Disebut Jadi Panglima TNI, Ini Jawaban KSAL Laksamana Yudo Margono
Selasa, 02 November 2021 - 17:23 WIB
JAKARTA - Nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam beberapa waktu terakhir santer bakal menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Terkait hal itu, Yudo enggan berkomentar banyak dan tidak ingin berspekulasi lebih jauh sebab urusan nama calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). Akan tetapi, sebagai prajurit, dirinya mengaku siap jika namanya dipilih Jokowi.
"Itu kan sesuai dengan hak prerogatif presiden, kita sebagai prajurit harus siap. Pendapat saya? Ya mbok sabar," kata Yudo di Kompleks TNI AL Kodamar Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021).
Lebih jauh Yudo meminta masyarakat untuk bersabar menunggu keputusan dari presiden. Terkait urusan Surat Presiden (Surpres) yang belum dikirimkan kepada pihak DPR, Yudo malah mempelesetkan kata itu menjadi surprise atau kejutan dalam bahasa Inggris. "Surpres apa? Wong ulang tahun saya masih November, surpres pernikahan saya sudah lewat," ungkapnya.
Yudo mempersilakan kapan surpres dikirim ditanyakan langsung kepada Kepala Negara. Sebab, kata Yudo, hal itu menjadi pilihan pribadi Presiden Jokowi. "Ya tanya Pak Jokowi toh yang memberikan surpres, kok tanya saya, saya kira itu, jangan tanya itulah, hak Pak Presiden itu," katanya.
Terkait hal itu, Yudo enggan berkomentar banyak dan tidak ingin berspekulasi lebih jauh sebab urusan nama calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). Akan tetapi, sebagai prajurit, dirinya mengaku siap jika namanya dipilih Jokowi.
Baca Juga
"Itu kan sesuai dengan hak prerogatif presiden, kita sebagai prajurit harus siap. Pendapat saya? Ya mbok sabar," kata Yudo di Kompleks TNI AL Kodamar Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021).
Lebih jauh Yudo meminta masyarakat untuk bersabar menunggu keputusan dari presiden. Terkait urusan Surat Presiden (Surpres) yang belum dikirimkan kepada pihak DPR, Yudo malah mempelesetkan kata itu menjadi surprise atau kejutan dalam bahasa Inggris. "Surpres apa? Wong ulang tahun saya masih November, surpres pernikahan saya sudah lewat," ungkapnya.
Yudo mempersilakan kapan surpres dikirim ditanyakan langsung kepada Kepala Negara. Sebab, kata Yudo, hal itu menjadi pilihan pribadi Presiden Jokowi. "Ya tanya Pak Jokowi toh yang memberikan surpres, kok tanya saya, saya kira itu, jangan tanya itulah, hak Pak Presiden itu," katanya.
(cip)
tulis komentar anda