Pertama Kali, Bu Nyai dan Tokoh Perempuan Masuk Kepengurusan PBNU

Rabu, 12 Januari 2022 - 13:47 WIB
Alissa Qotrunnada Wahid, putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid masuk dalam jajaran pengurus PBNU masa khidmat 2022-2027. FOTO/INSTAGRAM
JAKARTA - Untuk pertama kalinya sejak Nahdlatul Ulama didirikan pada 1926, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) diisi pengurus perempuan. Ada beberapa tokoh perempuan yang masuk dalam struktur baru PBNU masa bakti 2022-2027.

"Sejak awal didirikan sebenarnya tidak ada pembatasan di PBNU. Sekarang tokoh perempuan dimasukkan karena memang ada kebutuhan yang mendesak," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat membacakan susunan pengurus PBNU, Rabu (12/1/2022).

Beberapa perempuan yang masuk kepengurusan PBNU di antaranya di jajaran Mustasyar ada Nyai Nafisah Sahal Mahfudz; Nyai Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid (Istri Gus Dur); dan Nyai Mahfudloh Ali Ubaid.



Selain itu, juga di jabatan A'wan di antaranya Nyai Nafisah Ali Masum; Nyai Badriyah Fayumi; serta Nyai Ida Fatimah Zaenal. Juga di Tanfidziyah ada nama Khofifah Indar Parawansa serta Alissa Qotrunnada Wahid (putri Gus Dur) sebagai Ketua.

"Ada masalah-masalah besar terkait isu perempuan. Kita ajak tokoh perempuan yang paling tangguh dan kuat, seperti Ibu Khofifah yang nanti akan kita andalkan juga Ibu Alissa," kata Gus Yahya.

Sementara itu, dalam kesempatan ini, Alissa Wahid mengatakan bahwa masukan nama perempuan dalam jajaran kepengurusan PBNU merupakan terobosan yang sangat penting. "Sejak awal NU kita sadari ruang perempuan sangat besar. Selama ini tokoh-tokoh perempuan NU tidak hanya mengurusi kiai tapi juga pondok putri juga pengajian dan kegiatan di ruang publik juga banyak diurusi Bu Nyai," ujar putri Gus Dur ini.

Hal yang sama diungkapkan Khofifah. "Saya mencontohkan kalau ada 10 ibu di Jatim, 7 adalah muslimat dan 5 di antaranya biasanya kurang mampu. Ini menjadi proses peningkatan IPM yang harus diprioritaskan NU," ujarnya.

Baca juga: Ini Susunan Lengkap Pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027



Apalagi dalam menyongsong 100 tahun usia NU, maka peran perempuan NU harus diperkuat. Peningkatan SDM dan IPM menjadi pertimbangan serius yang harus diperjuangkan.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More