Pemeriksaan Kesehatan Online Berhasil Temukan 30 Orang Positif Corona
Senin, 13 April 2020 - 15:07 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot penggunaan telemedicine atau rumah sakit tanpa dinding untuk mengurangi kunjungan masyarakat ke rumah sakit.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan hal ini sudah berjalan efektif.
“Bapak Menteri Kesehatan tadi sudah melapor ke Presiden, ada sekitar 3.000 lebih pasien telemedicine dan 30 orang setelah mendapatkan arahan dari para dokter yang berada di lapis kedua ini akhirnya melakukan pemeriksaan dan ternyata positif. Dari 30 orang itupun hanya 2 orang yang dirujuk ke rumah sakit,” papar Doni saat konferensi pers, Senin (13/4/2020).
Dia mengatakan, pemeriksaan secara online tersebut cukup optimal. “Artinya peran para dokter ini sangat optimal, sangat baik sekali. Sehingga dapat mengurangi jumlah pasien yang datang ke rumah sakit,” tuturnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas pun mengapresiasi adanya berbagai aplikasi pemeriksaan kesehatan secara online. Menurutnya hal ini salah satu unggulan yang dimiliki Indonesia.
“Saya juga sangat menghargai, ini yang belum banyak diungkap, kita memiliki rumah sakit tanpa dinding, telemedicine. Ini akan sangat bagus kalau ini bisa disampaikan. Ini saya kira bedanya kita dengan negara lain,” ujarnya.
Dia menyebut dengan tidak melakukan kunjungan ke rumah sakit akan menekan risiko penularan pada tenaga medis. “Saya mendapat laporan bahwa beberapa perusahaan aplikasi teknologi sudah masuk dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Dari yang sebelumnya hanya 4 juta, sekarang sudah mencapai lebih dari 15 juta orang menggunakan aplikasi ini. Ini sangat bagus,” katanya.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan hal ini sudah berjalan efektif.
“Bapak Menteri Kesehatan tadi sudah melapor ke Presiden, ada sekitar 3.000 lebih pasien telemedicine dan 30 orang setelah mendapatkan arahan dari para dokter yang berada di lapis kedua ini akhirnya melakukan pemeriksaan dan ternyata positif. Dari 30 orang itupun hanya 2 orang yang dirujuk ke rumah sakit,” papar Doni saat konferensi pers, Senin (13/4/2020).
Dia mengatakan, pemeriksaan secara online tersebut cukup optimal. “Artinya peran para dokter ini sangat optimal, sangat baik sekali. Sehingga dapat mengurangi jumlah pasien yang datang ke rumah sakit,” tuturnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas pun mengapresiasi adanya berbagai aplikasi pemeriksaan kesehatan secara online. Menurutnya hal ini salah satu unggulan yang dimiliki Indonesia.
“Saya juga sangat menghargai, ini yang belum banyak diungkap, kita memiliki rumah sakit tanpa dinding, telemedicine. Ini akan sangat bagus kalau ini bisa disampaikan. Ini saya kira bedanya kita dengan negara lain,” ujarnya.
Dia menyebut dengan tidak melakukan kunjungan ke rumah sakit akan menekan risiko penularan pada tenaga medis. “Saya mendapat laporan bahwa beberapa perusahaan aplikasi teknologi sudah masuk dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Dari yang sebelumnya hanya 4 juta, sekarang sudah mencapai lebih dari 15 juta orang menggunakan aplikasi ini. Ini sangat bagus,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda