Hendi Upayakan Pendidikan Gratis Pada Anak yang Kehilangan Orang Tua karena Covid-19
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 19:57 WIB
SEMARANG - Setelah bertemu dengan Tiffani, salah satu anak yang kehilangan orang tua karena menjadi korban Covid-19, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terus bergerak melakukan pendataan secara menyeluruh di wilayahnya. Hasilnya, dari yang semula pada 8 Agustus 2021 tercatat ada 108 anak, kini data yang mampun diverifikasi telah mencapai 407 anak hingga Rabu 11 Agustus 2021.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, sudah selesai tahap pertama yaitu sebanyak 407 anak. Karena hasil verifikasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang sampai dengan dua hari yang lalu ada 407 anak yang kehilangan orang tua.
"Pendataan ini dilakukan sebagai bagian dari wujud komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam penanganan pandemi Covid-19, terkhusus dalam memberikan pendampingan pada anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19," ucapnya.
Berdasarkan data, Hendi bergerak melakukan pendampingan dan memberikan bantuan untuk 407 anak yang telah berhasil terverifikasi tersebut. Dirinya pun berkomitmen untuk menuntaskan pendidikan setiap anak di Kota Semarang yang kehilangan orang tuanya karena menjadi korban Covid-19.
“Kami berharap anak-anak ini yang masih panjang jangkauan perjalanan hidupnya bisa kita support dari dunia pendidikan,” ujarnya.
Untuk menjamin upaya tersebut, secara khusus bagi anak yang saat ini bersekolah di sekolah swasta, Hendi pun berencana akan memindahkannya ke sekolah negeri. Namun bila yang bersangkutan lebih nyaman bersekolah di sekolah swasta, dirinya akan mengusahakan beasiswa dari Dinas Pendidikan Kota Semarang.
“Perjalanan adik-adik ini kalau mencapai waktu di dunia pendidikan masih panjang, yang penting masih bisa untuk keep contact dengan kita,” katanya.
Dalam program tersebut, Hendi juga turut menggandeng rekan-rekan pengusaha beserta jajaran Pemerintah Kota Semarang untuk gotong-royong membantu anak yatim tersebut.
“Teman-teman pengusaha hari ini bergabung membantu separuhnya dari 407. Sebanyak 200 dipegang teman-teman pengusaha. Sedangkan sisanya sebanyak 207 anak memperoleh bantuan gotong-royong Pemerintah Kota Semarang,"ucapnya.
Konsep gotong-royong seperti ini yang terus Hendi upayakan dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya, sehingga percepatan penanganan problem Covid-19 lekas menemukan jalan keluar. “Jadi konsep-konsep bergerak bersama ini terus kita coba tumbuh kembangkan terutama untuk bisa menangani persoalan- persoalan yang sulit,” ujarnya. CM
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, sudah selesai tahap pertama yaitu sebanyak 407 anak. Karena hasil verifikasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang sampai dengan dua hari yang lalu ada 407 anak yang kehilangan orang tua.
"Pendataan ini dilakukan sebagai bagian dari wujud komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam penanganan pandemi Covid-19, terkhusus dalam memberikan pendampingan pada anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19," ucapnya.
Berdasarkan data, Hendi bergerak melakukan pendampingan dan memberikan bantuan untuk 407 anak yang telah berhasil terverifikasi tersebut. Dirinya pun berkomitmen untuk menuntaskan pendidikan setiap anak di Kota Semarang yang kehilangan orang tuanya karena menjadi korban Covid-19.
“Kami berharap anak-anak ini yang masih panjang jangkauan perjalanan hidupnya bisa kita support dari dunia pendidikan,” ujarnya.
Untuk menjamin upaya tersebut, secara khusus bagi anak yang saat ini bersekolah di sekolah swasta, Hendi pun berencana akan memindahkannya ke sekolah negeri. Namun bila yang bersangkutan lebih nyaman bersekolah di sekolah swasta, dirinya akan mengusahakan beasiswa dari Dinas Pendidikan Kota Semarang.
“Perjalanan adik-adik ini kalau mencapai waktu di dunia pendidikan masih panjang, yang penting masih bisa untuk keep contact dengan kita,” katanya.
Dalam program tersebut, Hendi juga turut menggandeng rekan-rekan pengusaha beserta jajaran Pemerintah Kota Semarang untuk gotong-royong membantu anak yatim tersebut.
“Teman-teman pengusaha hari ini bergabung membantu separuhnya dari 407. Sebanyak 200 dipegang teman-teman pengusaha. Sedangkan sisanya sebanyak 207 anak memperoleh bantuan gotong-royong Pemerintah Kota Semarang,"ucapnya.
Konsep gotong-royong seperti ini yang terus Hendi upayakan dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya, sehingga percepatan penanganan problem Covid-19 lekas menemukan jalan keluar. “Jadi konsep-konsep bergerak bersama ini terus kita coba tumbuh kembangkan terutama untuk bisa menangani persoalan- persoalan yang sulit,” ujarnya. CM
(srf)
tulis komentar anda