Kompolnas Sambut Positif Rekrutmen Anggota Polri dari Kalangan Santri
Jum'at, 03 Desember 2021 - 15:35 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi Kepolisian Nasional ( Kompolnas ) Mohammad Dawam menilai rekrutmen anggota Polri dari kalangan santri sangat positif dengan arti sebenarnya. Kata Dawam, santri dengan pengertian umum adalah seseorang yang ikhtiar belajar memahami agamanya dengan sungguh-sungguh melalui mursyid atau guru pembimbing yang memiliki sanad otoritas keilmuan yang tersambung melalui guru-gurunya hingga kepada Rasulullah.
Dengan kata lain, lanjut dia, seorang santri pasti memiliki guru pembimbing agama. Sehingga, dia menjelaskan agama tidak dipahami dengan pemahaman sepotong-potong.
Maka dia, dia yakin seorang santri akan memahami bahwa spirit keagamaan sangat berguna bagi kehidupan pribadi, sosial dan dalam konteks membangun bangsanya. "Bangsa dan negara dimana yang ia tempati adalah tempat ia bersujud, mencari nafkah dan bersosialisasi dengan berbagai kelompok," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/12/2021).
Maka, sambung dia, dalam konteks berpikir seperti itu seorang santri dapat dipastikan akan selalu mencintai Tanah Airnya, bangsanya sebagaimana mencintai harkat dan martabat kemanusiaan. "Usulan berbagai kelompok agar santri mendapat porsi khusus ikut sebagai anggota Polri dalam setiap tahun dalam rekrutmen anggota Polri bahkan termasuk rekrutmen Akpol hemat saya adalah proyeksi jangka panjang yang telah diterapkan Kepolisian Republik Indonesia dan sebaiknya terus dilakukan seraya dievaluasi," ujarnya.
Dia melihat tujuannya jelas untuk menghadirkan spirit nilai-nilai keagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara sebagaimana salah satu pesan Imam Al-Ghazali, kehadiran agama dan negara adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Di sisi lain, menurut dia, karakteristik seorang santri adalah pembelajar, penuntut ilmu pengetahuan, sekaligus pemburu adab dan atau etika kehidupan.
"Maka ke depan diharapkan, peran santri polisi ini agar ikut berkontribusi kepada bangsanya pada titik peradaban yang beraktivitas secara positif sekaligus berpikir secara ilmiah serta mencintai bangsanya sebagaimana pemahaman baginya cinta Tanah Air adalah bagian dari pada kesempurnaan keyakinannya," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan kehadiran polisi santri juga diikhtiarkan dalam rangka meminimalisir paham ekstrem keagamaan yang mengarah pada tindak pidana terorisme di Indonesia. "Secara khusus, saya apresiasi atas kebijakan Kapolri dalam ikut terus menerus merekrut santri untuk dilibatkan sebagai anggota Polri di berbagai tempat dan posisinya. Terima kasih Bapak Kapolri," pungkasnya.
Dengan kata lain, lanjut dia, seorang santri pasti memiliki guru pembimbing agama. Sehingga, dia menjelaskan agama tidak dipahami dengan pemahaman sepotong-potong.
Maka dia, dia yakin seorang santri akan memahami bahwa spirit keagamaan sangat berguna bagi kehidupan pribadi, sosial dan dalam konteks membangun bangsanya. "Bangsa dan negara dimana yang ia tempati adalah tempat ia bersujud, mencari nafkah dan bersosialisasi dengan berbagai kelompok," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/12/2021).
Baca Juga
Maka, sambung dia, dalam konteks berpikir seperti itu seorang santri dapat dipastikan akan selalu mencintai Tanah Airnya, bangsanya sebagaimana mencintai harkat dan martabat kemanusiaan. "Usulan berbagai kelompok agar santri mendapat porsi khusus ikut sebagai anggota Polri dalam setiap tahun dalam rekrutmen anggota Polri bahkan termasuk rekrutmen Akpol hemat saya adalah proyeksi jangka panjang yang telah diterapkan Kepolisian Republik Indonesia dan sebaiknya terus dilakukan seraya dievaluasi," ujarnya.
Dia melihat tujuannya jelas untuk menghadirkan spirit nilai-nilai keagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara sebagaimana salah satu pesan Imam Al-Ghazali, kehadiran agama dan negara adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Di sisi lain, menurut dia, karakteristik seorang santri adalah pembelajar, penuntut ilmu pengetahuan, sekaligus pemburu adab dan atau etika kehidupan.
"Maka ke depan diharapkan, peran santri polisi ini agar ikut berkontribusi kepada bangsanya pada titik peradaban yang beraktivitas secara positif sekaligus berpikir secara ilmiah serta mencintai bangsanya sebagaimana pemahaman baginya cinta Tanah Air adalah bagian dari pada kesempurnaan keyakinannya," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan kehadiran polisi santri juga diikhtiarkan dalam rangka meminimalisir paham ekstrem keagamaan yang mengarah pada tindak pidana terorisme di Indonesia. "Secara khusus, saya apresiasi atas kebijakan Kapolri dalam ikut terus menerus merekrut santri untuk dilibatkan sebagai anggota Polri di berbagai tempat dan posisinya. Terima kasih Bapak Kapolri," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda