Harlah ke-96 NU, Gus Yahya: NTT Miniatur Indonesia
Sabtu, 05 Februari 2022 - 16:09 WIB
JAKARTA - Paduan suara muda-mudi Katolik Kabupaten Manggarai Barat bernama Pesparani ikut memeriahkan acara rangkaian Harlah ke-96 NU yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathan.
Dalam acara yang tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat itu, kelompok paduan suara Pesparani bersemangat dan kompak melantunkan bait demi bait syair lagu kebesaran NU dengan iringan musik.
"Di Manggarai Barat ini, NU tidak punya paduan suara, jadi kita bisa minta tolong Paduan Suara Muda-Mudi Katolik untuk menyanyikan Syubbanul Wathon. Kami sampakan terima kasih," Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf ( Gus Yahya ) dikutip dalam rilis resmi NU, Sabtu (05/02/2022).
Pada kesempatan itu, Gus Yahya juga menyampaikan bahwa NTT merupakan miniatur Indonesia dengan penuh keberagamannya. Hal itu pula yang menjadikan NTT sebagai salah satu dari empat tempat untuk rangkaian Harlah ke-96 NU.
"NTT adalah perwujudan dan watak Nusantara, yaitu watak maritim. Karakter peradaban maritim ini yang akan jadi modal kekuatan kita dalam menyongsong peradaban dunia," kata Gus Yahya.
Gus Yahya menjelaskan, tempat pertama adalah Balikpapan, Kalimantan Timur yang ke depan menjadi Ibu Kota Negara. Kemudian rangkaian kedua digelar di NTT yang menjadi spirit keberagaman dan merepresentasikan karakter kemaritiman.
Kemudian ketiga adalah pelaksanaan Palembang sebagai tempat peradaban tertua di Nusantara ini. Terakhir, di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, guna mengambil energi spiritual dari Syaikh Kholil Bangkalan.
"Empat tempat ini mewakili NU untuk beranjak membangun peradaban. Kaltim kita ketahui bahwa Presiden ingin membangun Ibu Kota baru di Kaltim dengan nama Kota Nusantara, ini merupakan gagasan ikonik yang menunjukkan visi membangun masa depan. Maka penting penting bagi NU hadir untuk membangun dengan semangat membangun masa depan," ujarnya.
Dalam rangkaian acara di Labuan Bajo, hadir secara virtual Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Adapun yang hadir secara langsung di antaranya Gubernur NTT Victor B Laiskodat, Dirjen Perikanan Tangkap KKP, serta jajaran PBNU, PWNU NTT, dan PCNU se NTT.
Dalam acara yang tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat itu, kelompok paduan suara Pesparani bersemangat dan kompak melantunkan bait demi bait syair lagu kebesaran NU dengan iringan musik.
"Di Manggarai Barat ini, NU tidak punya paduan suara, jadi kita bisa minta tolong Paduan Suara Muda-Mudi Katolik untuk menyanyikan Syubbanul Wathon. Kami sampakan terima kasih," Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf ( Gus Yahya ) dikutip dalam rilis resmi NU, Sabtu (05/02/2022).
Pada kesempatan itu, Gus Yahya juga menyampaikan bahwa NTT merupakan miniatur Indonesia dengan penuh keberagamannya. Hal itu pula yang menjadikan NTT sebagai salah satu dari empat tempat untuk rangkaian Harlah ke-96 NU.
"NTT adalah perwujudan dan watak Nusantara, yaitu watak maritim. Karakter peradaban maritim ini yang akan jadi modal kekuatan kita dalam menyongsong peradaban dunia," kata Gus Yahya.
Gus Yahya menjelaskan, tempat pertama adalah Balikpapan, Kalimantan Timur yang ke depan menjadi Ibu Kota Negara. Kemudian rangkaian kedua digelar di NTT yang menjadi spirit keberagaman dan merepresentasikan karakter kemaritiman.
Kemudian ketiga adalah pelaksanaan Palembang sebagai tempat peradaban tertua di Nusantara ini. Terakhir, di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, guna mengambil energi spiritual dari Syaikh Kholil Bangkalan.
"Empat tempat ini mewakili NU untuk beranjak membangun peradaban. Kaltim kita ketahui bahwa Presiden ingin membangun Ibu Kota baru di Kaltim dengan nama Kota Nusantara, ini merupakan gagasan ikonik yang menunjukkan visi membangun masa depan. Maka penting penting bagi NU hadir untuk membangun dengan semangat membangun masa depan," ujarnya.
Dalam rangkaian acara di Labuan Bajo, hadir secara virtual Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Adapun yang hadir secara langsung di antaranya Gubernur NTT Victor B Laiskodat, Dirjen Perikanan Tangkap KKP, serta jajaran PBNU, PWNU NTT, dan PCNU se NTT.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda