Jansen Demokrat Cuit Capres Wajib Kader Parpol, Sindir Anies?
Minggu, 06 Februari 2022 - 15:18 WIB
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon memiliki kriteria khusus untuk menjadi calon presiden mapun calon wakil presiden. Menurutnya, mereka haruslah menjadi kader partai politik (Parpol).
"Harusnya semua calon Presiden dan Wakil Presiden itu wajib kader parpol. Dia harus jadi anggota partai politik," kata Jansen dikutip dari twitter pribadinya, Minggu (6/2/2022).
Dia meminta agar para capres itu tidak alergi untuk menjadi kader parpol jika memiliki keinginan untuk berkarir di dunia politik. Terlebih, kata dia, secara konstitusi juga sudah mengatur capres/cawapres itu hanya bisa diusung Parpol. "Jadi bagi siapapun yang ingin mengejar jabatan publik dipilih (elected), ber-parpol lah! Jangan 'safety player' terus," ujarnya.
Jansen mendorong agar capres atau cawapres tersebut bergabung ke dalam parpol yang sudah ada atau mendirikan partai politik sendiri. Sehingga, sosok tersebut nantinya tahu tentang beratnya membangun partai di Indonesia ini.
"Sekali lagi sebagai penutup: 'tidak ada logikanya mau main politik tapi alergi dan takut jadi anggota partai politik. Ingin duduk di jabatan publik dipilih yang diusung parpol, tapi tak mau ber-parpol. "Aturan kita ke depan harus mengarah ke sana. Kalau sekarang masih bisa silahkan saja," kata dia.
Sejumlah nama dengan elektabilitas tinggi sebagai capres maupun cawapres memang bukan atau sampai saat ini belum menjadi anggota sebuah parpol. Sebut saja di antaranya Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Sandiaga Uno yang pernah menjadi anggota Partai Gerindra, belum masuk parpol lagi setelah mundur dari Gerindra saat berpasangan dengan Prabowo Subianto pada 2019 silam.
Belakangan juga muncul Erick Thohir dalam bursa capres 2024. Pengusaha tajir yang dipercaya menjadi meneri BUMN itu juga bukan kader parpol.
"Harusnya semua calon Presiden dan Wakil Presiden itu wajib kader parpol. Dia harus jadi anggota partai politik," kata Jansen dikutip dari twitter pribadinya, Minggu (6/2/2022).
Dia meminta agar para capres itu tidak alergi untuk menjadi kader parpol jika memiliki keinginan untuk berkarir di dunia politik. Terlebih, kata dia, secara konstitusi juga sudah mengatur capres/cawapres itu hanya bisa diusung Parpol. "Jadi bagi siapapun yang ingin mengejar jabatan publik dipilih (elected), ber-parpol lah! Jangan 'safety player' terus," ujarnya.
Baca Juga
Jansen mendorong agar capres atau cawapres tersebut bergabung ke dalam parpol yang sudah ada atau mendirikan partai politik sendiri. Sehingga, sosok tersebut nantinya tahu tentang beratnya membangun partai di Indonesia ini.
"Sekali lagi sebagai penutup: 'tidak ada logikanya mau main politik tapi alergi dan takut jadi anggota partai politik. Ingin duduk di jabatan publik dipilih yang diusung parpol, tapi tak mau ber-parpol. "Aturan kita ke depan harus mengarah ke sana. Kalau sekarang masih bisa silahkan saja," kata dia.
Sejumlah nama dengan elektabilitas tinggi sebagai capres maupun cawapres memang bukan atau sampai saat ini belum menjadi anggota sebuah parpol. Sebut saja di antaranya Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Sandiaga Uno yang pernah menjadi anggota Partai Gerindra, belum masuk parpol lagi setelah mundur dari Gerindra saat berpasangan dengan Prabowo Subianto pada 2019 silam.
Belakangan juga muncul Erick Thohir dalam bursa capres 2024. Pengusaha tajir yang dipercaya menjadi meneri BUMN itu juga bukan kader parpol.
(muh)
tulis komentar anda