BNPB Gandeng MUI Perangi Wabah Virus Covid-19
Senin, 08 Juni 2020 - 20:42 WIB
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mempererat hubungan dalam penanggulangan bencana khususnya pandemi Covid-19.
Sekretaris Satgas Covid-19 M. Cholil Nafis mengatakan, BNPB merasa penting untuk banyak melibatkan ulama dalam menyampaikan pesan penanggulangan bencana. Masyarakat banyak menunggu titah ulama dalam menghadapi bencana. ”Ulama-lah yang akan menyampaikan cara mencintai alam, menjaga kebersihan dan menjaga diri dari penyakit,” ujarnya, Senin (8/6/2020). (Baca juga: BNPB Imbau Siaga dan Waspada Banjir di Beberapa Wilayah Indonesia)
Menurut Cholil, ulama perlu lebih banyak mempertegas dakwahnya dalam kaitannya hubungan manusia dengan alam. Sebab Indonesia adalah negara yang paling rawan bencana di seluruh dunia. Maka kesadaran masyarakat perlu digugah oleh ulama berdasarkan ajaran Islam agar umat lebih mencintai alam dan lingkungan untuk memitigasi bencana. (Baca juga: Sepanjang 2020, BNPB Catat 1.445 Kejadian Bencana Melanda Indonesia)
”Saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19 maka mengenali diri sendiri satu2-nya cara untuk menghindari diri dari pandemi. Bahwa dengan cara kita memakai masker berarti telah melindungi mulut dan hidung yang menjadi sumber masuknya virus. Kita jaga diri dengan menjaga jarak dalam rangka menghindar dari penyakit,” katanya.
Salah satu cara yang efektif untuk mengajak umat tanpa paksaan yang menyentuh sampai level paling bawah adalah taushiyah atau nasihat para ulama. Dakwah asatidz yang bisa memberi leiterasi kepada umat agar sadar bencana dengan nilai-nilai keimanan. ”Harapannya, para da’i menjadi pahlawan kemanusiaan untuk menyelamatkan umat dari bencana. Seperti soal pandemi Covid-19 diharapkan ulama dapat memberi pelajaran dan kesadaran umat untuk mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya.
Sekretaris Satgas Covid-19 M. Cholil Nafis mengatakan, BNPB merasa penting untuk banyak melibatkan ulama dalam menyampaikan pesan penanggulangan bencana. Masyarakat banyak menunggu titah ulama dalam menghadapi bencana. ”Ulama-lah yang akan menyampaikan cara mencintai alam, menjaga kebersihan dan menjaga diri dari penyakit,” ujarnya, Senin (8/6/2020). (Baca juga: BNPB Imbau Siaga dan Waspada Banjir di Beberapa Wilayah Indonesia)
Menurut Cholil, ulama perlu lebih banyak mempertegas dakwahnya dalam kaitannya hubungan manusia dengan alam. Sebab Indonesia adalah negara yang paling rawan bencana di seluruh dunia. Maka kesadaran masyarakat perlu digugah oleh ulama berdasarkan ajaran Islam agar umat lebih mencintai alam dan lingkungan untuk memitigasi bencana. (Baca juga: Sepanjang 2020, BNPB Catat 1.445 Kejadian Bencana Melanda Indonesia)
”Saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19 maka mengenali diri sendiri satu2-nya cara untuk menghindari diri dari pandemi. Bahwa dengan cara kita memakai masker berarti telah melindungi mulut dan hidung yang menjadi sumber masuknya virus. Kita jaga diri dengan menjaga jarak dalam rangka menghindar dari penyakit,” katanya.
Salah satu cara yang efektif untuk mengajak umat tanpa paksaan yang menyentuh sampai level paling bawah adalah taushiyah atau nasihat para ulama. Dakwah asatidz yang bisa memberi leiterasi kepada umat agar sadar bencana dengan nilai-nilai keimanan. ”Harapannya, para da’i menjadi pahlawan kemanusiaan untuk menyelamatkan umat dari bencana. Seperti soal pandemi Covid-19 diharapkan ulama dapat memberi pelajaran dan kesadaran umat untuk mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda