Panglima TNI Sebut Amunisi Harus Cukup untuk Menang Lawan Pandemi
Sabtu, 14 Agustus 2021 - 15:21 WIB
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebutkan bahwasanya peperangan akan dimenangkan jika memahami karakteristik, kekuatan, dan kelemahan musuh. Selain itu, kekuatan pasukan, logistik, dan amunisi harus disiapkan dengan baik termasuk dalam pandemi virus Corona (Covid-19).
Baca Juga: pandemi
Baca juga: Panglima TNI: Seni dalam Berperang Kenali Musuh, Covid-19 Adalah Musuh Kita
"Kita akan memenangkan perang jika kita memahami dan menguasai karakteristik musuh, kekuatan musuh serta kelemahan dari musuh. Tentunya disamping hal tersebut, kekuatan pasukan, logistik dan amunisi kita harus dipersiapkan dengan baik," tutur Hadi dalam keterangan tertulis.
Kegiatan rapat tersebut diawali dengan kata pengantar dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terkait dinamika Covid-19 di wilayah Sumut, yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari Wali Kota Medan Bobby Nasution tentang sinergi penanganan dan data Covid-19 di wilayah Kota Medan.
Hadi menjelaskan, seluruh pihak mengetahui bahwa Covid-19 adalah ancaman global, musuh yang tidak terlihat. Oleh karena itu, dia mengingatkan sudah menjadi tugas semua seluruh komponen bangsa untuk bersama memutus mata rantai Covid-19.
"Menindaklanjuti arahan dari Bapak Presiden Jokowi, agar segenap komponen bangsa fokus menurunkan indeks mobilitas, meningkatkan testing dan tracing, menyiapkan tempat Isolasi Terpusat (Isoter) dan mempercepat vaksinasi," katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa saat ini masyarakat harus beralih ke budaya baru, dengan selalu menggunakan masker dan melaksanakan isolasi mandiri (Isoman) saat merasa tidak enak badan. Dirinya juga menekankan agar TNI-Polri bersama pemerintah dan segenap komponen masyarakat harus terus menegakkan disiplin Prokes.
"Pangdam dan Kapolda agar terus membantu dengan menerjunkan Prajurit TNI dan Anggota Polri untuk membantu Pemerintah untuk menurunkan angka konfirmasi Covid-19 di wilayah Sumatera Utara," jelasnya.
Hadi juga menekankan bahwa tracing kontak erat harus dilaksanakan. Menurutnya, persiapan Isoter harus dimaksimalkan, tentunya harus dengan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan bagi pasien yang melaksanakan Isoter tersebut baik fasilitas dan obat-obatan pendukung.
Dia memaparkan, vaksinasi juga harus disiapkan dengan cukup di Wilayah Medan sebagai amunisi untuk melawan Covid-19. Kegiatan dilanjutkan Panglima TNI dan Kapolri meninjau penggunaan dari aplikasi Silacak yang diawaki oleh Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas.
Dalam kegiatan ini Panglima TNI mengapresiasi sinergi Empat Pilar yang di pimpin oleh Lurah Mangga, Wandro Malau. Wandro menjelaskan terkait sinergi Empat Pilar dalam penggunaan aplikasi Silacak, bahkan dijelaskan bahwa jika warga yang tidak berkenan di tracing maka rumah dari warga tersebut ditempelkan stiker. Bahkan dijelaskan bahwa Empat Pilar tersebut memasang CCTV untuk memantau para warga yang isoman.
Baca Juga: pandemi
Baca juga: Panglima TNI: Seni dalam Berperang Kenali Musuh, Covid-19 Adalah Musuh Kita
"Kita akan memenangkan perang jika kita memahami dan menguasai karakteristik musuh, kekuatan musuh serta kelemahan dari musuh. Tentunya disamping hal tersebut, kekuatan pasukan, logistik dan amunisi kita harus dipersiapkan dengan baik," tutur Hadi dalam keterangan tertulis.
Kegiatan rapat tersebut diawali dengan kata pengantar dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terkait dinamika Covid-19 di wilayah Sumut, yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari Wali Kota Medan Bobby Nasution tentang sinergi penanganan dan data Covid-19 di wilayah Kota Medan.
Hadi menjelaskan, seluruh pihak mengetahui bahwa Covid-19 adalah ancaman global, musuh yang tidak terlihat. Oleh karena itu, dia mengingatkan sudah menjadi tugas semua seluruh komponen bangsa untuk bersama memutus mata rantai Covid-19.
"Menindaklanjuti arahan dari Bapak Presiden Jokowi, agar segenap komponen bangsa fokus menurunkan indeks mobilitas, meningkatkan testing dan tracing, menyiapkan tempat Isolasi Terpusat (Isoter) dan mempercepat vaksinasi," katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa saat ini masyarakat harus beralih ke budaya baru, dengan selalu menggunakan masker dan melaksanakan isolasi mandiri (Isoman) saat merasa tidak enak badan. Dirinya juga menekankan agar TNI-Polri bersama pemerintah dan segenap komponen masyarakat harus terus menegakkan disiplin Prokes.
"Pangdam dan Kapolda agar terus membantu dengan menerjunkan Prajurit TNI dan Anggota Polri untuk membantu Pemerintah untuk menurunkan angka konfirmasi Covid-19 di wilayah Sumatera Utara," jelasnya.
Hadi juga menekankan bahwa tracing kontak erat harus dilaksanakan. Menurutnya, persiapan Isoter harus dimaksimalkan, tentunya harus dengan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan bagi pasien yang melaksanakan Isoter tersebut baik fasilitas dan obat-obatan pendukung.
Dia memaparkan, vaksinasi juga harus disiapkan dengan cukup di Wilayah Medan sebagai amunisi untuk melawan Covid-19. Kegiatan dilanjutkan Panglima TNI dan Kapolri meninjau penggunaan dari aplikasi Silacak yang diawaki oleh Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas.
Dalam kegiatan ini Panglima TNI mengapresiasi sinergi Empat Pilar yang di pimpin oleh Lurah Mangga, Wandro Malau. Wandro menjelaskan terkait sinergi Empat Pilar dalam penggunaan aplikasi Silacak, bahkan dijelaskan bahwa jika warga yang tidak berkenan di tracing maka rumah dari warga tersebut ditempelkan stiker. Bahkan dijelaskan bahwa Empat Pilar tersebut memasang CCTV untuk memantau para warga yang isoman.
(maf)
tulis komentar anda