21 Juta Orang Jadi Sasaran Vaksin Booster Januari 2022
Senin, 03 Januari 2022 - 14:23 WIB
JAKARTA - Rencana pemerintah melaksanakan vaksinasi booster atau dosis ketiga akan segera direalisasikan. Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) telah memutuskan program vaksinasi booster akan dimulai bulan ini.
“Update mengenai program vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 Januari,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers secara virtual, Senin (3/1/2022).
Dia menjelaskan, vaksinasi booster ini diberikan ke golongan dewasa atau masyarakat usia di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi WHO. “Dan akan diberikan ke Kabupaten Kota yang sudah memenuhi kriteria 70% suntik pertama dan 60% untuk suntik kedua,” katanya.
Dia menuturkan, hingga saat ini ada 244 kabupaten atau kota yang sudah memenuhi kriteria diberikan vaksin booster tersebut. Dia menambahkan, vaksinasi booster ini juga akan diberikan dengan jangka waktu di atas 6 bulan sesudah dosis kedua.
“Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari masuk ke kategori ini,” kata Budi.
Adapun untuk jenis vaksin yang digunakan akan diputuskan setelah ITAGI serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan rekomendasi pada 10 Januari 2022. “Dan jenis boosternya nanti akan kita tentukan ada yang homolog atau jenisnya sama, ada yang heterolog jenis vaksin yang berbeda,” pungkasnya.
“Update mengenai program vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 Januari,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers secara virtual, Senin (3/1/2022).
Dia menjelaskan, vaksinasi booster ini diberikan ke golongan dewasa atau masyarakat usia di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi WHO. “Dan akan diberikan ke Kabupaten Kota yang sudah memenuhi kriteria 70% suntik pertama dan 60% untuk suntik kedua,” katanya.
Dia menuturkan, hingga saat ini ada 244 kabupaten atau kota yang sudah memenuhi kriteria diberikan vaksin booster tersebut. Dia menambahkan, vaksinasi booster ini juga akan diberikan dengan jangka waktu di atas 6 bulan sesudah dosis kedua.
“Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari masuk ke kategori ini,” kata Budi.
Adapun untuk jenis vaksin yang digunakan akan diputuskan setelah ITAGI serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan rekomendasi pada 10 Januari 2022. “Dan jenis boosternya nanti akan kita tentukan ada yang homolog atau jenisnya sama, ada yang heterolog jenis vaksin yang berbeda,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda