Pemerintah Berantas Barang Palsu dari Merek dan Hak Cipta Asal AS di Lokapasar Indonesia
Sabtu, 06 November 2021 - 18:40 WIB
“Pertemuan ini juga bisa dilanjutkan dengan pertemuan antara AAP dan AAFA dengan para pemiliki lokapasar sehingga bisa kita dengarkan bersama-sama komitmen mereka untuk memberangus barang bajakan,” ucap Anom.
Dalam pertemuan hari ini, Direktur Merek dan Indikasi Geografis Nofli juga menyampaikan harapannya agar pemilik hak Amerika mendaftarkan pelindungan kekayaan intelektualnya di Indonesia. “Anda tidak harus hadir langsung karena Indonesia memiliki sistem Madrid Protocol yang memungkinkan pemilik merek asing mendaftar dari negara asalnya,” ujar Nofli.
Selain itu, hadir pula Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan KI Daulat P. Silitonga, dan Kepala Sub Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittupideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Samsu Arifin. Keduanya meyakinkan pemerintah AS bahwa Indonesia bertekad menjalin kerja sama yang baik dalam melindungi hak kekayaan intelektual.
Sebelumnya, satgas ops dan lokapasar telah membuat deklarasi bersama untuk memberantas pelanggaran kekayaan intelektual. Lokapasar kini telah memiliki mekanisme khusus untuk menanggapi aduan penjualan barang palsu dan memastikan barang yang tersedia di platformnya adalah barang legal. Pemberantasan barang bajakan ini penting untuk mengeluarkan Indonesia dari status PWL yang disematkan Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) dalam Special Report 301.
Status ini disebut berpotensi menghalangi Indonesia mendapatkan investasi asing yang lebih besar. Pemerintah berharap mendapatkan program penurunan tarif bea masuk (Generalized System of Preferences) yang lebih besar lagi dari AS, sehingga perekonomian di dalam negeri dapat meningkat. CM
Dalam pertemuan hari ini, Direktur Merek dan Indikasi Geografis Nofli juga menyampaikan harapannya agar pemilik hak Amerika mendaftarkan pelindungan kekayaan intelektualnya di Indonesia. “Anda tidak harus hadir langsung karena Indonesia memiliki sistem Madrid Protocol yang memungkinkan pemilik merek asing mendaftar dari negara asalnya,” ujar Nofli.
Selain itu, hadir pula Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan KI Daulat P. Silitonga, dan Kepala Sub Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittupideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Samsu Arifin. Keduanya meyakinkan pemerintah AS bahwa Indonesia bertekad menjalin kerja sama yang baik dalam melindungi hak kekayaan intelektual.
Sebelumnya, satgas ops dan lokapasar telah membuat deklarasi bersama untuk memberantas pelanggaran kekayaan intelektual. Lokapasar kini telah memiliki mekanisme khusus untuk menanggapi aduan penjualan barang palsu dan memastikan barang yang tersedia di platformnya adalah barang legal. Pemberantasan barang bajakan ini penting untuk mengeluarkan Indonesia dari status PWL yang disematkan Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) dalam Special Report 301.
Status ini disebut berpotensi menghalangi Indonesia mendapatkan investasi asing yang lebih besar. Pemerintah berharap mendapatkan program penurunan tarif bea masuk (Generalized System of Preferences) yang lebih besar lagi dari AS, sehingga perekonomian di dalam negeri dapat meningkat. CM
(ars)
tulis komentar anda