PDIP Yakini Kebudayaan Bisa Hidupkan Nasionalisme Pemuda Indonesia
Sabtu, 11 Desember 2021 - 22:17 WIB
JAKARTA - Persembahan dari BKN PDIP diharapkan menjadi refleksi bagi setiap masyarakat, khususnya politikus. Hal ini tercermin dari diselenggarakannya Wayang Orang dengan lakon Cupu Orang Bharata di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata Purwa, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (11/12/2021).
Baca Juga: PDIP
Baca juga: PDIP Sebut Pengurus Partai di Luar Negeri Berperan sebagai Diplomat Bangsa dan Negara
Hasto mengatakan, Megawati mendorong seluruh jajaran PDIP di pusat maupun daerah untuk menjadi pribadi yang berkebudayaan. Dia menyatakan Presiden Kelima RI itu menaruh perhatian yang sangat serius terhadap budaya nusantara.
"Pada keseluruhan perjalanan hidup dari Ibu Megawati sejak kecil diajarkan untuk mencintai seni budaya Indonesia. Maka Ibu Mega juga dikenal sebagai sosok penari. Dari sekolah, beliau sudah melalui proses kontempelasi dari alam pikir hingga alam rasa, dilatih kedisiplinan sejak Ibu Megawati Soekarnoputri kecil," kata Hasto.
Karena itu lanjut Hasto, PDIP melalui BKN terus mendorong kelompok seni dan budaya untuk terus mengekspresikan karyanya. PDIP mengharapkan hasil dari kesenian dan kebudayaan itu bisa mendorong seluruh masyarakat, khususnya politisi untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Kami tak pernah bosan untuk terus menggelorakan untuk mencintai kebudayaan nusantara kita. Mengembangkannya dalam dunia yang modern ini pun melibatkan anak-anak muda dengan karya seni yang kreatif," jelas Hasto.
Melalui budaya lanjut dia, masyarakat Indonesia memiliki ruang untuk melatih rasa, memahami falsafah bangsa, dan mematrikan nilai-nilai luhur. Seperti lakon Cupu Manik Astagina ini, ada pelajaran ritual bagi setiap insan untuk menjalani kehidupan.
"Sebagaimana Bung Karno sering katakan bahwa hidup itu adalah dedication of life. Bung Karno dalam kontemplasinya menegaskan bahwa ia adalah manusia biasa, tidak sempurna. Sebagaimana manusia biasa, saya tidak luput dari kesalahan. Hanya kebahagiaanku adalah hanya mengabdi pada Tuhan, kepada bangsa, dan tanah airku. Itulah dedication of life," jelas Hasto.
Baca Juga: PDIP
Baca juga: PDIP Sebut Pengurus Partai di Luar Negeri Berperan sebagai Diplomat Bangsa dan Negara
Hasto mengatakan, Megawati mendorong seluruh jajaran PDIP di pusat maupun daerah untuk menjadi pribadi yang berkebudayaan. Dia menyatakan Presiden Kelima RI itu menaruh perhatian yang sangat serius terhadap budaya nusantara.
"Pada keseluruhan perjalanan hidup dari Ibu Megawati sejak kecil diajarkan untuk mencintai seni budaya Indonesia. Maka Ibu Mega juga dikenal sebagai sosok penari. Dari sekolah, beliau sudah melalui proses kontempelasi dari alam pikir hingga alam rasa, dilatih kedisiplinan sejak Ibu Megawati Soekarnoputri kecil," kata Hasto.
Karena itu lanjut Hasto, PDIP melalui BKN terus mendorong kelompok seni dan budaya untuk terus mengekspresikan karyanya. PDIP mengharapkan hasil dari kesenian dan kebudayaan itu bisa mendorong seluruh masyarakat, khususnya politisi untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Kami tak pernah bosan untuk terus menggelorakan untuk mencintai kebudayaan nusantara kita. Mengembangkannya dalam dunia yang modern ini pun melibatkan anak-anak muda dengan karya seni yang kreatif," jelas Hasto.
Melalui budaya lanjut dia, masyarakat Indonesia memiliki ruang untuk melatih rasa, memahami falsafah bangsa, dan mematrikan nilai-nilai luhur. Seperti lakon Cupu Manik Astagina ini, ada pelajaran ritual bagi setiap insan untuk menjalani kehidupan.
"Sebagaimana Bung Karno sering katakan bahwa hidup itu adalah dedication of life. Bung Karno dalam kontemplasinya menegaskan bahwa ia adalah manusia biasa, tidak sempurna. Sebagaimana manusia biasa, saya tidak luput dari kesalahan. Hanya kebahagiaanku adalah hanya mengabdi pada Tuhan, kepada bangsa, dan tanah airku. Itulah dedication of life," jelas Hasto.
tulis komentar anda