Pandu Tani Masifkan Pendirian Kampung Patani hingga Pelosok Negeri
Minggu, 02 Januari 2022 - 18:44 WIB
JAKARTA - Kampanye kepedulian terhadap dunia pertanian terus digelorakan Lembaga Pandu Tani Indonesia (Patani) . Mengawali 2022, organisasi yang konsen pada isu-isu pertanian dan sosial kemasyaratan ini, akan lebih memasifkan pendirian Kampung Patani di seluruh Indonesia.
baca juga: AHY Resmikan Kantor Pusat Pengendali Nasional Kampung Patani
Sekadar diketahui, pada Juni 2021, telah diluncurkan Kampung Patani di Desa Cimande, Jawa Barat, oleh tokoh muda nasional, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang juga Ketua Umum Partai Demokrat . Kampung Patani di Cimande sebagai Pentagon atau Pusat Pengendali Nasional (PPN) Kampung Patani, berfungsi untuk menghimpun data dan informasi sebagai bahan evaluasi atas kinerja Kampung Patani di seluruh Indonesia.
Selain PPN Kampung Patani di Cimande, ada empat Kampung Patani lainnya di daerah yang saat itu secara bersamaan ikut di-launching, yakni di Ogan Ilir, Sumatera Selatan; Maros, Sulawesi Selatan; Ternate, Maluku Utara; Malinau, Kalimantan Utara; dan di Bangka Belitung.
Luar biasanya, hanya dalam waktu enam bulan, secara cepat berdiri Kampung Patani lainnya di sejumlah kota/kabupaten, bahkan hingga di pelosok-pelosok desa. Para petani baik secara kelompok maupun perorangan, juga berebut untuk mendirikan Kampung Patani.
baca juga: Pandemi, Pandu Tani Masifkan Bantuan ke Petani, Nelayan, dan Pelaku UMKM
Menurut Direktur Utama (Dirut) Patani, Sarjan Tahir, Kampung Patani ide brilian untuk mengeksplorasi dan mengetahui langsung apa-apa yang dibutuhkan oleh masyarakat paling bawah. Apalagi, di masa pandemi sekarang ini mereka makin tertekan dan masuk jurang kemiskinan baru. Kelompok masyarakat ini, seperti petani, nelayan, dan pelaku UMKM tentunya butuh perhatian, dan ini menjadi tugas kita bersama untuk membantu mereka yang membutuhkan.
"Patani sangat apresiasi semangat orang-orang yang peduli dengan pertanian, perikanan, dan pelaku UMKM,” tutur Sarjan Tahir, dalam pidatonya di acara Penyampaian Laporan Giat Patani dan Rencana Kerja 2022, secara online, Minggu (2/1/2022).
Konsep Kampung Patani ini, kata Sarjan, akan menjadi luar biasa dan riil jika dilakukan bersama-sama. Membangun semangat, berkolaborasi, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Secara lebih utuh, Kampung Patani adalah konsep membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu menyejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut.
baca juga: AHY Resmikan Kantor Pusat Pengendali Nasional Kampung Patani
Sekadar diketahui, pada Juni 2021, telah diluncurkan Kampung Patani di Desa Cimande, Jawa Barat, oleh tokoh muda nasional, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang juga Ketua Umum Partai Demokrat . Kampung Patani di Cimande sebagai Pentagon atau Pusat Pengendali Nasional (PPN) Kampung Patani, berfungsi untuk menghimpun data dan informasi sebagai bahan evaluasi atas kinerja Kampung Patani di seluruh Indonesia.
Selain PPN Kampung Patani di Cimande, ada empat Kampung Patani lainnya di daerah yang saat itu secara bersamaan ikut di-launching, yakni di Ogan Ilir, Sumatera Selatan; Maros, Sulawesi Selatan; Ternate, Maluku Utara; Malinau, Kalimantan Utara; dan di Bangka Belitung.
Luar biasanya, hanya dalam waktu enam bulan, secara cepat berdiri Kampung Patani lainnya di sejumlah kota/kabupaten, bahkan hingga di pelosok-pelosok desa. Para petani baik secara kelompok maupun perorangan, juga berebut untuk mendirikan Kampung Patani.
baca juga: Pandemi, Pandu Tani Masifkan Bantuan ke Petani, Nelayan, dan Pelaku UMKM
Menurut Direktur Utama (Dirut) Patani, Sarjan Tahir, Kampung Patani ide brilian untuk mengeksplorasi dan mengetahui langsung apa-apa yang dibutuhkan oleh masyarakat paling bawah. Apalagi, di masa pandemi sekarang ini mereka makin tertekan dan masuk jurang kemiskinan baru. Kelompok masyarakat ini, seperti petani, nelayan, dan pelaku UMKM tentunya butuh perhatian, dan ini menjadi tugas kita bersama untuk membantu mereka yang membutuhkan.
"Patani sangat apresiasi semangat orang-orang yang peduli dengan pertanian, perikanan, dan pelaku UMKM,” tutur Sarjan Tahir, dalam pidatonya di acara Penyampaian Laporan Giat Patani dan Rencana Kerja 2022, secara online, Minggu (2/1/2022).
Konsep Kampung Patani ini, kata Sarjan, akan menjadi luar biasa dan riil jika dilakukan bersama-sama. Membangun semangat, berkolaborasi, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Secara lebih utuh, Kampung Patani adalah konsep membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu menyejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda