Prabowo Serahkan Dua Kapal Perang Produksi Anak Negeri ke TNI AL
Rabu, 27 Oktober 2021 - 00:17 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyerahkan dua kapal perang jenis angkut Tank AT-8 dan AT-9 pesanan Kementerian Pertahanan. Dua kapal perang ini merupakan produksi Industri Pertahanan (Indhan) dalam negeri PT Bandar Abadi (Ship Builders and Dry-Docks).
Penyerahan kapal perang untuk TNI AL ini dilakukan di Galangan PT Bandar Abadi Batam, Selasa (26/10/2021).”Kita membutuhkan penjaga yakni TNI AL yang kuat untuk mengibarkan Merah Putih dan menegakkan kedaulatan negara,” ungkap Prabowo dalam keterangan tertulis dilansir dari Kemhan.go.id.
Menurut dia, ini merupakan salah satu upaya menambah kekuatan pertahanan negara, dengan turut juga memperkuat industri pertahanan dalam negeri sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
"Dua kapal angkut tank yang diberi nama KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527," ujarnya.
Penamaan KRI Teluk Weda-526 diambil dari nama sebuah teluk yang terletak di Halmahera Tengah, Kecamatan Weda Tengah, Maluku Utara. Teluk ini terkenal akan keindahan taman bawah lautnya, dengan kehidupan ikan melimpah, salah satunya spesies hiu kaki langka.
Adapun nama KRI Teluk Wondama-527, diambil dari nama teluk di daerah Kepala Burung Pulau Papua, yang dianggap sebagai surga terapung karena keindahan alamnya, di sebelah Raja Ampat.
Dua kapal perang tersebut memiliki panjang keseluruhan (LOA) 117 meter, lebar 16,40 meter, tinggi 7,80 meter dengan kecepatan maksimum 16 knot. Kapal ini juga memiliki endurance 20 hari dan diawaki 111 orang kru.
Selain itu, dua kapal angkut tank ini mampu membawa 367 orang pasukan, 15 unit Tank BMP-3F serta satu unit helikopter. Pembangunan dua kapal tersebut diketahui mampu diselesaikan oleh PT Bandar Abadi dalam waktu 25 bulan saja atau lima bulan lebih cepat dari waktu yang ditentukan, yaitu 30 bulan.
Masuknya dua kapal perang jenis Angkut Tank KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 ke jajaran alutsista TNI AL. Diharapkan dapat memenuhi upaya pemerintah untuk mendorong kemandirian industri pertahanan dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan kepada industri pertahanan luar negeri, khususnya dalam hal pengadaan kapal perang.
Dalam kesempatan itu, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dan anggota Komisi I DPR menyaksikan penyerahan alutista itu.
Penyerahan kapal perang untuk TNI AL ini dilakukan di Galangan PT Bandar Abadi Batam, Selasa (26/10/2021).”Kita membutuhkan penjaga yakni TNI AL yang kuat untuk mengibarkan Merah Putih dan menegakkan kedaulatan negara,” ungkap Prabowo dalam keterangan tertulis dilansir dari Kemhan.go.id.
Menurut dia, ini merupakan salah satu upaya menambah kekuatan pertahanan negara, dengan turut juga memperkuat industri pertahanan dalam negeri sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
"Dua kapal angkut tank yang diberi nama KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527," ujarnya.
Baca Juga
Penamaan KRI Teluk Weda-526 diambil dari nama sebuah teluk yang terletak di Halmahera Tengah, Kecamatan Weda Tengah, Maluku Utara. Teluk ini terkenal akan keindahan taman bawah lautnya, dengan kehidupan ikan melimpah, salah satunya spesies hiu kaki langka.
Adapun nama KRI Teluk Wondama-527, diambil dari nama teluk di daerah Kepala Burung Pulau Papua, yang dianggap sebagai surga terapung karena keindahan alamnya, di sebelah Raja Ampat.
Dua kapal perang tersebut memiliki panjang keseluruhan (LOA) 117 meter, lebar 16,40 meter, tinggi 7,80 meter dengan kecepatan maksimum 16 knot. Kapal ini juga memiliki endurance 20 hari dan diawaki 111 orang kru.
Selain itu, dua kapal angkut tank ini mampu membawa 367 orang pasukan, 15 unit Tank BMP-3F serta satu unit helikopter. Pembangunan dua kapal tersebut diketahui mampu diselesaikan oleh PT Bandar Abadi dalam waktu 25 bulan saja atau lima bulan lebih cepat dari waktu yang ditentukan, yaitu 30 bulan.
Masuknya dua kapal perang jenis Angkut Tank KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 ke jajaran alutsista TNI AL. Diharapkan dapat memenuhi upaya pemerintah untuk mendorong kemandirian industri pertahanan dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan kepada industri pertahanan luar negeri, khususnya dalam hal pengadaan kapal perang.
Dalam kesempatan itu, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dan anggota Komisi I DPR menyaksikan penyerahan alutista itu.
(hab)
tulis komentar anda