Eki Pitung: Saatnya Negara Beri Penghormatan Khusus Pada Hari Kesaktian Pancasila
Kamis, 30 September 2021 - 17:07 WIB
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, DPR Ajak Publik Amalkan Nilai-nilai Luhur Bangsa
Selain itu, Eki Pitung juga meminta tiap 1 Oktober dilakukan pengibaran bendera setengah tiang agar rakyat selalu mengingat pertumpahan darah yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan sekutunya itu.
"Kibarkan bendera setengah tiang. Serta peringati juga dengan upacara bendera di sekolah-sekolah untuk menghormati 7 jenderal yang menjadi korban," ucap Eki Pitung.
"Ini penting, demi mengingatkan generasi anak bangsa agar selalu mengingat upaya kudeta jahat untuk mengganti Pancasila. Bahwa mereka adalah kelompok yang harus selalu diwaspadai karena sangat berbahaya," kata mantan Waketum DPP KNPI periode 2016-2019 itu.
Lebih jauh, dia juga meminta agar jangan ada lagi kelompok yang coba-coba mengganti ideologi Pancasila sebagai falsafah bangsa, baik secara resmi maupun tidak resmi.
"Dengan begitu, insyaallah tidak akan ada lagi satwa sangka terhadap pemerintah atau institusi yang hari-hari dianggap disusupi bahaya laten komunisme," Eki mengingatkan.
"Kita tidak ingin ikut berpolemik, kita tidak ingin masuk ke situ. Yang pasti, hari itu negara sedang berkabung karena putra-putra terbaiknya tewas meninggal. Rasa duka dan berkabung itulah yang selalu dirasakan seluruh negeri," katanya.
Selain itu, Eki Pitung juga meminta tiap 1 Oktober dilakukan pengibaran bendera setengah tiang agar rakyat selalu mengingat pertumpahan darah yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan sekutunya itu.
"Kibarkan bendera setengah tiang. Serta peringati juga dengan upacara bendera di sekolah-sekolah untuk menghormati 7 jenderal yang menjadi korban," ucap Eki Pitung.
"Ini penting, demi mengingatkan generasi anak bangsa agar selalu mengingat upaya kudeta jahat untuk mengganti Pancasila. Bahwa mereka adalah kelompok yang harus selalu diwaspadai karena sangat berbahaya," kata mantan Waketum DPP KNPI periode 2016-2019 itu.
Lebih jauh, dia juga meminta agar jangan ada lagi kelompok yang coba-coba mengganti ideologi Pancasila sebagai falsafah bangsa, baik secara resmi maupun tidak resmi.
"Dengan begitu, insyaallah tidak akan ada lagi satwa sangka terhadap pemerintah atau institusi yang hari-hari dianggap disusupi bahaya laten komunisme," Eki mengingatkan.
"Kita tidak ingin ikut berpolemik, kita tidak ingin masuk ke situ. Yang pasti, hari itu negara sedang berkabung karena putra-putra terbaiknya tewas meninggal. Rasa duka dan berkabung itulah yang selalu dirasakan seluruh negeri," katanya.
(abd)
tulis komentar anda