Airlangga Hartarto: Lulusan Golkar Institute Harus Ambil Peran Strategis
Senin, 25 Oktober 2021 - 18:12 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap lulusan pendidikan Golkar Institute mengambil peran strategis dan mengawal isu-isu ekonomi dunia.
Hal itu disampaikan pada Dialog Publik dengan tema “Signifikansi Indonesia Dalam Presidensi G20 Tahun 2022” dalam rangka pembukaan Executive Education Program for Young Political Leader 4 (Program pendidikan bagi pemimpin muda), Golkar Institute Angkatan 4 di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (25/10/2021).
“Setelah mengikuti pelatihan ini, lulusan Golkar Institute harus berani mengambil peran-peran strategis dalam mengawal isu-isu berkaitan dengan ekonomi global, seperti dengan terlibat aktif dalam memberikan rekomendasi perumusan kebijakan kepada para pemimpin negara-negara G20. Momentum Presidensi G20 ini harus dimanfaatkan oleh lulusan-lulusan pelatihan Golkar Institute,” papar Airlangga.
Setelah beranjak dari pertemuan ini, kata Airlangga, alumni Golkar Institute harus mulai memikirkan peran apa yang akan diambil dalam momentum Presidensi G20 ini. ”Akan banyak ruang-ruang partisipasi dan kolaborasi yang terbuka untuk dapat berperan dalam rangkaian kegiatan Forum G20 yang akan diselenggarakan di Indonesia," lanjut Airlangga.
Airlangga juga menilai pemuda bisa turut serta sebagai aktor dalam mengawal isu-isu ekonomi dunia. “Pemuda itu sudah bukan lagi sebagai representatif kehadirannya, tetapi menjadi mainstream, aktor utama dalam aktivitas ekonomi di dunia. Berbicara tentang G20, pemuda harus mengambil posisi strategis yang saling mutual, saling mendukung, interdependent dengan pemerintah,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian itu.
Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily mengatakan diskusi publik dengan tema tentang Indonesia dalam Presidensi G20 Tahun 2022 mendatang sangat relevan. Menurutnya, tema ini juga sangat sesuai dengan visi misi Golkar Institute. “Isu ini sangat penting karena anak-anak muda Golkar harus berwawasan global. Ini sebagaimana visi dan misi Golkar Institute,” ujar Ace.
Dalam laporannya, Ace mengatakan untuk Executive Education Program for Young Political Leader 4 kali ini diikuti 40 orang. Latar belakang para peserta cukup beragam, mulai dari aktivis organisasi, civil society, akademisi, tenaga ahli, profesional hingga anggota DPRD.
Ace menambahkan, para peserta juga merupakan representasi wilayah. Selama 6 hari ke depan, para peserta akan mendapatkan materi-materi dari narasumber berreputasi nasional maupun internasional, seperti Kishore Mahbubani, Ginandjar Kartasasmita, Eko Prasodjo, Hamdi Muluk, Gun Gun Heryanto, serta para politisi senior Partai Golkar.
Hal itu disampaikan pada Dialog Publik dengan tema “Signifikansi Indonesia Dalam Presidensi G20 Tahun 2022” dalam rangka pembukaan Executive Education Program for Young Political Leader 4 (Program pendidikan bagi pemimpin muda), Golkar Institute Angkatan 4 di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (25/10/2021).
“Setelah mengikuti pelatihan ini, lulusan Golkar Institute harus berani mengambil peran-peran strategis dalam mengawal isu-isu berkaitan dengan ekonomi global, seperti dengan terlibat aktif dalam memberikan rekomendasi perumusan kebijakan kepada para pemimpin negara-negara G20. Momentum Presidensi G20 ini harus dimanfaatkan oleh lulusan-lulusan pelatihan Golkar Institute,” papar Airlangga.
Setelah beranjak dari pertemuan ini, kata Airlangga, alumni Golkar Institute harus mulai memikirkan peran apa yang akan diambil dalam momentum Presidensi G20 ini. ”Akan banyak ruang-ruang partisipasi dan kolaborasi yang terbuka untuk dapat berperan dalam rangkaian kegiatan Forum G20 yang akan diselenggarakan di Indonesia," lanjut Airlangga.
Airlangga juga menilai pemuda bisa turut serta sebagai aktor dalam mengawal isu-isu ekonomi dunia. “Pemuda itu sudah bukan lagi sebagai representatif kehadirannya, tetapi menjadi mainstream, aktor utama dalam aktivitas ekonomi di dunia. Berbicara tentang G20, pemuda harus mengambil posisi strategis yang saling mutual, saling mendukung, interdependent dengan pemerintah,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian itu.
Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily mengatakan diskusi publik dengan tema tentang Indonesia dalam Presidensi G20 Tahun 2022 mendatang sangat relevan. Menurutnya, tema ini juga sangat sesuai dengan visi misi Golkar Institute. “Isu ini sangat penting karena anak-anak muda Golkar harus berwawasan global. Ini sebagaimana visi dan misi Golkar Institute,” ujar Ace.
Dalam laporannya, Ace mengatakan untuk Executive Education Program for Young Political Leader 4 kali ini diikuti 40 orang. Latar belakang para peserta cukup beragam, mulai dari aktivis organisasi, civil society, akademisi, tenaga ahli, profesional hingga anggota DPRD.
Ace menambahkan, para peserta juga merupakan representasi wilayah. Selama 6 hari ke depan, para peserta akan mendapatkan materi-materi dari narasumber berreputasi nasional maupun internasional, seperti Kishore Mahbubani, Ginandjar Kartasasmita, Eko Prasodjo, Hamdi Muluk, Gun Gun Heryanto, serta para politisi senior Partai Golkar.
(cip)
tulis komentar anda