Ada Konvensi Rakyat Partai Perindo, Memilih Caleg Tak Lagi Membosankan
Kamis, 25 November 2021 - 19:29 WIB
JAKARTA - Pemilu sebagai pesta demokrasi setiap lima tahun di Indonesia tak lagi membosankan. Sebab pada Kamis (25/11/2021) hari ini, Partai Perindo membuka Konvensi Rakyat , proses penjaringan calon anggota legislatif berbasis digital yang dapat diikuti siapa pun dan di mana pun.
Anggota Komite Eksekutif Konvensi Rakyat Partai Perindo, Prabu Revolusi menyebutkan pemilu yang rutin dilakukan setiap lima tahun sekali bisa jadi membuat jenuh masyarakat. Sebab terjebak pada rutinitas penyelenggaraan belaka.
"Setiap lima tahun itu publik tersuguhkan berita-berita yang saling menjatuhkan antar partai politik. Jalan-jalan mulai dipenuhi spanduk yang bertumpuk-tumpuk sampai tidak lagi bisa dibaca atau dilihat jelas," ujar Prabu Revolusi, Kamis (25/11/2021).
Belum lagi isu money politics. Potensi politik uang dan politik pecah belah selalu mengemuka di setiap pelaksanaan pemilu.
"Belum lagi kita bicara politik uang, saling tuduh melakukan serangan fajar bagi-bagi uang jalan untuk memilih kandidat tertentu akan mulai marak. Ditambah lagi ruang digital kita juga semakin sesak dengan saling cerca, menjagokan yang satu tapi merendahkan yang lain," ungkap Prabu Revolusi.
Menjawab persoalan bangsa dalam politik dan pemilihan calon anggota wakil rakyat tersebut, Prabu Revolusi mengungkapkan diperlukan sebuah terobosan. Terobosan itu dihadirkan Partai Perindo melalui mekanisme konvensi rakyat.
"Konvensi rakyat yang diusung Partai Perindo harus bisa menjernihkan suasana pemilu, membawa suasana baru, suasana perubahan dalam berpolitik kita sebagai bangsa," jelas Prabu.
Ia menjelaskan politik pemilihan yang lebih santun, bermartabat, dan memberdayakan masyarakat pemilih untuk terbebas dari tekanan paksaan memilih karena uang saku menjadi landasan konvensi rakyat.
Pasalnya dengan pencalonan kandidat yang berbasis digital harus mampu mendorong transparasi dan akuntabilitas proses politik pemilihan umum.
"Selamat untuk konvensi rakyat yang pertama kalinya di Indonesia, dan sukses bagi Partai Perindo sebagai penggagas paling pertama. Semoga konvensi rakyat mampu membawa perubahan politik kita. Indonesia memanggil, salam persatuan Indonesia," pungkas Prabu.
Anggota Komite Eksekutif Konvensi Rakyat Partai Perindo, Prabu Revolusi menyebutkan pemilu yang rutin dilakukan setiap lima tahun sekali bisa jadi membuat jenuh masyarakat. Sebab terjebak pada rutinitas penyelenggaraan belaka.
"Setiap lima tahun itu publik tersuguhkan berita-berita yang saling menjatuhkan antar partai politik. Jalan-jalan mulai dipenuhi spanduk yang bertumpuk-tumpuk sampai tidak lagi bisa dibaca atau dilihat jelas," ujar Prabu Revolusi, Kamis (25/11/2021).
Baca Juga
Belum lagi isu money politics. Potensi politik uang dan politik pecah belah selalu mengemuka di setiap pelaksanaan pemilu.
"Belum lagi kita bicara politik uang, saling tuduh melakukan serangan fajar bagi-bagi uang jalan untuk memilih kandidat tertentu akan mulai marak. Ditambah lagi ruang digital kita juga semakin sesak dengan saling cerca, menjagokan yang satu tapi merendahkan yang lain," ungkap Prabu Revolusi.
Menjawab persoalan bangsa dalam politik dan pemilihan calon anggota wakil rakyat tersebut, Prabu Revolusi mengungkapkan diperlukan sebuah terobosan. Terobosan itu dihadirkan Partai Perindo melalui mekanisme konvensi rakyat.
"Konvensi rakyat yang diusung Partai Perindo harus bisa menjernihkan suasana pemilu, membawa suasana baru, suasana perubahan dalam berpolitik kita sebagai bangsa," jelas Prabu.
Ia menjelaskan politik pemilihan yang lebih santun, bermartabat, dan memberdayakan masyarakat pemilih untuk terbebas dari tekanan paksaan memilih karena uang saku menjadi landasan konvensi rakyat.
Pasalnya dengan pencalonan kandidat yang berbasis digital harus mampu mendorong transparasi dan akuntabilitas proses politik pemilihan umum.
"Selamat untuk konvensi rakyat yang pertama kalinya di Indonesia, dan sukses bagi Partai Perindo sebagai penggagas paling pertama. Semoga konvensi rakyat mampu membawa perubahan politik kita. Indonesia memanggil, salam persatuan Indonesia," pungkas Prabu.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda