Yussuf Solichien, Orang Pertama Pasukan Elite Denjaka yang Pimpin Parpol
Jum'at, 03 September 2021 - 21:25 WIB
JAKARTA - Di kalangan militer khususnya TNI Angkatan Laut ( TNI AL ), nama Mayjen (Purn) Yussuf Solichien bukanlah orang yang boleh dianggap biasa-biasa saja. Yussuf merupakan mantan prajurit AL yang masuk pasukan elite TNI atau korps Marinir Detasemen Jala Mangkara (Denjaka). Ini menandakan Yussuf Solichien memiliki keterampilan khusus.
Kini, sang pensiunan jenderal TNI bintang tiga itu dipercaya memimpin Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). Dahulu partai ini bernama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ( PKPI ). Partai ini menjadi partai peserta pemilu pada 2014 dan 2019 lalu.
Melalui munaslub yang digelar pada 26 Mei 2021, Yussuf dipercaya menakhodai PKP sebagai ketua umum menggantikan Diaz Hendropriyono. Saat ini, PKP yang dipimpin Yussuf Solichien telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Yang selalu diingatkan Ketua Umum PKP Mayjen TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien, seorang prajurit Sapta marga, mantan komandan pasukan khusus Denjaka kepada seluruh kader PKP. Petuahnya PKP harus menjadi partai politik pemersatu, dan harus menjadi simbol persatuan," kata Sekjen PKP terpilih, Said Salahuddin kepada Sindonews, Kamis 2 September 2021.
Siapa sebenarnya sosok pensiunan Jenderal Marinir itu? Yussuf Solichien merupakan pria kelahiran Jakarta 8 Maret 1950. Dia merupakan lulusan akademi AL tahun 1973.
Dari penelusuran SINDOnews, Yussuf Solichien, merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-19 tahun 1973. Sebagian besar waktunya dihabiskan di lingkungan Korps Marinir. Yussuf Solichien yang berkualifikasi Intai Amfibi ini adalah orang pertama yang masuk pasukan elit anti-teror TNI AL Detasemen Jala Mengkara pada tahun 1986, saat masih berpangkat Mayor. Karier tertinggi Yussuf adalah pada saat dia menjabat sebagai Komandan Denjaka dari 1986-1987.
Namun sebelum menjabat Komandan Denjaka, ia juga menjadi Komandan Batalyon Infanteri 2/Marinir, Kepala Staf Brigade Infanteri 2/Marini, Komandan Satuan Marinir Armada Barat, Asisten Operasi Korps Marinir, Direktur Pengkajian Strategi Seskoal, Komandan Pangkalan Utama TNI AL V/Jayapura, Papua. (2000-2001), Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim (2001-2003), Komandan Kodikal (2003-2004) dan Asisten Perencana Kasal.
Selain karier di militer, Yussuf juga tercatat membawahi sejumlah organisasi seperti, Ketua Umum DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) (2007–2012 & 2012–2013, Ketua Umum Induk Koperasi Nelayan Indonesia (Inkoneli), Anggota Dewan Kelautan Indonesia (Dekin) dan Ketua Bidang Kerjasama dan Pemasaran Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) sampai jabatan Ketua umum DPN PKP yang diembannya sekarang.
Kini, sang pensiunan jenderal TNI bintang tiga itu dipercaya memimpin Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). Dahulu partai ini bernama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ( PKPI ). Partai ini menjadi partai peserta pemilu pada 2014 dan 2019 lalu.
Melalui munaslub yang digelar pada 26 Mei 2021, Yussuf dipercaya menakhodai PKP sebagai ketua umum menggantikan Diaz Hendropriyono. Saat ini, PKP yang dipimpin Yussuf Solichien telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Yang selalu diingatkan Ketua Umum PKP Mayjen TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien, seorang prajurit Sapta marga, mantan komandan pasukan khusus Denjaka kepada seluruh kader PKP. Petuahnya PKP harus menjadi partai politik pemersatu, dan harus menjadi simbol persatuan," kata Sekjen PKP terpilih, Said Salahuddin kepada Sindonews, Kamis 2 September 2021.
Siapa sebenarnya sosok pensiunan Jenderal Marinir itu? Yussuf Solichien merupakan pria kelahiran Jakarta 8 Maret 1950. Dia merupakan lulusan akademi AL tahun 1973.
Dari penelusuran SINDOnews, Yussuf Solichien, merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-19 tahun 1973. Sebagian besar waktunya dihabiskan di lingkungan Korps Marinir. Yussuf Solichien yang berkualifikasi Intai Amfibi ini adalah orang pertama yang masuk pasukan elit anti-teror TNI AL Detasemen Jala Mengkara pada tahun 1986, saat masih berpangkat Mayor. Karier tertinggi Yussuf adalah pada saat dia menjabat sebagai Komandan Denjaka dari 1986-1987.
Namun sebelum menjabat Komandan Denjaka, ia juga menjadi Komandan Batalyon Infanteri 2/Marinir, Kepala Staf Brigade Infanteri 2/Marini, Komandan Satuan Marinir Armada Barat, Asisten Operasi Korps Marinir, Direktur Pengkajian Strategi Seskoal, Komandan Pangkalan Utama TNI AL V/Jayapura, Papua. (2000-2001), Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim (2001-2003), Komandan Kodikal (2003-2004) dan Asisten Perencana Kasal.
Selain karier di militer, Yussuf juga tercatat membawahi sejumlah organisasi seperti, Ketua Umum DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) (2007–2012 & 2012–2013, Ketua Umum Induk Koperasi Nelayan Indonesia (Inkoneli), Anggota Dewan Kelautan Indonesia (Dekin) dan Ketua Bidang Kerjasama dan Pemasaran Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) sampai jabatan Ketua umum DPN PKP yang diembannya sekarang.
tulis komentar anda