SBY Ungkap 2 Hal Besar yang Ditakutkan dari Perang Rusia Vs Ukraina

Rabu, 02 Maret 2022 - 17:57 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan 2 hal besar yang ditakutkan dari perang Rusia vs Ukraina. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) mengkritik konflik antara Rusia vs Ukraina . Ia menilai, perang yang terjadi tidak dapat ia prediksi dan akan sangat berbahaya bagi kelangsungan umat manusia.

SBY mengatakan, tidak ada yang tahu bagaimana ujung dari gejolak konflik yang sedang terjadi. Huru-hara yang terus berlarut atau pun berakhir menjadi perdamaian, tidak mudah diprediksi dalam setiap peperangan.

"Tidak ada yg tahu pasti, seperti apa ujung dari perang yg tengah terjadi di Ukraina. Juga tidak mudah diprediksi apakah perang segera berakhir atau justru menjadi perang berlarut," ujar SBY dalam akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono, Rabu (2/3/2022).



SBY menilai, walaupun perang adalah buah dari gejolak politik, tapi setiap peperangan memiliki asa untuk mengakhiri dengan jalan damai. "Setiap perang, betapa pun dahsyatnya, selalu terbuka peluang (window of opportunity) untuk diakhiri secara politik. Semoga terbuka peluang itu," katanya.

SBY menjelaskan, ada dua hal besar yang ditakutkan dalam peperangan modern. Pertama, berlabuhnya nuklir di medan perang dan kedua, memicu Perang Dunia ke-3.

"Ada 2 hal besar yg bersifat “NO GO”. Pertama, jangan sampai perang ini mengarah ke “peperangan dunia”. Kedua, jangan pernah berpikir dan berniat untuk gunakan senjata nuklir, dari pihak manapun," ujarnya.

Baca juga: Invasi Masuki Hari Ketujuh, Zelensky: Rusia Ingin Menghapus Kami



Menurut SBY, dunia sebenarnya sudah mampu menahan gejolak perang dunia serta menahan adanya pemicu ledakan nuklir selama 70 tahun. Namun nyatanya, kemungkinan terbesar itu, kini kembali. "Jangan sampai upaya besar selama 70 tahun lebih ini sia-sia belaka. Mari cegah kehancuran kehidupan di muka bumi kita," ucap pria yang pernah menimba ilmu di Akademi Militer (Akmil) ini.

SBY mendesak, semua pemimpin dunia, terutama pemimpin politik, melakukan sesuatu demi upaya pencegahan kemungkinan terburuk. Sebab, dengan membiarkan itu terjadi, bukan merupakan opsi yang dapat diterima masyarakat.

"Bangsa-bangsa sedunia juga harus bersuara dan mendukung para pemimpin mereka untuk "bersatu" dan mencegah terjadinya malapetaka besar yang tak pernah kita bayangkan bersama," ucapnya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More