Profil Habib Luthfi Bin Yahya, Ulama Keturunan Nabi Muhammad SAW yang Terkenal Tawadhu
Sabtu, 15 Januari 2022 - 19:04 WIB
JAKARTA - Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Mustasyar di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027. Keputusan tersebut diambil karena Habib Luthfi ingin fokus dalam Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu'tabaroh an-Nahdliyyah (Jatman). Di mana yang bersangkutan menjabat sebagai Rois Aam.
Habib Luthfi merupakan anak dari pasangan Al Habib Al Hafidz ‘Ali Al Ghalib bin Hasyim bin Yahya dan Sayidah Al Karimah As Syarifah Nur bin Muhsin. Berdasarkan garis keturunannya, baik dari ayah maupun ibundanya, Habib Luthfi bin Yahya merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW dari nasab Sayidatina Fatimah az-Zahra dan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.
Dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada 10 November 1947 atau 27 Rajab 1367 Hijriah, Habib Luthfi bin Yahya memiliki nama lengkap Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya. Habib Luthfi bin Yahya menikah dengan syarifah Salma bin Hasyim bin Yahya dan dikarunia lima orang anak. Antara lain Syarif Muhammad Bahauddin, Syarifah Zaenab, Syarifah Fathimah, Syarifah Ummi Hanik, dan Sayyid Muhammad Husain Syarif Hidayatullah.
Habib Luthfi bin Yahya merupakan tokoh tariqah di Indonesia. Keilmuwannya di bidang agama diperoleh langsung ayahandanya tercinta, Habib Ali al Ghalib. Kemudian, pada 1959 Habib Luthfi bin Yahya memperdalam agama Islam di Pondok Pesantren Benda Kerep, Cirebon, Jawa Barat.
Habib Luthfi bin Yahya kemudian melanjutkan pendidikan agamanya dengan mondok di Kiai Said Tegal, kemudian Kiai Muhammad Abdul Malik bin Muhammad Ilyas bin Ali, Purwokerto, Jawa Tengah. Habib Luthfi juga pernah mendapatkan beasiswa melanjutkan belajar di Hadramaut Yaman selama 3 tahun.
Pada 1963, Habib Luthfi memperoleh talqin ţariqah dari Syekh Muhammad Abdul Malik, seorang mursyid ţariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah Syazaliyah asal Purwokerto, Jawa Tengah, yang bermukim di Mekah, Arab Saudi.
Dari mereka, Habib Luthfi mendapat ijazah khas atau khusus dan ‘am atau umum dalam bidang dakwah dan nasyru syari’ah, thariqah, tasawuf, kitab-kitab hadis, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, tauhid, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran. Habib Luthfi juga mendapat ijazah untuk membaiat.
Habib Luthfi merupakan anak dari pasangan Al Habib Al Hafidz ‘Ali Al Ghalib bin Hasyim bin Yahya dan Sayidah Al Karimah As Syarifah Nur bin Muhsin. Berdasarkan garis keturunannya, baik dari ayah maupun ibundanya, Habib Luthfi bin Yahya merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW dari nasab Sayidatina Fatimah az-Zahra dan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.
Dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada 10 November 1947 atau 27 Rajab 1367 Hijriah, Habib Luthfi bin Yahya memiliki nama lengkap Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya. Habib Luthfi bin Yahya menikah dengan syarifah Salma bin Hasyim bin Yahya dan dikarunia lima orang anak. Antara lain Syarif Muhammad Bahauddin, Syarifah Zaenab, Syarifah Fathimah, Syarifah Ummi Hanik, dan Sayyid Muhammad Husain Syarif Hidayatullah.
Habib Luthfi bin Yahya merupakan tokoh tariqah di Indonesia. Keilmuwannya di bidang agama diperoleh langsung ayahandanya tercinta, Habib Ali al Ghalib. Kemudian, pada 1959 Habib Luthfi bin Yahya memperdalam agama Islam di Pondok Pesantren Benda Kerep, Cirebon, Jawa Barat.
Habib Luthfi bin Yahya kemudian melanjutkan pendidikan agamanya dengan mondok di Kiai Said Tegal, kemudian Kiai Muhammad Abdul Malik bin Muhammad Ilyas bin Ali, Purwokerto, Jawa Tengah. Habib Luthfi juga pernah mendapatkan beasiswa melanjutkan belajar di Hadramaut Yaman selama 3 tahun.
Pada 1963, Habib Luthfi memperoleh talqin ţariqah dari Syekh Muhammad Abdul Malik, seorang mursyid ţariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah Syazaliyah asal Purwokerto, Jawa Tengah, yang bermukim di Mekah, Arab Saudi.
Dari mereka, Habib Luthfi mendapat ijazah khas atau khusus dan ‘am atau umum dalam bidang dakwah dan nasyru syari’ah, thariqah, tasawuf, kitab-kitab hadis, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, tauhid, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran. Habib Luthfi juga mendapat ijazah untuk membaiat.
tulis komentar anda