ghufron menyebut salah satu penyebabnya, karena pendidikan di Indonesia masih berorientasi pada uang.

"Nah ini yang menurut saya, selain penyakit uang-uang itu, karena kita selama ini pendidikannya orientasinya memang uang juga," kata Nurul Ghufron saat menjadi narasumber dalam Talkshow bertema 'Mencegah Kriminal Menguasai Negeri' yang ditayangkan di akun YouTube PPATK, Selasa (22/3/2022).

Menurut Ghufron, di dunia pendidikan ada yang lebih penting daripada uang, yaitu kemanusiaan. Di mana, pendidikan seharusnya dapat dijadikan dasar manusia untuk bermanfaat bagi orang banyak. Ghufron menilai para pejabat negara melakukan korupsi karena kurang nilai-nilai kemanusiaannya.



"Korup itu karena hidupnya untuk memanfaatkan orang lain, punya jabatan, jabatannya digunakan untuk mendapat keuntungan dirinya, punya kuasa pengadaan barang dan jasa, yang mestinya pro rakyat yang seharusnya efisien dan efektif, itu dijual karena untuk keuntungan," bebernya.



Ghufron menekankan pentingnya dasar-dasar pendidikan yang berasaskan pada nilai kemanusiaan sehingga, ke depannya, tidak ada lagi pendidikan yang berorientasi hanya untuk menghasilkan materi atau uang. "Kalau pendidikan dasar orientasinya uang, maka semua tujuan-tujuan pendidikan itu, mohon maaf saya dunia hukum, didirikan fakultas hukum yang harusnya dedikasi pada keadilan, tapi enggak, mencari uang dari ketidakadilan," beber Ghufron..



"Kesehatan, dokter, harapannya dokter itu cinta pada sehatnya orang, bukan berbisinis pada sakitnya orang. Begitu pun ilmu politik. Sebenarnya ilmu politik, ilmu yang sangat mulia, tapi kan sekarang ini kan bagaimana meraih kekuasaan," imbuhnya.

Sebenarnya, kata Ghufron, tidak ada yang salah pada tujuan pendidikan. Hanya saja, pendidikan itu tetap harus dibalut atau ditambahkan untuk kepentingan orang banyak. Oleh karenanya, KPK saat ini fokus penanaman nilai-nilai antikorupsi di dunia pendidikan.

"Nah ini yang menurut saya, kami masuk bukan hanya dari hulunya, cegah, cegah tata kelola, tapi kami masuk ke dalam dunia pendidikan agar mari rakyat Indonesia sadar bahwa kemanusiaan itu adalah untuk mendedikasikan dirinya untuk kepentingan orang lain orang banyak," tekannya.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More