Profil Yuddy Chrisnandi, Mantan Dubes RI untuk Ukraina yang Gencar Suarakan Stop Invasi Rusia
Selasa, 08 Maret 2022 - 17:36 WIB
Yuddy Chrisnandi berfoto dengan mobil dinas Dubes RI untuk Ukraina setelah masa tugasnya berakhir pada Oktober 2021. FOTO/TWITTER YUDDY CHRISNANDI
JAKARTA - Yuddy Chrisnandi aktif menyuarakan penghentian agresi Rusia ke Ukraina yang masih berlangsung. Bertugas selama 4,5 tahun di Ukraina telah membentuk ikatan emosional yang kuat dengan negara berjuluk Keranjang Roti Eropa tersebut.
"Pray for Ukraine. Stand with Ukraine. Stop Russian aggression. Stop the War# Save the Peaceful World," cuit Yuddy Chrisnandi di akun Twitternya dikutip, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, invasi Rusia terhadap Ukraina mengancam perdamaian dunia, melanggar hak asasi kemerdekaan wilayah suatu bangsa, dan melanggar Hukum Internasional. Yuddy beranggapan bahwa situasi ini adalah ujian bagi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Karena itu, dia mendorong Indonesia bersuara dan berdirilah untuk kebenaran.
"Dont leave Ukraine alone. let's stand up for Ukraine, a peace-loving country like ours. stop Putin-Russian Aggression (Jangan tinggalkan Ukraina sendirian. mari kita berdiri untuk Ukraina, negara yang cinta damai seperti kita. hentikan Agresi Putin-Rusia)," tulisnya lagi.
Yuddy Chrisnandi pernah bertugas sebagai Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Ukraina yang berkedudukan di Kyev. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 29 Mei 1968 itu mulai bekerja di Ukraina sejak 13 Maret 2017 dan berakhir pada 31 Oktober 2021.
Saat menjalankan tugas di Ukraina, Yuddy yang berlatar belakang sebagai pengajar, rutin memberikan kuliah Program Studi Bahasa Indonesia di Fakultas Filologi, jurusan Sastra Indonesia, Universitas Taras Shevchenko, Kyiv, Ukraina. Menurutnya, hal itu adalah bagian dari upaya diplomasi yang efektif untuk menciptakan duta yang bisa mempromosikan Indonesia di luar negeri serta penghubung budaya antarkedua negara.
Baca juga: Rusia Kepung Pelabuhan Ukraina
"Diplomasi budaya merupakan upaya paling efektif untuk memperkenalkan Indonesia di bumi Ukraina. Karena budaya bisa menjadi pintu masuk bagi peningkatan hubungan diplomatik, maupun ekonomi dan bisnis antara Indonesia–Ukraina," katanya dikutip dari unggahan akun Instagramnya.
"Pray for Ukraine. Stand with Ukraine. Stop Russian aggression. Stop the War# Save the Peaceful World," cuit Yuddy Chrisnandi di akun Twitternya dikutip, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, invasi Rusia terhadap Ukraina mengancam perdamaian dunia, melanggar hak asasi kemerdekaan wilayah suatu bangsa, dan melanggar Hukum Internasional. Yuddy beranggapan bahwa situasi ini adalah ujian bagi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Karena itu, dia mendorong Indonesia bersuara dan berdirilah untuk kebenaran.
"Dont leave Ukraine alone. let's stand up for Ukraine, a peace-loving country like ours. stop Putin-Russian Aggression (Jangan tinggalkan Ukraina sendirian. mari kita berdiri untuk Ukraina, negara yang cinta damai seperti kita. hentikan Agresi Putin-Rusia)," tulisnya lagi.
Yuddy Chrisnandi pernah bertugas sebagai Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Ukraina yang berkedudukan di Kyev. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 29 Mei 1968 itu mulai bekerja di Ukraina sejak 13 Maret 2017 dan berakhir pada 31 Oktober 2021.
Saat menjalankan tugas di Ukraina, Yuddy yang berlatar belakang sebagai pengajar, rutin memberikan kuliah Program Studi Bahasa Indonesia di Fakultas Filologi, jurusan Sastra Indonesia, Universitas Taras Shevchenko, Kyiv, Ukraina. Menurutnya, hal itu adalah bagian dari upaya diplomasi yang efektif untuk menciptakan duta yang bisa mempromosikan Indonesia di luar negeri serta penghubung budaya antarkedua negara.
Baca juga: Rusia Kepung Pelabuhan Ukraina
"Diplomasi budaya merupakan upaya paling efektif untuk memperkenalkan Indonesia di bumi Ukraina. Karena budaya bisa menjadi pintu masuk bagi peningkatan hubungan diplomatik, maupun ekonomi dan bisnis antara Indonesia–Ukraina," katanya dikutip dari unggahan akun Instagramnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda