Micro Lockdown Diyakini Efektif Cegah Omicron Meluas
Selasa, 28 Desember 2021 - 05:21 WIB
JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) meyakini mikro lockdown efektif mencegah penyebaran varian Omicron di Tanah Air. Diketahui, pemerintah mengumumkan kasus Omicron pertama di Indonesia pada 15Desember2021.
"Bila ada kasus (transmisi loka) maka micro lockdown dinilai menjadi kebijakan yang efektif," kata Deputi II KSP Abetnego Tarigan menanggapi informasi soal satu pasien Covid-19 yang lolos karantina di Wisma Atlet, Senin (27/12/2021).
Dia mengatakan, hingga saat ini kasus Covid-19 varian Omicron berasal pelaku perjalanan luar negeri. Maka itu, pintu-pintu masuk ke Indonesia, pusat karantina, dan isolasi yang diperketat. "Pemerintah juga terus tingkatkan testing dan tracing," imbuhnya.
Selain itu, kata dia, penerapan protokol kesehatan ketat dan percepatan vaksinasi juga menjadi strategi ampuh untuk menangkal transmisi lokal Covid-19 varian Omicron. Dia memastikan KSP akan terus melakukan monitoring, terutama pada titik-titik krusial seperti di bandara, pelabuhan, serta pusat-pusat karantina dan isolasi.
"Monitoring sudah berlangsung sejak awal pandemi Covid-19. Tentunya hasil monitoring ini dikomunikasikan oleh Kepala Staf Kepresidenan kepada Presiden," imbuhnya.
Lihat Juga: Jokowi Targetkan Ngantor di IKN Akhir Juli, Ngabalin: Kalau Allah Menghendaki dan Tidak Hujan
"Bila ada kasus (transmisi loka) maka micro lockdown dinilai menjadi kebijakan yang efektif," kata Deputi II KSP Abetnego Tarigan menanggapi informasi soal satu pasien Covid-19 yang lolos karantina di Wisma Atlet, Senin (27/12/2021).
Dia mengatakan, hingga saat ini kasus Covid-19 varian Omicron berasal pelaku perjalanan luar negeri. Maka itu, pintu-pintu masuk ke Indonesia, pusat karantina, dan isolasi yang diperketat. "Pemerintah juga terus tingkatkan testing dan tracing," imbuhnya.
Selain itu, kata dia, penerapan protokol kesehatan ketat dan percepatan vaksinasi juga menjadi strategi ampuh untuk menangkal transmisi lokal Covid-19 varian Omicron. Dia memastikan KSP akan terus melakukan monitoring, terutama pada titik-titik krusial seperti di bandara, pelabuhan, serta pusat-pusat karantina dan isolasi.
"Monitoring sudah berlangsung sejak awal pandemi Covid-19. Tentunya hasil monitoring ini dikomunikasikan oleh Kepala Staf Kepresidenan kepada Presiden," imbuhnya.
Lihat Juga: Jokowi Targetkan Ngantor di IKN Akhir Juli, Ngabalin: Kalau Allah Menghendaki dan Tidak Hujan
(rca)
tulis komentar anda