Maju Jadi Calon Ketum PBNU, Said Aqil Tegaskan Tak Terobsesi Cawapres
Rabu, 08 Desember 2021 - 16:48 WIB
JAKARTA - KH Said Aqil Siroj menyatakan siap maju menjadi calon Ketua Umum PBNU periode 2022-2027. Keputusannya ini semata-mata karena mendapat dukungan dan perintah dari kiai sepuh se-Indonesia bukan lantaran terobsesi menjadi calon wakil presiden ( cawapres ) pada 2024.
"Nggak ada obsesi seperti itu (jadi Wapres), tidak ada. Karena saya bukan makomnya. Bukan bidangnyalah sebagai pejabat politik. Saya kan belum pernah, jadi menteri belum pernah, jadi anggota DPR belum pernah, tidak ada obsesi untuk lebih naik lagi apalagi, tidak ada sama sekali, tidak ada," kata Kiai Said dalam konferensi pers di Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021).
Kiai Said menegaskan bahwa ia menerima permintaan dan perintah dari para kiai sepuh se-Indonesia untuk kembali memimpin PBNU. Kiai sepuh itu antara lain Maulana Habib Luthfi (Perkalongan), Tuan Guru Turmudzi (Lombok), Kiai Haji Muhtadi (Banten), Hadrutosyah Kiai Dimyati Kaliwungu (Kendal), KH Agoes Ali Masyhuri (Sidoarjo), dan Kiai Bustomi (Tasikmalaya).
Baca juga: Maju Jadi Calon Ketum PBNU, Said Aqil: Saya Terima Permintaan dan Perintah Kiai Sepuh
Setelah mendapat permintaan itu, Kiai Said mengaku merenung panjang sebelum mengambil keputusan. Ia kemudia melakukan ziarah ke makam-makam para aulia.
"Saya berpikir panjang bertafakur, merenungkan kembali, apakah permintaan itu saya ikuti atau tidak, dengan melakukan istikharah dan ziarah ke makam-makam para aulia. Antara lain saya ziarah ke Luar Batang dan ziarah ke Sunan Gunung Jati, ziarah ke Sunan Ampel Surabaya, ke Madura Bangkalan, ke Gus Dur. Saya setelah anggap cukup ziarah ke para aulia itu, saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati," tutur Said Aqil.
"Untuk meneruskan kembali program NU dalam 5 tahun ke depan, antara lain menuntaskan program dan terobosan yang telah kita rintis, pembangunan Univeristas NU dan ITS NU yang sampai saat ini, ketika periode Menteri Pak Nuh 24, periode Menteri Pak Nasir sampai ke 38. Periode Pak Nadiem ini ditambah 5 jadi 43," katanya.
Baca juga: Said Aqil Terima Kunjugan KSAD Jenderal TNI Dudung, Bahas Kemaslahatan Umat
"Nggak ada obsesi seperti itu (jadi Wapres), tidak ada. Karena saya bukan makomnya. Bukan bidangnyalah sebagai pejabat politik. Saya kan belum pernah, jadi menteri belum pernah, jadi anggota DPR belum pernah, tidak ada obsesi untuk lebih naik lagi apalagi, tidak ada sama sekali, tidak ada," kata Kiai Said dalam konferensi pers di Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021).
Kiai Said menegaskan bahwa ia menerima permintaan dan perintah dari para kiai sepuh se-Indonesia untuk kembali memimpin PBNU. Kiai sepuh itu antara lain Maulana Habib Luthfi (Perkalongan), Tuan Guru Turmudzi (Lombok), Kiai Haji Muhtadi (Banten), Hadrutosyah Kiai Dimyati Kaliwungu (Kendal), KH Agoes Ali Masyhuri (Sidoarjo), dan Kiai Bustomi (Tasikmalaya).
Baca juga: Maju Jadi Calon Ketum PBNU, Said Aqil: Saya Terima Permintaan dan Perintah Kiai Sepuh
Setelah mendapat permintaan itu, Kiai Said mengaku merenung panjang sebelum mengambil keputusan. Ia kemudia melakukan ziarah ke makam-makam para aulia.
"Saya berpikir panjang bertafakur, merenungkan kembali, apakah permintaan itu saya ikuti atau tidak, dengan melakukan istikharah dan ziarah ke makam-makam para aulia. Antara lain saya ziarah ke Luar Batang dan ziarah ke Sunan Gunung Jati, ziarah ke Sunan Ampel Surabaya, ke Madura Bangkalan, ke Gus Dur. Saya setelah anggap cukup ziarah ke para aulia itu, saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati," tutur Said Aqil.
"Untuk meneruskan kembali program NU dalam 5 tahun ke depan, antara lain menuntaskan program dan terobosan yang telah kita rintis, pembangunan Univeristas NU dan ITS NU yang sampai saat ini, ketika periode Menteri Pak Nuh 24, periode Menteri Pak Nasir sampai ke 38. Periode Pak Nadiem ini ditambah 5 jadi 43," katanya.
Baca juga: Said Aqil Terima Kunjugan KSAD Jenderal TNI Dudung, Bahas Kemaslahatan Umat
(abd)
tulis komentar anda