Jenderal Dudung Dilaporkan ke Puspomad, Panglima TNI Diminta Gelar Pertemuan dengan Ulama
Jum'at, 04 Februari 2022 - 08:33 WIB
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dilaporkan oleh Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad). Jenderal Dudung diduga melakukan penistaan agama karena menyebut Tuhan bukan orang Arab dalam podcast yang diunggah di Youtube.
Menanggapi hal ini, Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menfasilitasi pertemuan antara jajaran petinggi TNI AD dan ulama. Pertemuan kedua belah pihak sangat penting dalam menjunjung tali silaturahmi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Karena pertahanan yang kuat sebuah negara adalah bersatunya antara ulama dan umaro," kata Eka kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).
Eka meyakini jika Panglima TNI memfasilitasi pertemuan jajaran tinggi TNI dan ulama sebagai forum silaturahmi hal itu bakal membawa keberkahaan dan manfaat bagi umat. "Sebaiknya semua pihak difasilitasi, termasuk Jenderal Dudung agar kembali harmonis. Tiang penyangga negara ini ya TNI dan ulama, kalau keduanya gak harmonis, bahaya bangsa ini," katanya.
Terkait pernyataan Dudung yang dilaporkan ke Puspumad, Eka meminta semua pihak, termasuk pelapor menempuh jalur tabayun terlebih dahulu. Menurut Eka, Tabayun merupakan langkah yang sangat penting untuk mengetahui maksud dan tujuan apa yang disampaikan Jenderal Dudung.
"Menurut saya, akan lebih bijak kita lihat tujuannya, tidak hanya fokus kepada kesalahannya. Bukankah Pak Dudung menyampaikan beliau ketika berdoa dalam bahasa Indonesia, doanya doa kebaikan ingin menolong orang lain, mungkin cara penyampaian Pak Dudung dapat menimbulkan salah tafsir, tapi jangan lupa dilihat tujuannya beliau juga baik. Yang salah itu kalau kita tidak pernah berdoa," katanya.
Baca juga: Berdoa Pakai Bahasa Indonesia, Jenderal Dudung: Tuhan Kita Bukan Orang Arab
Eka juga meminta semua pihak terus menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa. Hal-hal yang berpotensi memecah belah bangsa harus dihindari. "Rakyat, TNI, dan ulama jangan sampai dibentur-benturkan. Kita tujuannya ingin merekatkan dan menyejukkan semua pihak, agar bangsa ini terus damai dan nyaman," katanya.
Menanggapi hal ini, Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menfasilitasi pertemuan antara jajaran petinggi TNI AD dan ulama. Pertemuan kedua belah pihak sangat penting dalam menjunjung tali silaturahmi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Karena pertahanan yang kuat sebuah negara adalah bersatunya antara ulama dan umaro," kata Eka kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).
Eka meyakini jika Panglima TNI memfasilitasi pertemuan jajaran tinggi TNI dan ulama sebagai forum silaturahmi hal itu bakal membawa keberkahaan dan manfaat bagi umat. "Sebaiknya semua pihak difasilitasi, termasuk Jenderal Dudung agar kembali harmonis. Tiang penyangga negara ini ya TNI dan ulama, kalau keduanya gak harmonis, bahaya bangsa ini," katanya.
Terkait pernyataan Dudung yang dilaporkan ke Puspumad, Eka meminta semua pihak, termasuk pelapor menempuh jalur tabayun terlebih dahulu. Menurut Eka, Tabayun merupakan langkah yang sangat penting untuk mengetahui maksud dan tujuan apa yang disampaikan Jenderal Dudung.
"Menurut saya, akan lebih bijak kita lihat tujuannya, tidak hanya fokus kepada kesalahannya. Bukankah Pak Dudung menyampaikan beliau ketika berdoa dalam bahasa Indonesia, doanya doa kebaikan ingin menolong orang lain, mungkin cara penyampaian Pak Dudung dapat menimbulkan salah tafsir, tapi jangan lupa dilihat tujuannya beliau juga baik. Yang salah itu kalau kita tidak pernah berdoa," katanya.
Baca juga: Berdoa Pakai Bahasa Indonesia, Jenderal Dudung: Tuhan Kita Bukan Orang Arab
Eka juga meminta semua pihak terus menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa. Hal-hal yang berpotensi memecah belah bangsa harus dihindari. "Rakyat, TNI, dan ulama jangan sampai dibentur-benturkan. Kita tujuannya ingin merekatkan dan menyejukkan semua pihak, agar bangsa ini terus damai dan nyaman," katanya.
(abd)
tulis komentar anda