Untung Rugi Deklarasi Prabowo Subianto Menjadi Capres Gerindra Tahun Ini
Jum'at, 25 Februari 2022 - 10:52 WIB
JAKARTA - Partai Gerindra menyatakan akan mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden ( Capres) 2024 pada 2022. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Menanggapi rencana tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, sebagai tokoh paling mapan dalam keterusungan parpol, deklarasi dini sebenarnya tidak banyak berdampak.
"Hal itu karena pemilih Prabowo sejauh ini masih stabil, begitu halnya dengan yang anti Prabowo, masih pada porsi yang tetap. Sehingga, deklarasi akan kecil kemungkinan miliki dampak elektoral," kata Dedi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (25/2/2022).
Namun, ia melihat ada sisi baiknya dari deklarasi tersebut, yakni loyalis Prabowo, termasuk di Gerindra, lebih cepat beradaptasi dan mendapat kepastian. Tidak ada peluang di internal Gerindra yang mencoba lakukan manuver dengan menonjolkan tokoh lain.
Namun sisi sebaliknya, kelompok yang sejak 2014 anti Prabowo juga akan bekerja lebih awal untuk menggalang propaganda agar Menteri Pertahanan itu kesulitan meningkatkan elektabilitasnya.
Dalam catatan IPO, Prabowo adalah jajaran tokoh potensial mengikuti Pilpres yang paling tinggi tingkat ketidaksukaan publik, sekitar 14-17% dari yang mengenal Prabowo memastikan tidak akan memilihnya. Lebih buruk lagi ada sebagian yang justru menyatakan secara aktif mempromosikan untuk tidak memilih Prabowo.
Baca juga: Ahmad Muzani: Beberapa Bulan Lagi Gerindra Deklarasi Prabowo Capres 2024
"Inilah kerja keras Gerindra untuk melunakkan kelompok yang keras padanya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kepastian deklarasi Prabowo Capres itu telah disampaikan Ahmad Muzani saat melakukan ziarah di Makam Sunan Ampel, Surabaya, Selasa (22/2/2022). "Berarti pemilu atau pilpres akan berlangsung dua tahun lagi. InsyaAllah Pak Prabowo akan segera kita minta dan segera mendeklarasikan sebagai calon presiden di tahun 2022. Artinya bisa berapa bulan lagi. Pokoknya sabar dulu," kata Muzani dikutip, Rabu (23/2/2022).
Menanggapi rencana tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, sebagai tokoh paling mapan dalam keterusungan parpol, deklarasi dini sebenarnya tidak banyak berdampak.
"Hal itu karena pemilih Prabowo sejauh ini masih stabil, begitu halnya dengan yang anti Prabowo, masih pada porsi yang tetap. Sehingga, deklarasi akan kecil kemungkinan miliki dampak elektoral," kata Dedi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (25/2/2022).
Namun, ia melihat ada sisi baiknya dari deklarasi tersebut, yakni loyalis Prabowo, termasuk di Gerindra, lebih cepat beradaptasi dan mendapat kepastian. Tidak ada peluang di internal Gerindra yang mencoba lakukan manuver dengan menonjolkan tokoh lain.
Namun sisi sebaliknya, kelompok yang sejak 2014 anti Prabowo juga akan bekerja lebih awal untuk menggalang propaganda agar Menteri Pertahanan itu kesulitan meningkatkan elektabilitasnya.
Dalam catatan IPO, Prabowo adalah jajaran tokoh potensial mengikuti Pilpres yang paling tinggi tingkat ketidaksukaan publik, sekitar 14-17% dari yang mengenal Prabowo memastikan tidak akan memilihnya. Lebih buruk lagi ada sebagian yang justru menyatakan secara aktif mempromosikan untuk tidak memilih Prabowo.
Baca juga: Ahmad Muzani: Beberapa Bulan Lagi Gerindra Deklarasi Prabowo Capres 2024
"Inilah kerja keras Gerindra untuk melunakkan kelompok yang keras padanya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kepastian deklarasi Prabowo Capres itu telah disampaikan Ahmad Muzani saat melakukan ziarah di Makam Sunan Ampel, Surabaya, Selasa (22/2/2022). "Berarti pemilu atau pilpres akan berlangsung dua tahun lagi. InsyaAllah Pak Prabowo akan segera kita minta dan segera mendeklarasikan sebagai calon presiden di tahun 2022. Artinya bisa berapa bulan lagi. Pokoknya sabar dulu," kata Muzani dikutip, Rabu (23/2/2022).
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda