Ketua Gugus Tugas Targetkan Tes Covid Capai 30.000 Orang Per Hari
Kamis, 04 Juni 2020 - 16:09 WIB
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengaku akan segera menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan tes Covid sebanyak 20.000 per hari. Bahkan Doni menargetkan lebih dari itu.
“Kita ke depan akan meningkatkan kemampuan menuju ke 20.000 dan pada akhirnya kita upayakan bisa mencapai 30.000,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Kamis (4/6/2020). (Baca juga: Update Corona 4 Juni 2020: 28.818 Positif, 8.892 Sembuh dan 1.721 Meninggal Dunia)
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan sampai saat ini sudah ada 148 laboratorium yang melakukan tes di seluruh Indonesia. Terkait keterbatasan sumber daya manusia (SDM ), dia mengaku akan segera mencari solusinya. “Termasuk pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada kelompok masyarakat, relawan maupun juga para mahasiswa dan pelajar skeolah keperawatan,” ungkapnya. (Baca juga: Cegah Corona, KPK Gelar Rapid Test untuk Pegawai Hingga Tahanan)
Doni mengatakan Presiden Jokowi juga telah memerintahkan pelibatan swasta. Hal ini diharapkan dapat menambah kapasitas tes Covid di Indonesia.
“Jadi pelibatan swasta ini juga nantinya bisa menambah kapasitas pemeriksaan kita yang sekarang ini 10.000 bisa mencapai nanti 20.000. Dan juga mungkin lebih banyak lagi sampai 30.000. Yang penting intinya semua terintegrasi melalui Dinas Kesehatan Provinsi,” paparnya.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi mengatakan keinginan mencapai 30.000 tes per hari karena Presiden Jokowi menilai Indonesia mampu. Dia pun ingin mempercepat pencapaian target 20.000 sebelum akhirnya bisa mencapai 30.000 tes per hari.
“Beliau menyampaikan bahwa mestinya dengan peralatan sekarang jumlahnya 120 unit yang tersedia di seluruh indonesia, mestinya bisa mencapai 30.000. Tapi nanti kami dan Ketua Gugus Tugas dan Kemenkes akan terus mempercepat 20.000 dan bergerak untuk mencapai 30.000 seperti menurut hitungan presiden,” jelasnya.
Selain itu dia menjelaskan target 30.000 ini sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Dimana angka 30.000 tes per hari didasarkan perhitungan rasio jumlah penduduk. Untuk mencapai angkat tersebut hal yang penting dilakukan adalah melakukan pelacakan secara maksimal.
“Tracingnya harus lebih dari itu kan? Biasanya tracing itu paling yang kemudian harus berlanjut dengan tes itu ya mungkin tidak sampai seperlima ya. Jadi artinya memang pelacakan setiap ada kasus kemudian kita lakukan pelacakan besar-besaran itu dilakukan betul dan harus cermat. Jangan sampai ada mata rantai yang terhubung tidak kita kenali,” pungkasnya.
“Kita ke depan akan meningkatkan kemampuan menuju ke 20.000 dan pada akhirnya kita upayakan bisa mencapai 30.000,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Kamis (4/6/2020). (Baca juga: Update Corona 4 Juni 2020: 28.818 Positif, 8.892 Sembuh dan 1.721 Meninggal Dunia)
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan sampai saat ini sudah ada 148 laboratorium yang melakukan tes di seluruh Indonesia. Terkait keterbatasan sumber daya manusia (SDM ), dia mengaku akan segera mencari solusinya. “Termasuk pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada kelompok masyarakat, relawan maupun juga para mahasiswa dan pelajar skeolah keperawatan,” ungkapnya. (Baca juga: Cegah Corona, KPK Gelar Rapid Test untuk Pegawai Hingga Tahanan)
Doni mengatakan Presiden Jokowi juga telah memerintahkan pelibatan swasta. Hal ini diharapkan dapat menambah kapasitas tes Covid di Indonesia.
“Jadi pelibatan swasta ini juga nantinya bisa menambah kapasitas pemeriksaan kita yang sekarang ini 10.000 bisa mencapai nanti 20.000. Dan juga mungkin lebih banyak lagi sampai 30.000. Yang penting intinya semua terintegrasi melalui Dinas Kesehatan Provinsi,” paparnya.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi mengatakan keinginan mencapai 30.000 tes per hari karena Presiden Jokowi menilai Indonesia mampu. Dia pun ingin mempercepat pencapaian target 20.000 sebelum akhirnya bisa mencapai 30.000 tes per hari.
“Beliau menyampaikan bahwa mestinya dengan peralatan sekarang jumlahnya 120 unit yang tersedia di seluruh indonesia, mestinya bisa mencapai 30.000. Tapi nanti kami dan Ketua Gugus Tugas dan Kemenkes akan terus mempercepat 20.000 dan bergerak untuk mencapai 30.000 seperti menurut hitungan presiden,” jelasnya.
Selain itu dia menjelaskan target 30.000 ini sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Dimana angka 30.000 tes per hari didasarkan perhitungan rasio jumlah penduduk. Untuk mencapai angkat tersebut hal yang penting dilakukan adalah melakukan pelacakan secara maksimal.
“Tracingnya harus lebih dari itu kan? Biasanya tracing itu paling yang kemudian harus berlanjut dengan tes itu ya mungkin tidak sampai seperlima ya. Jadi artinya memang pelacakan setiap ada kasus kemudian kita lakukan pelacakan besar-besaran itu dilakukan betul dan harus cermat. Jangan sampai ada mata rantai yang terhubung tidak kita kenali,” pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda