WNA Mengeluh, Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Tuntas Permainan Karantina Covid-19
Selasa, 01 Februari 2022 - 12:45 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengaku masih mendapatkan keluhan dari warga negara asing (WNA) mengenai adanya "permainan" dalam pelaksanaan proses karantina. Jokowi pun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas hal tersebut.
"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," ujar Jokowi dikutip dari situs Sekretariat Kabinet RI, Selasa (1/2/2022).
Jokowi juga meminta agar menggunakan pendekatan penanganan yang berbeda dalam penanganan Covid-19 khususnya karena karakteristik varian Omicron yang berbeda. Dirinya menekankan untuk memperkuat bagian hilir termasuk sosialisasi dan edukasi.
"Dalam jangka pendek, kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedisin. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga meminta kepada jajarannya agar melakukan pencegahan transmisi lokal, terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif yang terbesar.
"Betul-betul harus dimonitor dengan ketat, tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada. Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat. Ini seperti yang sudah kita lakukan," kata Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta agar pelaksanaan vaksinasi untuk dipercepat. Vaksinasi juga harus difokuskan kepada lansia dan anak-anak.
"Yang terakhir, terkait dengan vaksin. Saya minta terus dipercepat vaksinasi yang (dosis) satu, dua, tetapi juga saya minta vaksinasi booster juga terus dipercepat, utamanya capaian vaksinasi bagi anak 6-11 tahun dan bagi lansia," kata Jokowi.
"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," ujar Jokowi dikutip dari situs Sekretariat Kabinet RI, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga
Jokowi juga meminta agar menggunakan pendekatan penanganan yang berbeda dalam penanganan Covid-19 khususnya karena karakteristik varian Omicron yang berbeda. Dirinya menekankan untuk memperkuat bagian hilir termasuk sosialisasi dan edukasi.
"Dalam jangka pendek, kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedisin. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga meminta kepada jajarannya agar melakukan pencegahan transmisi lokal, terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif yang terbesar.
"Betul-betul harus dimonitor dengan ketat, tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada. Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat. Ini seperti yang sudah kita lakukan," kata Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta agar pelaksanaan vaksinasi untuk dipercepat. Vaksinasi juga harus difokuskan kepada lansia dan anak-anak.
"Yang terakhir, terkait dengan vaksin. Saya minta terus dipercepat vaksinasi yang (dosis) satu, dua, tetapi juga saya minta vaksinasi booster juga terus dipercepat, utamanya capaian vaksinasi bagi anak 6-11 tahun dan bagi lansia," kata Jokowi.
(muh)
tulis komentar anda